Hari-hari dijalani dengan bahagia oleh Nora, serasa terbang mengawang. Rasanya masih tak percaya bahwa Jason juga mencintainya. Mereka kencan diam-diam, nonton film atau makan berdua di luar. Nora merasa setiap cewek yang melihat dia dipeluk Jason menatapnya dengan iri. Tak yakin dengan perasaan Jason, Nora menanyakannya.
"Apa benar kau mencintaiku?"
"Bagian mana yang membuatmu menyukaiku?" Tanya Nora pada Jason pada suatu sore saat mereka tengah menikmati es cream di halaman rumah yang damai. Jason terdiam tak berkata.
"Kayaknya aku kena semacam hipnotis atau pelet apa gitu. Makanya mudah saja bilang cinta." Nora cemberut. Jason tergelak bahagia dan megacak-acak rambut Nora.
"Jangan cemberut, aku menyukai segalanya didirimu termasuk dengan menjadi dirimu sendiri." Mereka berpandangan tersenyum.Sore itu papa dan mama tengah pergi, berdua mereka menikmati senja yang merona.
Tak ada yang tahu tentang percintaan mereka bahkan orang-orang terdekat sekalipun. Berciuman mesra di dalam mobil sepanjang jalan menuju sekolah, berpelukan mesra di sudut rumah saat orang tua mereka tak melihat juga kecupan ringan di kening setiap malam sebelum mereka memasuki kamar masing-masing.
Bahagia Nora tak luput dari perhatian kedua sahabatnya. Belinda dan Tania hanya berpandangan tak mengerti saat Nora senyum-senyum sendiri sambil melihat handphone-nya. Atau terlihat bahagia melamun menembus kaca jendela kelas.
"Nora say, kamu lagi fall in love ya?" Belinda bertanya pada Nora yang tengah memeriksa handphone-nya dengan tertawa. Nora merasa wajahnya memanas.
"Nggak koq, kalian bilang apa sih?" Tania tersenyum manis dan merangkul Nora.
"Kamu serius jatuh cinta sayang, kelihatan dari wajah kamu yang selalu merona dan tawa kamu yang selalu lepas bahagia." Nora melengos, "Waduh, ketahuan gue" pikirnya dalam hati.
"Kamu nggak mau cerita nggak apa-apa, itu hak kamu dan kita ikut bahagia saja kalau sahabat kita yang cantik juga bahagia." Belinda berkata sambil menggendikan bahu-nya yang ramping. Nora menggigit bibir bawahnya, memandang sekeliling kelas yang ramai. Akhirnya memutuskan untuk menyeret kedua sahabatnya ke tempat yang sepi.
"Apa? Kamu pacaran sama Jason!" Kedua sahabatnya berteriak bersamaan membuat Nora harus menyuruh mereka diam.
"Hushh! Pelan-pelan ngomongnya." Belinda dan Tania berpandangan dan setelahnya mereka terlonjak memeluk Nora.
"Ha..ha..ha, kami sudah menduga kalian akan pacaran Nora." Belinda tertawa.
"Dari mana kalian duga?" Nora masih dalam pelukan Tania bertanya tak mengerti.
"Kami tidak buta sayang, bagaimana caramu memandang Jason atau cara Jason melindungimu." Tania mengelus rambut Nora, berkata sayang.
"Selamat, nikmati hari-harimu dan berbahagialah. Kami selalu mendukungmu."
"Ehm, tapi kalian tahukan kalau kami bersaudara?" Nora merasa bimbang.
"Ah, hanya saudara dalam kertas bukan dalam darah. It's ok baby seandainya orang tua kalian tahu pasti mereka setuju." Belinda meyakinkan Nora yang terlihat tak yakin.
"Sudah jangan banyak mikir, ini layak di rayakan. Ayuk kita minta traktir orang yang tengah jatuh cinta." Tania menyeret Nora menuju kantin. Bertiga gadis-gadis itu tertawa bahagia.
