Chapter 10.2

4K 361 11
                                    


Saat bangun pagi, Nora melihat matanya bengkak. Tanpa sarapan dan menunggu Jason membawanya kesekolah Nora berangkat dengan hati suram.

Belinda dan Tania yang melihat betapa kusut penampilan Nora hanya terdiam, tak berani bertanya. Siang terjadi kehebohan di sekolah ketika khabar Jason akan pindah ke Amerika menyebar. Semua merasa kaget dan sedih, setelahnya sepanjang hari itu hanya khabar kepindahan Jason yang jadi topik pembicaraan di sekolah.

"Kamu tak apa-apa say?" Tania memberanikan diri bertanya pada Nora yang terduduk diam di pojok ruangan saat mereka berkumpul di tempat latihan. Nora hanya menggelengkan kepalanya tak menjawab.

"Bicara pada kami jika kau merasa berat." Belinda merangkul Nora, membuat air mata Nora menetes tak tertahan.

"Dia ingin kami putus Belinda, dia tak ingin aku menunggunya. Apa dayaku jika dia meminta begitu?"

"Kau bilang padanya bahwa kau tak keberatan menunggunya?"Tania memberi saran.

"Sudah, tapi dia menolakku." Sepanjang sore Nora menangis, mencurahkan patah hatinya pada kedua sahabatnya.

Waktu berjalan bagai hembusan angin bagi Nora, tak terasa seminggu lagi waktu keberangkatan Jason ke Amerika. Semua sudah disiapkan, surat-surat, visa dan tiket pesawat. Semakin mendekati hari kepergian Jason semakin muram suasana rumah. Nora lebih banyak berdiam di kamar selesai pulang sekolah. Jason sibuk dengan persiapan dan jarang sekali ada saat siang.

Mereka berdua tak lagi pulang dan pergi kesekolah bersama, Nora ingin tetap di samping Jason sebelum dia pergi tapi Jason selalu menghindar. Membuat Nora yang merana makin sengsara. Malam itu Nora tengah mengerjakan pr di kamarnya ketika Jason mengetuk kamar dan memberitahunya sesuatu.

"Aku akan pergi hari minggu, sabtu malam apa kau ada waktu?" Nora mengamati Jason yang berdiri didepannya. Terselip kerinduan di hatinya ingin memeluk Jason namun di tahan kuat-kuat.

"Aku ada waktu, mau kemana kita?" Jason memandang wajah Nora yang terlihat muram.

"Kita makan malam bersama, aku sudah minta ijin pada papa dan mama." Nora mengangguk." Baiklah, kita pergi makan." Jason tersenyum dan beranjak pergi, ketika terdengar suara Nora.

"Jason." Dia menoleh kebelakang.

"Tidak ada apa-apa, hanya ingin memanggilmu saja." Nora melambaikan tangannya dan menutup pintu kamarnya. Di dalam kamar Nora menekan perasaan sedihnya kuat-kuat. "Jangan menangis, tidak boleh menangis."

Seluruh sekolah membuat pesta perpisahan bagi Jason, mengadakan perayaan makan di kantin. Semua orang datang untuk bersalaman dan mengucapkan salam perpisahan. Beberapa cewek terlihat menangis, Andra terlihat sedikit berpuas diri karena jabatan ketua OSIS jatuh ke tangannya.

Kali ini Rossa sama sekali tak senang Andra menang, buat dia tetap yang utama Jason ada di sekolah ini. Dan dia sering curiga, memandang Nora yang semakin kusut dan pendiam. Hari terakhir Jason di sekolah, semua terlihat muram. Kalila bahkan bengkak matanya karena menangis. Andre yang biasanya selalu bertingkah gila pun hari ini sangat muram.

Sabtu malam Jason dan Nora berpamitan untuk makan malam diluar, hari ini cuaca berawan. Jakarta sedikit lebih lengang di akhir minggu. Sepanjang perjalanan mereka hanya diam tak ada pembicaraan. Jason membawa Nora ke restauran steak di pusat kota, suasana restoran terlihat ramai namun nyaman.

"Mau makan apa?" Jason menyodorkan buku menu pada Nora.

"Apa saja, aku suka steak disini." Nora menolak buku menu yang Jason berikan.

FORBBIDEN WISH ( tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang