Chapter 25

81 13 0
                                    

Gue suka lo jadi temen gue, temen hidup gue. Hari ini, besok, dan seterusnya lo akan jadi temen gue dan gak ada satupun yang bisa merubah ini. Karna bagi gue, kata putus itu gak berlaku untuk kita.

.
.
.
.
.
.

Senin pagi itu, jam masuk sekolah jadi lebih awal, yang hari biasanya jam 07.30 berubah jadi jam 07.00. Senin pagi itu, waktunya upacara bendera di lapangan sekolah. Senin pagi itu, menyebalkan bagi Agatha karena ia selalu telat mengikuti upacara bendera.

Tapi, tidak untuk Senin hari ini. Kali ini Agatha datang lebih awal dan mengikuti upacara bendera sama seperti siswa lainnya, entah roh apa yang merasukinya hingga ia mau mengikuti upacara pagi ini. Setelah upacara bendera berakhir para siswa di SMA itu bubar ke kelas masing-masing, kecuali Agatha yang berniatan bolos karna pelajaran hari ini adalah matematika yang rumit dan membosankan.

Agatha berjalan menaiki satu per satu anak tangga hingga ia sampai di rooftop. Agatah melihat ada seorang cowok yang duduk sambil menghisap batang rokoknya, cowok itu terlihat berantakan.

"Ngapain lo di sini?" tanya Agatha pada cowok yang duduk membelakanginya.

Cowok itu langsung menoleh lalu menatap Agatha. Gadis itu terpaku dalam diam, cowok itu adalah Bagas. Bagas yang berantakan dengan baju seragam yang dikeluarkan, rambutnya acak-acakan dan di sudut bibirnya terdapat luka memar yang sedikit mengeluarkan darah, sepertinya dia habis berkelahi.

Apa yang terjadi pada Bagas?

Bagas menjatuhkan rokoknya lalu menginjak hingga apinya padam, dia beranjak dari duduknya lalu berjalan mendekati Agatha.

"Gue di sini karna lo" ucap Bagas sambil menatap Agatha dengan tatapan yang sulit diartikan. Agatha bingung dengan tatapan Bagas, tatapannya berbeda, tatapannya seperti marah tiap kali melihat Agatha tapi dibalik itu ada kesedihan, ada yang ingin Bagas katakan lewat tatapannya itu.

"Apa yang lo sembunyikan?" tanya Agatha.

Bagas diam menunggu Agatha bicara lagi.

"Apa yang lo mau dari gue?" tanya Agatha lagi.

Bagas tersenyum miring sambil mentap Agatha sepertinya ini adalah pertanyaan yang Bagas tunggu-tunggu.

"Semua jawaban atas pertanyaan lo itu, cuma Agas yang tau jawabannya" Bagas memberi jeda pada ucapannya lalu dia menyentuh sudut bibirnya, sepertinya dia agak merasa nyeri ketika berbicara akibat luka di sudut bibirnya.

Agatha yang melihat Bagas seperti itu langsung mengeluarkan tisu dari saku seragamnya lalu menempelkannya di sudut bibir Bagas yang terluka.

"Kalau lo luka harusnya diobati, bukannya lo di sini karena gue" cibir Agatha.

Bagas terdiam, tatapannya terkunci melihat gadis dihadapannya itu. Deg! Perasaan apa ini? Kenapa jantung Bagas berdebar hanya karna Agatha? Apa Bagas kalah pada hatinya karna sepertinya bukan Agatha, tapi Bagas yang telah jatuh cinta.

"Agatha!" seru seseorang, spontan Agatha dan Bagas menoleh ke empunya suara.

"Raka"

Sejak kapan Raka berdiri di sana?

Raka langsung menarik Agatha dalam pelukannya dan melemparkan tatapan tajam pada Bagas.

"Sekali lagi gue liat seperti ini, habis lo" ancam Raka pada Bagas.

Bagas tersenyum meremehkan ancaman Raka yang terdengar seperti seorang kekasih yang sedang cemburu.

