Tentang Sunyi
Bukan lagi masanya
kau mengajariku,
bagaimana mencemburui sunyi, juga menyelingkuhi sepi.
Sebab-
sejatinya ada yang tertumpah,
di antara dinding-dinding bisu
Tercecer, dan terserak
pada pelataran batuDan-
Pada heningnya kudengar tawa,
terkekeh serupa lengkingan kuntilanak
Tapi,
pada gelapnya kutemui sepi, cekam juga duri.
Yang pelan-pelan merayapi, kepala botakku yang menumpahkan segundah resah pada daun-daun basah.Ell.Hk10maret2017

KAMU SEDANG MEMBACA
Mata Kelelawar
Puisi"Aku ingin mengabadikanmu dalam setiap goresan tinta, Lalu memelukmu dalam pandangan hampa, sekali lagi menunggumu yang sia-sia"