Empat Puluh Tiga

2.8K 85 1
                                    

Thomson dan Moza keluar dari ruangan dokter Louis dengan wajah nya nampak datar-datar saja, mata Thomson nya menatap Nathanil penuh arti.

"Daddy, Mommy bagaimana?" Tanya Nevan penasaran.

Rose menggigit bibir bawah nya ia takut jika Nathanil belum berhasil melawan penyakit itu.

Thomson dan Sarah diam tak menjawab mereka berjalan begitu saja melewati ketiga anak nya yang dilanda rasa penasaran.

Nathanil yakin jika diri nya belum sembuh Nathanil tau jika sekarang orang tua nya sedang kecewa dengan keputusan dokter.

Wajah Nathanil mendadak lesu, ia berjalan menyusul Thomson dan Sarah mendahului kedua kakak nya.

Rose dan Nevan sadar jika adik kecil nya itu sedang lesu, padahal Thomson dan Moza belum mengatakan apapun.

Nevan menyusul Nathanil diikuti Rose dari belakang, Nevan merangkul bahu adik nya itu lalu Rose datang mengacak rambut Nathanil sayang.

"Semua nya akan baik-baik aja." Ucap Rose memberikan senyuman terbaik nya pada Nathanil.

"Gausah sedih, kita kan gak tau hasil nya gimana Nial. Kalo kamu belum berhasil itu tanda nya perjuangan kamu belum berakhir, semangat!" Ucap Nevan menenangkan adik nya.

Nathanil menggangguk mendengar perkataan kakak tertua nya itu.

Sekarang Rose dan keluarga nya sedang berada didalam mobil menuju perjalanan pulang.

Teelihat sekali dari wajah Nathanil jika ia sedang gelisah. Kalau Nathanil belum sembuh itu berarti Nathanil belum bisa pulang ke Indonesia, itu yang membuat Nathanil sedih.

Rose memandang layar ponsel lalu mengetikan sebuah pesan untuk Dave dan sahabat nya.

DaveDawson

RoselianaA: Dave aku udah sampai di Washington.

---
ParKimW

RoselianaA: Gue udah nyampe😂

-----

(MCRS)


RoselianaA: Gue udah nyampe, Sorry baru ngabarin guys😏

Rose dan keluarga nya tiba dirumah, Thomson menyuruh ketiga anak nya untuk berkumpul diruang keluarga.

Dan disinilah mereka semua, dirumah keluarga dengan suasana hening tak ada yang berbicara.

Nathanil terus menunduk tak berani memdongakan wajah nya, takut melihat wajah Daddy nya.

"Nial." Panggil Thomson, dengan takut-takut Nathanil mendongakan wajah nya menatap wajah Thomson yang datar.

"Come here!" Titah Thomson seraya menepuk tempat kosong disebelah nya menyuruh Nathanil duduk.

Dengan langkah lambat Nathanil menghampiri Thomson lalu duduk disamping nya.

Thomson menatap Nathanil sendu, belum ada yang dilakukan Thomson saat ini hanya memandang anak bungsu nya itu.

Satu menit..

Dua menit..

Tiga menit..

Empat menit..

Lima menit..

Dan..

Thomson memeluk Nathanil tiba-tiba, membuat Nathanil bingung sendiri.

"Daddy are you ok?" Tanya Nathanil yang semakin yakin jika ia membuat orang tua nya kecewa.

Pergi (END) (Privat) #Wattys2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang