Semenjak peritiwa sore itu ada beberapa hal penting berubah dalam kehidupan Nora sehari hari, pertama klub-nya selamat dari ancaman degradasi karena kehadiran Gino dan kawan kawan menjadi penyuntik semangat .
Dan sikap Gino berubah drastis menjadi lebih sopan terhadap Nora, juga memangggil Nora dengan sebutan baru "nyonya J" yang kepanjangan dari Jason, membuat Nora gemas ingin memukulnya tiap kali Gino memanggilnya begitu. Teman temannya yang lain dengan bingung bertanya apa itu J, Gino akan menjawab lantang "Jahat "
=__=
Kedua, sikap Jason jadi jauh lebih manis, masih kaku dan galak tapi tak separah dahulu. Membuat Nora lebih santai mengobrol dengannya saat di rumah. Tiap malam selesai makan Jason yang biasanya langsung naik keatas terkurung dikamar sekarang lebih suka duduk mengobrol di ruang keluarga menonton TV atau duduk di teras dengan Nora berbicara tentang sekolah. Tertawa mendengar lelucon Nora tentang cewek cewek yang mengejarnya. Saat selesai makan malam mereka berdua kebagian tugas cuci piring dan akan melakukannya dengan gembira sambil mengobrol.
Bahkan saat bertemu di sekolah mereka tidak lagi saling diam tapi bertegur sapa kecil. Membuat Kalila yang sepertinya tak pernah pergi dari sisi Jason merenggut marah!
Pagi itu Nora berjalan kesekolah seperti biasanya dengan Belinda dan Tania, entah kenapa dari dalam kereta Nora sudah merasakan ada sesuatu yang salah. Semua teman sekolah yang bertemu dengannya di kereta maupun di jalan memandangnya tajam , atau dengan berbisik bisik.
"Entah aku yang sensi atau apa ya? Koq kayaknya semua melihat kita dengan aneh!"
Nora berkata pada Belinda
"Aku juga merasa sih, tapi aku pikir mungkin karena aku cantik sekali hari ini." Belinda berkata asal. Membuat Nora dan Tania mendengus geli
"Kayaknya ada sesuatu terjadi antara kita bertiga entah itu apa." Tania berkata menduga. Mengesampingkan perasaan bingungnya mereka masuk ke kelas.
Bu Wina wali kelas melihat mereka datang langsung menyuruh Belinda dan Tania kekantor untuk membantunya melakukan sesuatu. Dengan perasaan sedih yang dibuat buat mereka pergi meninggalkan Nora sendiri. Setelah meletakan tas didalam kelas Nora mendadak ingin ke kamar mandi, dengan mengabaikan berbagai tatapan aneh teman teman sekelasnya terutama yang cewek. "Ada apa sebenarnya ." Nora tak mengerti.Berjalan sendiri melewat lorong samping untuk kekamar mandi, tiba tiba ada suara keras memanggilnya
"Hei kau, Nora!" dia menoleh untuk melihat Rasmi dan teman temannya datang menghampiri
"Ada apa ini?" Nora berpikir bingung
Tiba tiba Rasmi mendekat, memepet tubuh Nora kedinding. Nyaris menghempaskannya.
"Wow, santai ada apa ini?" Nora berusaha mengelak tapi di blok oleh Rasmi
Menunjuk dada Nora dengan keras, Rasmi berkata pelan penuh amarah
"Elu pikir elu siapa? Berani beraninya naksir Jason?"
"Elu pikir elu cakep gitu? Pajang pajang foto Jason di samping elu?"
"Jadi cewek jangan sok kecakepan, ngaca!!"
"Tunggu, kalian ngomong apa? Soal Jason dan foto? Siapa naksir dia?"
Nora bertanya tak mengerti
"Ahh, banyak omong lu! Gua cuma mau ngingetin kalau mau hidup elu tenang jauhi Jason!"
"Atau gua bikin elu sengsara selama sekolah disini!" Rasmi mengancam sambil mengelus pipi Nora dengan kasar
"Siapa yang naksir Jason?" Nora bingung.
"Kamu nggak naksir Jason? Masih mau mungkir?"
"Siapa yang bawa hp coba buka facebook sekolah biar little missy ini tahu apa kesalahan dia!" Salah satu teman Rasmi menyodorkan hp, Rasmi mengambil dan menyorongkan hp langsung ke muka Nora
"Lihat baik-baik cewek genit."
