Dari dalam mobil yang tengah melaju tenang terdengar suara seorang gadis tengah bersenandung, diiringi musik yang di putar pelan. Nora bernyanyi dengan suaranya yang pas-pasan, Jason hanya tersenyum melihat tingkahnya.
"Who you think you are? Running round leaving scars?"
"Collecting Your jar of hearth, And tearing love apart."
"Itu lagi enak sekali sebenarnya, entah kenapa kamu yang nyanyi jadi bikin kuping sakit ya?" Jason berkata menggoda. Nora cemberut namun tetap melanjutkan nyanyiannya yang sumbang. Tiba-tiba dia teringat sesuatu, menoleh kearah Jason yang tengah menyetir dengan konsentrasi.
"Berapa lama kamu tidak bertemu mama Winda?" Jason mengernyit, "Kenapa tiba-tiba tanya masalah itu?" Nora menghela nafas dan melanjutkan omongannya,
" Sebelum tahun baru aku pernah ketemu mama Winda di mall, entah kenapa dia terlihat sangat pucat dan rapuh."
"Benarkah?" Jason bertanya tak percaya.
"Iya benar, aku rasa dia sedang sakit Jason. Coba cari waktu tengoklah dia. Jangan Cuma bicara lewat telepon." Jason tersenyum simpul," Iya, kapan-kapan." Nora tersenyum senang dan melanjutnya nyanyiannya yang sumbang diiringi lagu yang lain. Pikiran Jason menerawang antara amarah hati kepada mamanya dan rasa kasihan. "Aku akan menemuinya dalam waktu dekat ini" Pikirnya sedih.
Hari minggu mereka berdua berencana untuk kencan di tempat wahana bermain, Jason beralasan hendak latihan basket berangkat lebih dulu. Selanjutnya Nora berpamitan akan pergi ke rumah Belinda. Orang tua mereka hanya senyum senang dapat menikmati bulan madu di rumah berdua tanpa anak-anak mereka.
Jason yang tiba lebih dulu di tempat bermain menunggu Nora di depan pintu gerbang. Posturnya yang tinggi dan wajahnya yang tirus tampan membuat cewek-cewek yang melihat terkikik memuja. Mereka sengaja berbicara keras-keras untuk menarik perhatiannya bahkan ada yang nekad mendatanginya untuk meminta nomor handphone. Jason hanya memandang dengan dingin tak menanggapi.
"Baa!" tiba-tiba suara Nora dari belakang mengagetkannya, tersenyum simpul Jason memeluknya." Koq lama sekali, ada apa?"
"Biasa terjebak macet dikit, udah beli tiket belum?" Nora menggandeng Jason dengan sayang dan berjalan memasuki area bermain.
"Nih sudah, kamu ada bawa baju ganti?" Jason memperhatikan tas punggung Nora yang terlihat berat. " Mau aku yang bawakan?" Nora menggeleng.
"Ringan, hanya handuk dan satu pasang baju. Aku mau main arung jeram." Dia terlihat berseri-seri gembira. Setelahnya selama satu hari mereka habiskan untuk bermain bersama dan tertawa. Nora sangat menikmati permainan ketinggian dan Jason tidak suka. Nora menganggap ketakutan Jason pada ketinggian itu hal yang lucu dan menertawakannya. Disela-sela menikmati permainan, berdua akan mencuri-curi waktu untuk berciuman. Di wahana yang sepi atau di sepanjang jalan yang teduh.
"Mau makan ini? Enak ayam gorengnya." Nora menyodorkan potongan daging ayam goreng yang diiris tipis dengan balutan tepung ke mulut Jason. Yang langsung memakannya dengan senang.
"Enakkan?"
"Ehm, agak pedas aja." Guman Jason di antara kunyahannya.
"Iya buatmu tapi pas buatku." Nora dan Jason menikmati cemilan sambil duduk berdua di bangku yang terbuat dari batu. Sore hari suasana wahana makin ramai, setelah memcoba semua permainan mereka memutuskan untuk beristirahat sebentar.
"Ring..ring!"
Jason mengambil handphonenya yang berbunyi dan melihat nomor tak dikenalnya, setelah mempertimbangkan sejenak memutuskan untuk mengangkatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/99188561-288-k994757.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FORBBIDEN WISH ( tamat )
ChickLitTersedia di google playbook : https://play.google.com/books/details?id=ljODwAAQBAJ Nora jatuh cinta dengan teman sekolah yang paling tampan dan populer, Jason. Siapa sangka permainan nasib membawanya ke dalam satu cerita yang menyedihkan. Saat cint...