Chapter 4.2

4.5K 338 9
                                    

 Pulang sendirian karena Belinda ada urusan dengan mama-nya dan Tania entah pergi kemana. Pikiran Nora melayang pada Gino, klub dan ajakan kencan. Perasaan berkecamuk dalam dadanya, membuat langkahnya gontai dan tak menyadari situasi.

Di ujung jalan tiba tiba datang serombongan cewek arahnya, tanpa ampun mereka bertabrakan. Tas Nora jatuh dan terbuka, isinya menyebar keseluruh lantai.

'Maaf maaf, aku nggak lihat。" Sambil membungkuk memunguti isi tas-nya yg berhamburan Nora meminta maaf dan ketika melihat siapa yang di tabraknya Nora menjengit kaget" Rasmi "

Rasmi hanya diam, benturan dengan Nora membuat buku yang dipegangnya juga berhamburan.

"Jalan hati hati, jangan pakai melamun. Ini bukan jalan nenek lu." Rasmi mengomel

Teman teman Rasmi membantu memunguti buku yang berserakan, Nora merasa nyalinya ciut

" Sial, napa malah dapat masalah sama Rasmi? "

Setelah mengucapkan permintaan maaf berkali kali, Nora buru buru menginggalkan tempat itu. Lebih cepat lebih baik pikirnya!

Beberapa hari kedepan Belinda dan Tania terus berusaha agar Nora tidak menyetujui ajakan kencan dengan Gino, mereka memberikan skenario terburuk dari di tinggalin di pinggir jalan, suruh traktir sampai uang habis atau di ajak ketempat seram model sawah atau kebon. Dan yang paling seram adalah menyuruh Nora berpura pura menjadi pacarnya.

=___=

Nora hanya mendengarkan celoteh mereka tanpa komentar. Belinda tahu Nora kemungkinan besar akan kencan dengan Gino demi klub mereka, dia berfikir bagaimana caranya menghentikan atau paling tidak melindungi Nora. Saat memutar otak sambil mencorat coret buku di tangannya tiba tiba ada yang merangkul bahunya dari belakang, membuatnya terlonjak. Hampir dia marah ketika melihat siapa yang datang.

"Andre, jangan bikin kaget lu?" Belinda berkata merenggut.

"Idihh galak amat ya? Makin galak kau makin sexy bikin aku makin cinta." rayuan andre membuat Belinda makin gemas.

"Udah sana jauh-jauh jangan ganggu aku!" Belinda melengos

"Jangan merengut terus, ada masalah apa? Bilang sama yayangmu ini?" Andre mengambil kursi dan duduk di depan Belinda yang tengah cemberut.

"Ayuklah bilang, ada masalah apa? Hingga wajahmu yang cantik jadi termenung gitu?"

Andre berkata membujuk sambil mengedipkan matanya

"Aku lagi kesel sama Nora, kamu tahukan kalau klub kita kekurangan orang."

"Ada Gino anak IPS 3 dia dan teman temannya bisa break dance segala macam."

"Trus?"

"Yah, mereka mau gabung kita asal dengan 1 syarat Nora mau kencan dengan Gino." Belinda mengakhiri omongannya dengan marah.

"Dan kalian nggak mau Nora kencan dengan Gino gitu? Larang Nora jangan pergilah?"

"Sudah, tapi Nora nggak mau dengar. Aku tahu dia akan melakukan apapun demi klub termasuk kencan dengan rambut jagung itu." Belinda membanting bukunya kemeja membuat Andre tersenyum

"Luar biasa cewek ini, sayang sekali sama temannya?" Kata Andre dalam hati

"begini aja, kapan kencannya? dimana? kita buntuti dia, kita awasi dari jauh."

"Kalau terjadi apa apa kita bantu mereka." Andre menawarkan diri menjadi pelindung Nora

Belinda terbelalak senang..

FORBBIDEN WISH ( tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang