Aku merasa asing dengan tempat ini, dengan sekolah ini. Aku tidak mengenal apa apa dan siapa siapa disini. Aku seperti orang asing di sini. Aku melangkah kan kaki ku ke ruangan kepala sekolah untuk meng konfirmasi kehadiran ku.
Tok tok tok
"Masuk" ucap seseorang dengan suara berat nya. Aku melangkah masuk dengan langkah ragu ragu. "Nadira natasya putri ?" Tanya nya menatap ku dengan tatapan tajam. "I ya pak" "sebentar lagi ada guru piket yang akan mengantar kamu ke kelas baru." "Ba baik pak, saya permisi" aku melangkah pergi sebelum benar benar keluar dari ruangan itu "sebaik nya kamu hati hati dengan murid yang bernama rendi wijaya hutomo" aku mengangguk dan pergi menunggu guru piket di luar ruangan kepala sekolah. Seorang guru berdiri di hadapan ku dengan senyum manisnya. "Saya anita, guru piket hari ini. Kamu nadira natasya putri murid pindahan dari jakarta ?" Tanya nya meyakin kan. Aku mengangguk dan bu anita kembali menyungging kan senyum nya. Dari penampilan nya dia seperti baru berumur 20 tahunan wajahnya sangat manis dan ayu.
Aku mengikuti langkah nya menuju salah satu kelas yang ada di ujung lantai dua.Suit suit
Aku menoleh ke salah satu orang yang menyiul ke arah kami. Pertama kali aku melihat laki laki itu. Tampan, urakan, dan sedikit bad boy.
"Pagi anak anak." Sapa nya dengan senyum manis. "Pagi buuu" "hari ini sekolah kita kedatangan murid baru, pindahan dari jakarta. Silahkan masuk dir" aku melangkah masuk ke kelas terdengar bisikan dari kanan kiri tentang diriku. "Asli sumpah cakep banget." "Bakalan gue gebet nih cewek" dan ucapan ucapan lain nya. Geraaah gue gerah.
"Hai semua" "haiii juga" "perkenalkan nama saya nadira natasya putri saya pindahan dari SMA ADHIYAKSA, mohon kerja sama nya semua terima kasih." Ucapku diakhiri dengan senyuman manis semanis mungkin. "Dira, kamu duduk di samping ita ya." "Baik bu," aku duduk di samping cewek yang untuk standar cewek disini bisa dibilang cantik, imut dan lesung pipi nya itu menambah kecantikan nya. "Hai" "hai" "saya lita pratiwi" "saya nadira natasya putri" setelah berkenalan aku mulai meng akrab kan diri dengan cewek di samping ku.
Pelajaran pertama aku lalui dengan mudah begitu pun dengan pelajaran lain nya. Sampai waktu nya istirahat. "Dira, kamu mau ke kantin ?" Tanya nya, aku menggeleng lemah "kamu duluan aja ta, aku mau disini aja masih banyak catatan yang belum aku catat" "oke, aku beliin kamu roti ya" "makasih" aku melanjutkan mencatat. Di sela sela mancatat tiba tiba ada seseorang yang menggebrak meja ku dengan kasar. "LO BEGO YA——" aku kesal benar benar kesal dengan orang di depan nya ini. "Oh, jadi ini murid pindahan dari mana ?" "Adhiyaksa ren" "aha adhiyaksa iya iya bener. Biasa aja menurut gue" ucapnya dengan santai. "Ck, eh bego siapa juga yang nyuruh lo buat nilai diri gue. Emang lo siapa, bukan siapa siapa juga banyak gaya. Minggir lo gue mau nyatet" ucap ku berusaha menyingkirkan orang ini. "Eh denger anak baru, lo gak tau siapa gue ha ?" Ucapnya sombong, bener bener cari mati nih anak. Aku udah tersulut emosi. "Emang lo siapa ? Anak presiden ? Anak gubernur ? Apa anak konglomerat sampe gue harus tau ? Gue juga gak pernah liat lo di tv jadi pasti lo bukan anak artis atau artis kan" Ucapku meledek. Dia sudah benar benar merubah mood ku. "Liat aja nanti, gue bakalan pastiin lo bakalan nyesel sampe lo sujud minta maaf sama gue. Gue bakalan pastiin itu." Ucapnya tegas, menatap ku tepat di manik mata menembus semua nya. Aku mencoba mempertahan kan pertahanan ku. Menatap balik mata nya. Dengan tegas aku menantang dia. Dia langsung berbalik keluar dari kelas ku. "Lagi panas gini bikin gue emosi aja." "Eh kamu kenapa dir ?" Tanya ita yang sudah duduk di samping ku sambil memberikan sebungkus roti ke padaku. "Makasih ita." Ita hanya tersenyum, dia mengingatkan ku dengan natalia sahabat ku.SMA ADHIYAKSA.
Ardan POVArdan berkali kali memukul kan tangan nya ke tembok yang ada di depan nya. Dia sedang kalut dia berkali kali menghubungi nomor seseorang, dan berkali kali itu juga suara perempuan menjawab dan memberi tau kalo nomor yang dia tuju sudah tidak aktif. "Dan, tenangin diri lo. Liat lo kacau banget" ucap tama menenangkan sahabat nya. Ardan hanya bisa menatap lurus ke depan pikiran nya kosong. Menatap tama sekilas. Tatapan memelas. Tama seperti dibawa ke kejadian beberapa tahun lalu, saat saat kelam sahabat nya. "Yuk balik" ajak nya. Ardan menurut dan pergi meninggalkan sekolah yang sudah mulai sepi.
Dira POV
Siang ini dira melangkah lunglai menuju halte bus yang ada di depan sekolahnya hari yang melelahkan, pikiran nya kalut dan emosi nya masih tinggi.Drrrtt drrrtttttt
"Ya hallo ?"
"..........."
"Hallo ? Siapa ini ?"
"................." suara terputus.
"Mungkin orang iseng, udah lah ya." Aku kembali melanjutkan membaca majalah di taman belakang. Rumah ku sekarang jauh lebih bagus dan lebih indah daripada rumah ku yang dijakarta. Mungkin karena perbedaan kota dan suhu, disini lebih sejuk.
"Assalamualaikum"
Aku mendegar di depan ada yang mengucapkan salam. Aku setengah berlari ingin melihat siapa yang bertamu ke rumah ku. "Waalaikum sallam" ucap mama masih dengan memegang serbet masak nya. "Perkenalkan saya ita tante, lita pratiwi teman sekolah dira. Saya, eh maksudnya kami kesini mau mengerjakan tugas kelompok tante" ucapnya dengan ciri khas bicara nya yang sopan. "Ada kok, waah saya gak nyangka dira sudah punya banyak teman. Ayo mari masuk nanti saya panggilkan dira nya yah." Ucap mama dengan senyum khas seorang ibu. Dia mama ku, si wonder women. Hehe "dir, ada temen kamu ini ayo temuin mereka" ucap nama sambil menyiapkan makanan ringan dan minuman dingin untuk mereka, teman sekelas ku. "Iyaaa, lagi ganti baju ma" "oke sayang".
Aku turun untuk menyapa teman teman ku, tapi pandangan ku jatuh ke seseorang dibelakang ita. "Itu siapa ta ?" Tanyaku pura pura lupa. "I itu emm i itu dir" "gausah pura pura lupa lo. Gue kesini mau ikut plus anterin ade gue" "ade ? Siapa ?" "Tuh temen sebangku lo. Lita dia ade gue" "HA ? KA KAMU ADIK NYA SI ANAK BENGIS TA ?" ita mengangguk lemah. "Ka udah pulang aja, lita udah gapapa ka." Ucapnya menyuruh kaka kesayangan nya pulang. "Yakin lit ? Kaka bisa nungguin lita disini hem" "em gapapa ka, nanti lita minta anterin dira pulang. Iya kan dir ?" Terlihat aneh di mata nya ita yang mengerjap ngerjap. Aku hanya mengangguk hihi anak ini. "Yaudah kaka pulang yah, kalo nih cewe gabisa anterin lita pulang lita telpon kaka ya." Lita mengangguk.
Hari ini benar benar luar biasa buat ku, tiada hari tanpa sensara di sma 26 ini. Stress gue stress.
***
Hehe terima kasih, tetep vote yah. Maaf kalo cerita nya kurang bagus, saya masih benar benar pemula. Keep vote and comment ya thanks.😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU
FanfictionKetika sudah kutemukan kamu, tuhan mengambil mu. Ketika aku mulai melupakan mu. Tuhan memberikan wanita itu. Dan aku harus memulai nya dari awal. Bukan dengan mu tapi dengan nya.