Chapter 1 ( Hujan Pagi )

11.6K 449 6
                                    


Musim hujan mulai mengguyur kota, menggenangi jalanan dengan air yang berlimpah, membuat orang orang berjalan sambil menggerutu di balik payung mereka, jalanan padat merayap bercampur suara klakson mobil, makian orang yang terciprat air juga ketidak sabaran menghadapi pagi berhujan, gaduh!

Nora merapikan jaket merahnya, menaruh sepatu ke dalam tas plastik dan memakai sandal untuk berangkat sekolah, membuka pintu, mengamati cuaca, dan menghela nafas untuk menguatkan diri.

"mama, Nora jalan dulu ya "

"hati hati di jalan Nora, jangan lupa payung dan jaketmu" mama menyahut dari dalam dapur.

"iya ma..."

Mengembangkan payung birunya, Nora berjalan menembus lebatnya hujan.

"pagi Nora sayang, hujan hujan rajin ya kesekolah"

Mama Toni, tetangga depan rumah menyapa Nora dari balik mobilnya yang terparkir di depan garasi rumahnya,

"Pagi mama Toni, apa Toni sudah berangkat?

"sudah dari pagi, hari ini sekolahnya mengadakan kegiatan khusus"

"oh ya..pameran itu! Saya akan kesana untuk melihat kalau keadaan memungkinkan"

Nora tersenyum sambil terus berjalan, Toni adalah teman dan tetangga depan rumah, mereka telah berteman dari semenjak sekolah dasar, saat masuk SMA Toni memilih untuk meneruskan sekolahnya di sekolah kejuruan.

Tidak banyak orang di halte pagi itu, hanya beberapa pekerja kantor yang sedang menunggu bis, sebagian asyik dengan handphone-nya, sebagian saling berbagi cerita, berteduh menghindari derasnya hujan. Nora terbiasa melihat mereka saat pagi. Bis datang untuk membawa mereka ke stasiun kereta, Nora melipat payungnya, mengencangkan jaketnya dan terburu buru masuk ke dalam bis untuk mencari bangku kosong.

Kereta adalah transportasi paling nyaman dan murah untuk Nora ke sekolah, lebih mudah karena sekolahnya terletak tidak jauh dari stasiun kereta. Di butuhkan waktu 20 menit perjalanan kereta, dan Nora menikmati waktu perjalanan itu.

Tiba di stasiun Nora melihat 2 temannya sudah duduk menunggunya, Belinda dengan rambut sebahu berombak dan bibir tebal yang sexy mengamati keadaan sambil tersenyum menggoda kearah siapa saja yang melihatnya. Tania dengan kulit gelapnya yang exotis sedang serius menatap handphonenya. Mereka langsung berdiri begitu melihat Nora

"telat sekali hari ini?

^0^

"yach...harus nunggu bis loch? Hujan begitu deras, jarang bis yang lewat"

'Itu kereta-nya datang, berharap sang pujaan ada di dalam gerbong ini'

Belinda tertawa sambil berlari menggandeng tangan kedua tangan kedua temannya untuk memasuki gerbong kereta diantara padatnya orang orang yang ingin masuk dan keluar.


"permisi, permisi"

Bertiga mereka berjalan pelan untuk menerobos kerumunan dan berdiri di pojok gerbong yang sedikit longgar.

"well, kita beruntung pagi ini kereta tidak terlalu penuh dan bisa satu gerbong Jason"

Mereka bertiga saling lempar senyum dan sembunyi sembunyi untuk menatap kelompok pemuda di tengah gerbong yang sedang asyik berbincang

Nora merasa dada-nya berdesir aneh tiap kali melihat cowok itu. Tinggi sekitar 175 cm, keren, rambut hitam nan lebat dengan panjang sedikit melebihi dari yang di ijinkan oleh sekolah membingkai wajah luar biasa tampan, mata sayu, dengan belahan dagu yang menawan"

FORBBIDEN WISH ( tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang