Dua Puluh Empat

2.1K 95 0
                                    

Hari ini Dave tak sekolah lagi, sudah dua hari tidak ada kabar dari Dave. Arkan dan Dave sudah menghubungi Dave berkali-kali tapi tak ada jawaban lebih tepat nya ponsel Dave mati.

Jadi hari ini Arkan dan Elang akan kerumah Dave untuk mencek kondisi sahabat karib mereka.

Jam menunjukan jam 13:50 yang berarti sekarang adalah waktu nya bel pulang sekolah.

Arkan dan Elang berjalan beriringan menuju parkiran motor nya dan langsung menaiki motor nya.

Sesampai nya dirumah Dave, Rumah Dave sepi seperti tak diisi orang.

Arkan mengetuk pintu rumah Dave dan keluar lah asisten rumah tangga Dave.

"Eh den Elang den Arkan, ada apa ya?" Tanya Bibi bingung.

"Dave nya ada Bi?" Tanya Elang sopan.

"Loh si Aden kan lagi dirumah sakit den Elang." Ucap Bibi.

"Rumah sakit mana Bi? Dave kenapa?!" Ucap Arkan panik.

"Rumah sakit permata mulia Den, den Dave lagi kemo." Ujar Bibi dengan sendu.

Kemo? Elang dan Arkan saling pandang bingung, kenapa Dave harus kemo?

"Yaudah bi makasih ya." Ucap Elang.

Arkan dan Elang langsung menaiki motor nya menuju rumah sakit Permata mulia.

Sampai nya dirumah sakit Elang dan Arkan bertanya kepada seorang suster.

"Maaf sus, kami ingin bertanya dimana ruangan pasien bernama Dave ya?" Tanya Arkan.

"Ruangan nak Dave berada di ruang tulip nomor 18." Ucap Suster itu.

"Oh makasih sus, kami permisi." Ucap Arkan lalu berjalan mencari ruangan itu diikuti Elang.

Tak butuh waktu lama Elang dan Arkan menemukan ruangan Tulip nomor 18.

Tokkkk.. Tokkk.. Tokkkk..

Arkan mengetuk pintu dengan perasaan campur aduk.

Apa yang sebenarnya terjadi? Batin Arkan terus bertanya-tanya.

Ceklek..

Pintu terbuka dan terlihat sosok Moza mama Dave.

Moza kaget mengapa ada kedua teman Dave disini?

"Assalammualaikum Tante." Ucap Elang dengan sopan.

"Eh Nak Elang Nak Arkan, ayo masuk." Ucap Moza ramah.

Elang dan Arkan pun masuk. Tatapan Elang dan Arkan terfokus pada Dave yang lengan nya terpasang selang infus.

"Elang, Arkan." Ucap Dave lemah.

Elang dan Arkan pun menghampiri Dave dengan wajah cemas.

"Ya ampun Dave lo kenapa?" Tanya Elang yang berusaha tak memperlihatkan wajah cemas.

"Lo kenapa kok bisa ampe kemo gitu?" Tanya Arkan yang masih bingung.

"Gue kena kanker." Ucap Dave pelan.

"Jan bercanda bisa gak? Gue lagi sirius nih pe'a!" Ucap Arkan tak percaya.

Elang yang mendengar jawaban Dave tadi hanya diam saja ia sama tak percaya seperti Arkan.

"Dave mama mau keluar dulu ya, Elang sama Arkan tolong jagain Dave." Ujar Moza lalu keluar dari ruang rawat Dave.

"Gue kena kanker dan gue serius." Ucap Dave serius sambil melihat Elang dan Arkan secara bergantian.

Pergi (END) (Privat) #Wattys2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang