Aku tak pernah bisa menghitung
berapa rintik yang terjatuh
juga basah yang menjadikan dingin
sebab angin tak pernah mengabarkan
tentang datangnya yang tiba tiba
Lalu kau bertanya
tentang tumpah sore ini
yang mendatangkan hangat
lewat sebekap rasa
yang mengalir pelan pada kelokan itu
aku masih terdiam, lalu berusaha mengingat
Tetapinya, amnesia menyerangku tiba-tiba
dan membuatku lupa, bahwa segenggam rasa telah pergi bersama hujan yang tumpah sesudahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mata Kelelawar
Poésie"Aku ingin mengabadikanmu dalam setiap goresan tinta, Lalu memelukmu dalam pandangan hampa, sekali lagi menunggumu yang sia-sia"