Hei rintik!
Apa kau tau? pada retaknya aku telah titipkan sebilah pisau. Tuk sayatkan seiris rindu yang masih memelukku. Biar kulihat darah itu mengucur, memerah pada gaun putihku yang baru. Juga anyirnya, biar tersesap olehku yang dungu.
Di sini,
Di bawahmu....
Aku terus memaki pada sebuah ketololan yang bersarang. Ada geram yang merejam, timbulkan desis marah dan serapah. Di tikungan malam ini, aku terus mengutuk diri. Mengapa enggan kau hentikan tetesanmu yang hampir sekarat itu?
Apa kau sengaja ingin melihatku, ambruk dan terkapar bersama rindu yang membusuk?
Hentikanlah...#Gerimis_hongkong7feb2017

KAMU SEDANG MEMBACA
Mata Kelelawar
Poezie"Aku ingin mengabadikanmu dalam setiap goresan tinta, Lalu memelukmu dalam pandangan hampa, sekali lagi menunggumu yang sia-sia"