Chapter 2

312 72 53
                                    

Kita hanya bisa terus melangkah, biarkan waktu yang mempertemukan antara aku dan kamu.
.
.
.
.

Sama seperti pagi hari yang biasa gadis itu lalui. Selalu telat ke sekolah atau bahkan jika beruntung, ia akan tiba tepat bel masuk berbunyi.

"Oh my god, telat lagi dehh gue" Agatha bermonolog sambil terus berjalan menyusuri koridor sekolahnya.

Tiba tiba langkah  Agatha terhenti, seseorang dengan keras menabraknya. Ia memejamkan mata dan memikirkan sakit yang akan ia rasakan saat terjatuh nanti. Tapi tidak, ia tidak merasakan apa pun. Justru ia menghirup aroma mint seseorang yg menopang tubuhnya. Gadis itu menyipitkan mata dan samar-samar terlihat wajah seorang cowok. Ia mengamati wajah cowok yg sangat asing baginya.

"Lo modus gue pegangin" Cowok itu melepaskan tangannya yg menopang tubuh Agatha.

"Aaww..." Pekik Agatha kesakitan.

Cowok itu berlalu pergi dan sama sekali tak menghiraukan Agatha yg tegeletak di lantai menahan sakit.

"Woii!! Crazy boy!!" Teriak Agatha sembari berusaha berdiri.

***

Agatha memasuki kelasnya dan beruntung hari ini Buk Dina tidak masuk karna sakit. Jadi tidak ada yg akan mencegatnya untuk masuk kelas.

"Telat lagi lo tha" sambut Bianca.

"Lo kenapa megangin bokong?" Tanya Aldo.

"Abis nyapu halaman lo, Wkwk"

"Enggak bego!"Ucap Agatha kesal. "Gue ditabrak" sambungnya. Agatha menceritakan kronologi kejadian beberapa menit yg lalu.

"Hah? Seriusan lo? Iduhh pasti sakit banget tu, siapa nama seniornya biar kita labrak dia nanti" Mila yg mendengar cerita Agatha langsung angkat bicara.

"Elehh labrak, labrak. Coba aja lo liat kalo yg nabrak itu cogan plingan lo mintain id line. Haha.." Ucap Aldo membuat siswa yg mendengar ikut tertawa.

"Iyalah Do, kalau cogan mah gue langsung pepet" ucap Mila sambil menunjukkan sederet gigi putihnya.

"Tapi serius tha siapa nama seniornya?"

"Gue gak tau, soalnya dia gak pakek name-tag"

"Tapi lo inget muka nya?"

"Inget! Inget banget! Sumpah ya gue kesel banget!!"

***

Agatha, Aldo, Bianca dan Mila berjalan menuju kanti. Suasana ramai pasar malam seolah berpindah ke kanti SMA ini, mulai dari siswa yang sedang makan hingga yg sedang bergosip ria. Yang paling menjadi sorotan adalah di pojok kanti itu ada gerombolan anak senior high class. Gerombolan itu terdiri dari Raka, Juan, Galih, Nantha dan Rayn. Namun voting sorot mata terbanyak jatuh pada Juan Alexander, karna cowok itu adalah siswa pindahan yg baru masuk selama 6 bulan di sekolah itu. Dan Juan telah mampu menyaingi popularitas Raka, hingga Juan bisa bergabung dengan gerombolan itu. Mereka berlima bisa dikatakan kalangan senior cogan. Yeah.. Anak mana sih yg di SMA ini gak kenal mereka, kecuali Agatha mungkin. Secara Agatha kan jarang masuk sekolah.

"Aaa omg hello gue tadi papasan coeg pas mesen bakso" histeris salah satu siswa di kanti yg duduk tepat di belakang Agatha.

"Papasan sama siapa?"

"Sama Kak Raka, Kak Nantha juga, mereka senyum ke gue aaaa manis bangetzz"

Before Hate After Love [slow update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang