FORBBIDEN WISH ( tamat )

Chapter 7.2

Karena sibuk dengan test dan harus belajar siang malam demi pesta, Nora melupakan masalahnya dengan Jason. Setiap malam mereka masih makan bersama, Papa berusaha selalu untuk mendamaikan dengan menceritakan lelucon namun hanya di beri senyum kecil oleh Nora dan pandangan dingin dari jason.

Setelahnya mereka akan terkurung di kamar masing masing sibuk dengan tugas sekolah dan lainnya. Setelah kejadian foto itu Nora jadi rajin update facebook sekolah hanya untuk melihat kalau ada sesuatu yang aneh terjadi padanya. Namun makin hari makin muak dia melihat timeline facebook sekolah penuh dengan kegiatan Jason dan Kalila. Saat tanding basket dengan Jason sebagai pemain dan Kalila tim cheerleadernya atau saat makan di kantin dan sebagainya. Membuat Nora kesal

"Lama- lama mereka lagi ke kamar mandipun di update"

"Facebook sekolah atau facebook mereka berdua, Nggak penting banget!"

Dengan marah Nora menutup laptopnya dan mulai konsentrasi belajar lagi.

Mendekati hari hari menjelang ujian banyak murid melewatkan waktu istirahat dengan belajar di perspustakaan atau di kelas kosong. Tentu saja ini menggembirakan para guru yang melihat semangat belajar mereka, seandainya saja kata "pesta" tidak menjadi motivasi utama para murid.

Siang itu pelajaran olah raga bagi kelas Nora, para murid laki laki bermain bola dan para murid perempuan duduk, bercanda atau lari -lari kecil. Para murid perempuan kebanyakan dari mereka berteduh di bawah pohon sedang asyik bergosip.

"Eih, kalian tahu tidak? Katanya nanti akan ada pemilihan murid favorite loh!"

Asri teman Nora yang berkata mata berkata dengan wajah berseri- seri

"Maksudnya favorite bagaimana? Pintar atau apa?" Tanya Belinda.

"Bukan, favorite couple. Pasangan anak cewek dan cowok yang dianggap serasi!"

"Oh, kalau gitu sudah ketahuan siapa pemenangnya?" Tania menawab acuh

"Siapa?"

"Siapa?" Semua yang mendengar bertanya ingin tahu

"Hello, siapa lagi! Jason dan Kalilah" Asri menjawab sambil memutar bola matanya.

Teman- temannya tertawa melihat gayanya yang sok imut.

Hati Nora mencelos mendengar khabar itu.

"Dan katanya, entah khabar dari mana. Setelah acara pemenang itu di umumkan Jason akan menembak Kalila."

"Wah..wah..benarkah?"

Teman-temannya berbicara dengan riuh, Nora yang tak tertarik mengikuti gossip tentang pesta bangkit dari duduknya melakukan pemanasan untuk berlari kecil.

Dia berlari mengelilingi lapangan, menumpahkan perasaan gundahnya dengan berlari dan berlari.
"Mereka akan jadian juga."

"Sudah seharusnya sih tapi kenapa aku merasa sangat kecewa?"

Nora yang sedang larut dalam pikirannya tak menyadari suara teriakan memperingatkannya ketika tiba-tiba bola datang menghantam bahunya dengan keras. Membuatnya terjatuh kaget! Dan hilang keseimbangan terguling di tanah.

Nora yang merasa pusing dan matanya berkunang- kunang tak bergerak ketika temannya mengerubutinya

"Nora sayang, sakit ya? Dimana?"

"Bangun sayang, bisa tidak?" Suara Belinda terdengar kuatir.

Nora membuka matanya dan melihat wajah- wajah kuatir memandangnya.