Chapter 9.2

4.2K 344 6
                                    


Tanpa Nora sadari teman-teman yang berada disekitarnya jadi bertambah, setiap makan siang selalu berkumpul di pojokan kantin ada sahabat-sahabatnya di tambah Rosa dan Rasmi. Mereka mengobrol dengan riuh dan berusaha habis-habisan merubah Rasmi menjadi lebih feminim.

"Eih itu Andra lewat." Nora menyenggol Rosa yang tengah asyik makan di sampingnya. Rosa mendongak kaget.

"Bagimana caranya biar dia melihat kita disini ya?"Rosa bertanya pelan pada teman-teman semeja dengannya.

"Panggil langsung aja kenapa?" Belinda mengusulkan dengan berani. Rosa menggeleng.

"Kamu pura-pura beli apa gitu yang dekat-dekat dia trus dengan sengaja menumpahkan makanan ke bajunya." Tania memberikan idenya.

"Kamu kebanyakan nontron drama Tania, yang ada bukannya diajak kenalan malah dimaki-maki." Nora menyanggah ide Tania, Rosa mengangguk serius.

"Kamu mau kenalan sama Andra?' Rasmi bertanya pada Rosa.

"Aku kenal dia, kami pernah satu perguruan dulu."

"Wah, ternyata Andra yang cupu bisa kendo." Belinda berkata takjub, semua yang mendengar tertawa.

"Dia nggak cupu tahu, cuma terlalu serius." Rosa membelanya.

"Ha..ha..ha.."

"Bela terus."

"Namanya juga cinta." Selesai menggoda Rosa, Rasmi beranjak dari duduknya dan menghampiri Andra. Entah apa yang mereka bicarakan tapi Andra mendengarkan dengan serius. Selesai berbicara Rasmi kembali ke tempatnya duduk.

"Kamu ngomong apa sama dia Rasmi?" Rosa bertanya penasaran.

"Nggak ada apa-apa cuma bilang kalau kamu lagi cari guru privat fasika dan kayaknya dia orang yang tepat."

"Wah.."

"Ide luar biasa."

"Jadi dia mau tidak?" Nora bertanya tertarik.

"Dia mau dan nomor hp mu sudah aku kasihkan kedia. Tunggu aja nanti dihubungi." Rasmi menjawab cuek. Setelahnya meja mereka gempar oleh suara tertawa.

"Semua makan hari ini aku traktir." Rosa menawarkan dengan dermawan.

"Mantap, hebat. Hasil kerja keras Rasmi nih." Semua berseru dan berebut memesan makanan.

Dari kejahuan Kalila menatap mereka dengan wajah cantiknya yang sendu, terasa ada rasa kehilangn di hatinya. Dulu Rasmi sangat dekat denganya, semenjak peristiwa foto Nora dan Rasmi mengetahui bahwa dia di bohongi oleh Kalila mereka tak lagi dekat. Kalila terlonjak kaget ketika ada yang menepuk bahunya dari belakang, Jason tersenyum simpul menyapanya.

"Kamu lihat apa? Nggak makan siang?"

"Lagi nggak pingin." Kalila menggelengkan kepalanya. Jason melihat arah padangan Kalila dan melihat Nora tertawa gembira bersama teman-temannya.

"Mau gabung mereka? Ayo!" Jason menawarkan.

"Kesana aja Kalila, mereka semua ok. Kamu kenal dekat dengan Rasmikan?" Andre yang baru datang ikut menyarankan. Namun Kalila tetap menolak, Jason meraih tangan Kalila dan memegang lengannya untuk menghampiri Nora. Terdengar suit, suit di seluruh kantin melihat Jason memegang lengan Kalila yang tertunduk.

Di ujung meja Nora melihat adegan itu dengan rasa tak percaya, belum pulih dari kagetnya Jason, Kalila dan Andre sudah berdiri di depan mejanya.

"Hai ladies, boleh kami cowok-cowok ganteng ini gabung?" Andre tersenyum manis.

"Tentu." Tania mengiyakan dan menggeser tempat duduknya. Sekarang Jason duduk di hadapan Nora dengan Kalila persis di sampingnya. Nora pura-pura makan dengan serius agar tak perlu memandang Jason.

FORBBIDEN WISH ( tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang