Hari ini Dave sudah mulai sekolah, dengan kepala yang ditutupi Beanie dia keluar dari kamar lalu menuju ruang makan.
Diruang makan sudah ada kedua orang tua Dave yang sedang sarapan, Dave menghampiri orang tua nya lalu duduk dihadapan Moza.
"Kamu mau sekolah hari ini?" Tanya Moza yang melihat Dave sudah rapih dengan seragam sekolah nya.
"Iya Mam." Jawab Dave singkat, karna Dave sedang malas untuk diajak bicara.
"Pantes jomblo sampai sekarang kami, cuek nya minta ampun." Celetuk Alvian tiba-tiba dan Dave hanya menatap datar Alvian.
Dave mengambil dua lembar roti tawar dan mengoles nya dengan selai coklat dan dimasukan dimasukan kedalam kotak makan.
"Tumben bawa bekel dari rumah." Ucap Moza yang heran melihat kelakuan Dave.
"Bukan buat Dave." Ucap Dave dengar datar.
"Gak sarapan dulu? Emang obat nya udah diminum? Kalau gak kuat kamu izin pulang aja ya sayang." Tanya Moza sambil mengusap sayang kepala anak nya.
"Mama jangan khawatir Dave baik-baik aja, Dave berangkat. Assalammualaikum." Pamit Dave lalu mencium punggung tangan Moza dan Alvian.
"Waalaikumsalam."Ucap Moza dan Alvian berbarengan
***
Rose kebingungan karena ia menemukan satu kotak makan yang berada diatas meja nya dan setelah diperiksa lagi ia menemukan kertas kecil dan tampa membuang waktu ia langsung membaca isi kertas kecil itu.Dimakan y -MDD
Rose mengerut kan dahi nya, MDD? Siapa MDD? Apa mungkin itu fans Rose? Seperti nya bukan karena ia tak mungkin punya fans dan dia tak terkenal seperti Dave yang fans nya kayak kacang goreng banyak banget.
Terus kalo itu bukan dari fans nya terus dari siapa? Masa bodo deh Rose makan saja, toh tadi juga Rose belum sarapan karena ia bangun kesiangan lagi.
Ngomong-ngomong soal Dave belakang ini ia tak melihat cowok itu, dan kata Kim dia tak masuk sudah beberapa hari ini. Dan kata nya Elang dan Arkan pun tak tahu keberadaan Dave, Rose tahu bahwa sebenarnya pasti Elang dan Arkan tahu terlihat dari mata mereka yang tak meyakinkan itu.
"WOIII SEKARANG FREE CLASS!" Pekik Tesa dengan girang, dan membuat seisi kelas bersorak bahagia.
"KATA SIAPA LU?" Tanya Paris ketua kelas yang sangat tak senang jika ada free class, pantas dia begitu karena dia adalah salah satu murid teladan disini.
"Kata Pak Hendri, kata nya sekarang ada rapat dadakan." Ujar Tesa dengan bahagia nya.
"DENGERIN GUE! WALAUPUN SEKARANG FREE CLASS GUE HARAP SEMUA NYA GAK ADA YANG MINGGAT DARI KELAS DAN GAK ADA YANG BERISIK DISINI! PELAJARI LAGI MATERI YANG BELUM KALIAN PAHAM! GUNAKAN WAKTU SEBAIK MUNGKIN!" Ujar Paris dengan tegas dan tak ingin dibantah dan membuat para murid sebal dengan Paris yang sok rajin.
Dan mau tak mau murid-murid ini mengikuti apa yang dikatakan Paris, karena jika melanggar Paris tak akan segan melaporkan ke wali kelas. Sangat menyebalkan memang.
Rose sangat bosan dikelas, bagaimana tak bosan jika selama 2 jam pelajaran ia hanya duduk saja, karna Paris tak memperbolehkan mereka keluar dari bangku nya dan tak boleh berisik, tak seperti kelas lain yang bebas saat free class. Rose sangat menyesal karena dulu dia memilih Paris sebagai ketua kelas coba kalau dulu dia bukan memilih Paris kejadian nya gaakan kaya gini
Drttt.. Drttt..Ponsel Rose bergetar dan layar nya menyala terang menandakan ada chat masuk. Rose pun segera membuka chat itu dan ternyata itu dari Dave.
DaveDawson: Roti nya udah dimakan?

KAMU SEDANG MEMBACA
Pergi (END) (Privat) #Wattys2018
Teen Fiction"Kau yang membuatku terbang disetiap harinya tetapi kau juga yang menjatuhkanku kedasarjurang yang paling dalam dengan cara kau meninggalkanku untuk selamanya." (Roseliana Arnaout) "Bintang dilangit menjadi saksi jika kita pernah saling membahagiaka...