Rasa bahagia Nora berbanding terbalik dengan perasaan Kalila, akhir-akhir ini dia terlihat murung. Kemenangannya di pesta sebagai pasangan favorite dengan Jason sama sekali tidak membuatnya bahagia. Siang ini saat Jason mengajaknya makan bersama di luar, Kalila merasa ada sesuatu yang terjadi. Dan dia merasa tidak suka.
Jason duduk tenang terdiam memandang Kalila yang tengah menunduk dan sibuk mengaduk minuman yang terlihat menggiurkan.
"Kalila, kita berteman sudah dari kecil. Buatku kamu selalu jadi sahabat terbaik." Menghela nafas sebentar, menatap Kalila yang masih menunduk dan melanjutkan kata-katanya.
"Kalila, kamu sudah dewasa. Jangan lagi bersikap labil seperti anak kecil."
"Aku tahu aku seperti anak kecil karena itu kau tak pernah bisa menyukaikukan?" Kalila bertanya dan suaranya bergetar menahan tangis.
"Kamu salah, aku selalu menyukaimu sebagai sahabatku. Kalila yang ceria, Kalila yang bersemangat saat olah raga atau saat beraksi jadi cheerleader. Aku bangga punya teman secantik dan sehebat kamu."
"Bukan itu yang aku mau Jason." Kalila mengangkat kepalanya memandang Jason yang terlihat tampan dan tenang duduk didepannya.
"Kalila, suatu saat nanti kau akan menemukan seseorang yang tepat untukmu, aku tahu masalah perceraian orang tuamu membuatmu menderita."
"Tapi ingat, jangan-jangan lagi kau mencoba bunuh diri seperti yang hendak kau lakukan di malam tahun baru itu. Kalau kau ada niat seperti itu lagi aku tak mau mengenalmu seumur hidupku." Jason berkata dengan ketegasan yang tidak bisa di bantah.
"Sayangi dirimu Kalila, bangkit dan jadilah Kalila yang dulu. Baik hati, imut dan menyenangkan. Aku tahu masalah foto Nora di facebook kau yang mengapload." Kata-kata Jason bagai menghantam Kalila, wajahnya memucat.
"Kau tahu dan kau diam saja tidak marah padaku?" Jason hanya menatap Kalila lurus. " Tentu aku marah, namun aku memberikan satu kesempatan lagi. Jika kamu belum berubah berarti kita tak perlu saling kenal lagi."
"Kau jatuh cinta dengannya?" Kalila bertanya dengan suara bergetar menahan tangis." Iya Kalila, maaf. Ini sesuatu yang terjadi diluar kemauanku." Jason mengelus kepala Kalila yang tertunduk.
"Kalau boleh aku tahu kenapa dia? kenapa bukan aku atau cewek-cewek cantic lain yang selama ini mengejarmu?" Kalila menanyakan hal yang kadang sama sekali tak terpikir di benak Jason, kenapa dia menyukai Nora. Termenung cukup lama sebelum akhirnya Jason menjawab.
"Mungkin Karena dia selalu menjadi dirinya sendiri saat bersamaku, tidak menjaga image luar saja agar selalu bagus saat didepanku."
"Hanya itu Jason?" Kalila tak percaya dengan apa yang didengarnya.
"Yah hanya itu. Jalani hidupmu dengan benar, jadilah Kalila yang sesungguhnya dan sebagai sahabat aku akan selalu disampingmu untuk membantu apapun yang kamu lakukan. Aku tak akan pernah meninggalkanmu sendiri." Jason bangkit dari kursinya dan melangkah keluar café meninggalkan Kalila sendiri yang termenung, " Dimalam tahun baru ketika kau lebih memilih mengejarnya daripada bersamaku, aku tahu kau telah memilihnya Jason." Dan Kalila duduk terdiam dalam kesedihan dan patah hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORBBIDEN WISH ( tamat )
ChickLitTersedia di google playbook : https://play.google.com/books/details?id=ljODwAAQBAJ Nora jatuh cinta dengan teman sekolah yang paling tampan dan populer, Jason. Siapa sangka permainan nasib membawanya ke dalam satu cerita yang menyedihkan. Saat cint...