Nora membelalak dengan kaget, di facebook sekolah terpampang foto-nya dan Jason yang sudah di edit Rossa dengan kata kata manis sebagai tambahan bahwa dia sangat suka Jason. Nora kebingungan sekarang kenapa bisa foto itu ada di facebook sekolah?
Di bawah foto itu banyak komentar bernada memaki dan mengejeknya sebagai cewek tak tahu malu. Akhirnya dia mengerti dengan tatapan aneh yang dia terima sepanjang pagi ini.
"Bukan aku yang upload foto ini." Nora berkata pelan
"Bukan kamu? Jelas itu wajah kamu! Dan kamu edit Jason seakan-akan kalian bersama, masih mau bilang kamu bukan cewek murahan?"
Kata kata Rasmi membuat Nora marah
"Emang kalian pikir kalian siapa, emaknya Jason? Memangnya kenapa kalau ada yang suka sama Jason? Salah? Semua orang punya hak yang sama buat suka sama siapapun juga!"
"Berani nglawan lu ya? Bosan hidup?" Rasmi menjambak rambut Nora membuat Nora meringis kesakitan.
"Jadi begini yang namanya Rasmi? Jago kendo tapi bawa teman sekampung buat ngroyok satu orang?" Nora menepiskan tangan Rasmi dari wajah dan rambutnya
"Aku anggap ini kejadian nggak pernah ada, kalau kalian pergi sekarang." Nora berkata mengingatkan
"Wah wah, cewek kecil ini nantangin kita!"
Ha.ha..ha..Rasmi tertawa diikuti teman temannya
Tiba tiba tamparan keras mendarat di pipi Nora membuatnya terhuyung jatuh.
"Sial!" pikir Nora marah
Sebelum Rasmi berbuat lebih jauh Nora menubruk Rasmi membuat mereka berdua terjatuh ketanah.
Berdua terguling guling di tanah saling memukul, jelas Nora kalah karena dia yang tak bisa bela diri apapun berhadapan dengan Rasmi sang ketua kendo. Teman teman Rasmi hanya tertawa sambil melihat ketua mereka bergulat dengan Nora
Di tengah suara tawa mereka tiba- tiba air mengguyur deras kearah mereka, membuat semua yang ada di situ terlonjak kaget.
Datang Belinda, Tania dan teman teman klub menarinya, melihat Nora tergeletak di hajar Rasmi mereka menyerbu membabi buta. Memukul menggunakan sapu atau apapun yang bisa dipakai untuk senjata untuk menyerang. Tania memegang selang besar dengan air yang mengucur deras menyemprot mereka semua. Teriakan, cacian dan amarah! Para gadis itu bergumul satu sama lain.
Prittt!!!!! Priit!!! Prirrt!!!!
Tiba tiba bunyi peluit membahana membuat kaget semua yang sedang bergumul.
"Berhenti kalian semua, jika masih ada yang berkelahi akan di keluarkan dari sekolah ini!"
Mereka semua berhenti saling memukul dan menjambak, dan melihat wali kelas Nora bu Wina membelalak dengan marah. Di belakangnya berdiri pak penjaga sekolah yang menganga tak percaya bahwa para gadis yang biasanya manis dan lembut bisa saling bergumul dengan sadis!
"Kalian semua ikut ke ruangan BP sekarang!"
"Tetap dengan keadaan kalian begitu biar kalian mengerti rasa malu."
Mereka saling menatap, Nora berusaha berdiri di bantu Belinda dan Tania yang wajahnya juga penuh cakaran dan rambut acak acakan. Nora merasakan sakit disekujur tubuhnya dan memar di wajahnya.
Sambil tertunduk mereka berjalan beriringan dibelakang Bu Wina yang mengomel menuju kelas BP.
"Ampun aku Tuhan, anak- anak gadis berkelahi seperti preman. Mau jadi apa kalian nanti?"
"Nora, Belinda, Tania anak kelasku juga sama? Ibu kecewa dengan kalian."
Mendengar omelan Bu Wina mereka hanya tertunduk malu
Nora merasa bahwa jalan menuju ruang BP sangat panjang, para murid yang melihat saling berbisik, sengaja mencemooh atau menunjuk nunjuk mereka. Membuat Nora merasa seperti pencopet yang tertangkap.
>__<
KAMU SEDANG MEMBACA
FORBBIDEN WISH ( tamat )
ChickLitTersedia di google playbook : https://play.google.com/books/details?id=ljODwAAQBAJ Nora jatuh cinta dengan teman sekolah yang paling tampan dan populer, Jason. Siapa sangka permainan nasib membawanya ke dalam satu cerita yang menyedihkan. Saat cint...