Jatuh cinta atau dibuat jatuh cinta?
.
.
.
.
.
."Jam istirahat udah habis" ucap Raka sembari membereskan buku diatas meja perpus.
"Ada satu materi yg gue kurang ngerti"
"Nanti kita bahas lagi"
Agatha memalingkan wajahnya yg kini menatap Raka dengan tatapan serius. "Gue mau tanya, boleh?" Ucapnya ragu.
Raka menaikkan sebelah alisnya "Apa?"
Agatha menelan ludah susah payah, Raka membalas tatapannya dengan dingin. "Lo pernah jatuh cinta?" Tanya gadis itu dengan nada rendah.
'Astaga pertanyaan macam apa itu ? Mana ada cewek di dunia ini yg mampu menembus dinding es setebal Raka' batinnya.
Raka mengedikkan bahunya "Mungkin pernah"
"Sama siapa?"
"Cewek. Dan yg pasti lo gak secantik dia" ucap Raka datar dan beranjak dari duduknya.
Agatha mendengus kesal "Oh ya? Gue mau ketemu dia!" ucapnya menantang.
"Pulang sekolah lo ikut gue" titah Raka dan berlalu pergi meninggalkan gadis itu.
____
"Kita mau ke rumah cewek lo?" Tanya Agatha, kini mereka berada di mobil Raka.
"Bisa jadi" ucap Raka memalingkan wajahnya pada gadis itu dan kembali fokus ke depan.
Beberapa menit kemudian mobil itu terhenti di sebuah toko bunga.
"Lo tunggu di mobil" perintah Raka. Agatha hanya diam dan menggangguk paham.
Tak lama kemudian, Raka kembali ke mobil dan membawa buket yg dipenuhi puluhan bunga Lili yg terangkai dengan indah. Agatha membuka mulutnya tak percaya dengan apa yg ia lihat.
"Nih" ucap Raka sambil menaruh buket indah itu di pangkuan Agatha.
Agatha mengerutkan dahinya "Lo ngasi gue buket bunga seindah ini? Kok lo tau gue suka bunga Lili?"
"Emang gue ada bilang kalo buket ini buat lo?" Tanya Raka dingin.
"Buket ini buat cewek gue" sambungnya dan mulai melajukan mobilnya dengan cepat.{Author: cewek mana yg gak baper sama buket seindah ini -,-}
"Oh" ucap Agatha memutar bola mata malas. 'Sial, rasa percaya diri lo barusan memalukan banget tha' batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before Hate After Love [slow update]
Teen Fiction"Kak Niko, tunggu!" teriak Agatha dengan segera berjalan mendekat, cowok itu langsung menghentikan langkahnya dan berbalik. "Kenapa?" tanya Niko dingin. "Yang waktu itu. Pas Raka nyium gue depan lo, itu-" "Cukup!" potong Niko. "Aku minta maaf kak" u...