Adalah rasa. bukan gamang, pun bimbang. hanya takut
jika rengkuhan laut tak mampu menahan ombak
sedang riak riak semakin menggasak
pada karang karang juga batu batu tegakAdalah rasa. Yang mengalir tiba tiba, belum sempat tersampaikan angin pada ranting dan pohon pohon kering
sedang hujan telah menginjaknya membabi butaAdalah rasa. Yang belum tersampaikan senja pada malam.
sedang gelap juga cekam, lebih dulu memeluk punggungnya yang kedinginan.Adalah rasa. Yang bergelayut manja pada belalak mata
belum sempat tersampaikan lewat seucap nyataAdalah rasa. Yang tertuang pada cangkir berukir naga
inginku reguk seketika
melupa panas serupa baraAdalah rasa. Yang luruh di antara jendela
dan aku mulai belajar menghitung
berapa tetes yang jatuh sesudahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mata Kelelawar
Poésie"Aku ingin mengabadikanmu dalam setiap goresan tinta, Lalu memelukmu dalam pandangan hampa, sekali lagi menunggumu yang sia-sia"