"Gue gak ada urusan sama lo, lagian lo ngancam gue demi seorang Agatha?" Bagas memberi jeda pada ucapannya.

"Agatha pacar dari musuh lo si Agas itu? Dan lo ngancam gue demi pacar musuh lo? Gila!!" lanjutnya.

Raka mengepalkan tangannya kuat-kuat, siap untuk melayangkan satu hantaman pada Bagas.

"Brengsek, lo!!" seru Raka dan satu hantaman mendarat tepat di sudut bibir Bagas yang terluka.

"Aaww" pekik Bagas, nyeri bertubi-tubi menyerang sudut bibirnya lagi. Sial!

Agatha tercengang melihat kejadian itu, apa yang terjadi di sini? Apa yang sebenarnya mereka ributkan?

"Keterlaluan lo, Raka" ucap Agatha kesal lalu ia hendak membantu Bagas, namun dengan cepat Raka menghalanginya.

"Lo gak perlu bantu dia. Cuma banci yang terlihat lemah depan cewek" sindir Raka.

"Gue bakal bales lo nanti" seru Bagas kesal lalu beranjak pergi.

Agatha juga hendak pergi namun Raka dengan cepat mencekal tangannya.

"Lepasin, gue!!" seru Agatha.

"Gak akan"

"Lo gak berhak bersikap gini ke gue" sergah Agatha.

"Kenapa lo ngebela Bagas?"

"Karna yang banci itu bukan Bagas, tapi lo! Cuma banci yang masih ngelawan orang yang lemah, lo tau Bagas terluka tapi lo sengaja nonjok di bagian itu" Agatha benar-benar kesal dengan sikap Raka kali ini.

"Lo suka Bagas?"

"Gue gak suka siapapun!"

"Tapi gue suka lo" ucap Raka terdengar tulus.

Agatha tersenyum kecut, sebelumnya Raka pernah mengatakan bahwa dia menyukai Agatha tapi itu hanya sebatas teman.

"Iya gue tau, lo suka gue jadi temen lo, kan?" tanya Agatha sedikit ragu.

"Iya"

Agatha menunduk, entah kenapa ia merasa terpukul mendengar jawaban singkat Raka yang masih sama hanya menganggapnya sebatas teman.

"Gue suka lo jadi temen gue, temen hidup gue. Hari ini, besok, dan seterusnya lo akan jadi temen gue dan gak ada satupun yang bisa merubah ini. Karna bagi gue, kata putus itu gak berlaku untuk kita" ucap Raka tulus.

Apa yang Raka katakan?

Agatha menatap mata indah milik Raka, ia berusaha mencari celah kebohongan. Raka terdengar tulus, matanya pun seolah mengatakan hal yang sama seperti tadi.

"Jangan bermain dengan ucapan dan sikap lo. Kemarin sikap lo dingin dan lo marah bahkan lo gak mau gue ikut campur masalah hidup lo lagi. Tapi sekarang? Lo malah bicara omong kosong dan lo bersikap seolah-olah gue seseorang yang istimewa dan lo ngebuat gue berharap lebih sama lo" Agatha memberi jeda pada ucapannya, dadanya terasa sesak, matanya memanas, Agatha memejamkan mata sejenak dan air mata menetes, ia menangis.

Raka diam menunggu Agatha melanjutkan ucapannya.

"Gue punya hati yang ragu karna perasaan lo ke gue dan gue punya pikiran yang selalu bingung karna sikap lo ke gue" lanjutnya.

Baru saja Raka hendak bicara, Agatha sudah mendahuluinya.

"Tolong. Jangan ngebuat gue merasa istimewa hari ini tapi besok semua berubah, gue gak lebih dari sampah daur ulang yang seenaknya lo cari dan lo buang gitu aja" ucapnya sambil menyeka air mata yang terus mengalir.

_______________________________

Yuhhuuuu.....
Chapter 25 udah di update hari ini, happy satnight reader's and happy reading 👌
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Instagram : ldiian_

Before Hate After Love [slow update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang