Chapter 6. Semilir angin

4.5K 531 7
                                    


Kehadiran mama Winda dalam kehidupan mereka kembali nyatanya tak berpengaruh banyak pada sikap papa dan Jason, papa menegaskan sekali lagi tak akan membiarkan mama Winda datang menginjak rumah mereka namun memberikan kelonggaran agar dia bisa bertemu Jason di luar kapanpun Jason menginginkan. Nora melihat Jason tak banyak berubah, hanya lebih sering menerima telepon bernada singkat yang menjelaskan itu pasti dari mama-nya. Selebihnya dia tetap Jason yang biasa, cool, tampan tak tercela.

Sepulang sekolah Nora berkumpul di ruangan klub bersama teman temannya, ada yang serius menari, ada yang Cuma duduk ngobrol. Ada juga yang melamun tak tentu arah. Gino dan Belinda duduk di pojok ruangan mengobrol serius.

"Kalian tahu soal kompetisi dance akhir bulan ini di Mall Siho?" Gino bertanya pada mereka yang tengah bercanda

"Kita tahu, mau coba coba ikut?" Belinda menyarankan.

"Lihat bagaimana nyonya J, dia kan ibunya club ini." Gino menunjuk pada Nora yang tengah melatih gerakan top rock mengikuti arahan si gendut yang akhirnya setelah melalui proses yang rumit diketahui bernama Yusuf namun lebih suka dipanggil ucup.

"Ucup!" Belinda melambai menyuruh Nora dan Ucup mendekat

"Nora, kata si kapten Gino kita coba ikut kompetisi akhir bulan ini di mall Siho bagaimana?"

"Tentu saja boleh juga, mau konsep seperti apa Gino?" Nora tertarik dengan ide itu, berjalan mendekat duduk di samping Gino dan merasakan Gino berjengit.

"Kita pakai formasi 6,4,2 dengan posisi Nora, gua didepan."

" Yang lain tetap pada posisi semula dan akan ada gerakan mengangkat, buat elu -elu pada kaum adam harus berlatih otot .Pertandingan sebentar lagi."

Semua terdengar antusias dengan rencana perlombaan itu.

"Nyonya J, konsep kostum coba elu diskusi ama nyokap elu yang jago bikin baju itu. Kita bikin yang simple aja mudah buat gerak."

"Ehm, ok aku sih ada kepikiran untuk konsep back to 90' bagaimana?" Nora bertanya semangat. Teman teman yang lain mengangguk setuju. Demi perlombaan itu akhirnya disepakati mereka akan latihan tiap hari selama 3 jam sepulang sekolah dan tiap sabtu di tempat latihan luar sekolah.

Kesibukan dengan belajar, latihan membuat hari- hari Nora berjalan dengan cepat. Terkadang di sekolah masih ada yang mengejeknya soal Jason namun sudah tak separah dahulu. Nora melihat Jason masih sering bersama Kalila entah bagaimana mereka bagaikan pasangan raja dan ratu sekolah. Nora mendengus kesal dalam hatinya tiap kali mendengar bagaimana teman- temannya bercerita bahwa sekarang skor taruhan menjadi 70:30 untuk Kalila.

>___<

Sore itu Nora, Belinda dan yang lain tengah berlatih ketika ketukan keras di pintu membuyarkan konsentrasi. Jason masuk dengan Andre dibelakangnnya, juga Kalila. Membuat Nora membuang muka-nya kearah jendela.

"Sore semuanya, sorry ganggu latihan kalian. Ada pengumuman dari pihak OSIS untuk kalian" Andre berkata sambil mengedipkan matanya ke arah Belinda.

Semua terdiam mendengarkan, Nora yang merasa hatinya seperti tertusuk melihat Jason datang dengan Kalila akhirnya mengangkat wajahnya.

Jason menyodorkan selembar kertas pada pada Nora, memberikan kode agar Nora membacanya. Nora mengambil dan membaca dalam diam. Selesai membaca wajahnya berubah cerah, langsung terlonjak dari tempatnya berdiri.

"Horee! Teman teman semua kita mendapat bantuan dana dari osis untuk persiapan pertandingan dance di mall Siho" Nora berteriak membacakan pengumuman. Semua anggota klub terlonjak kegirangan, mengucapkan terima kasih pada Jason dengan menjabat tangannya. Nora yang sangat gembira tak sadar berteriak. dengan memeluk semua teman klubnya bergantian dan memeluk Jason juga.

FORBBIDEN WISH ( tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang