"Lo mau kemana hah ? Mau kabur ? Lo pikir gue gak tau sama jalan tikus ini" ucapnya sambil mencuri pandang ke arah ku yang berusaha disembunyikan oleh rendy. "Kenapa disembunyiin ? Lo takut gur bakalan apa apain dia hah ? Gue bukan PENGECUT KAYA LO REN. YANG BISA BUAT ADIK KESAYANGAN GUE JADI HARUS HIDUP DI KURSI RODA." Ucapnya dengan suara yang bergetar. Aku bisa melihat ekspresi nya. Ekspresi kebencian. Ekpresi yang entah aku sendiri tidak tau. Rendy hanya menunduk lemah mendengar ucapan cowok di depan nya ini. "Kenapa gak lo bunuh gue aja ?" "Gak akan gue biarin lo mati dengan cepat ren, gue bakalan bikin lo mati dengan perlahan. Mati dengan penyesalan. Mundur" ucapnya dan pergi meninggal kan kami.
Rendy merosot lemah, tatapan nya penuh dengan penyesalan. Sebenernya ada apa ?
"Ren" aku menepuk bahu rendy pelan. Rendy masih terduduk di depan ku. Tatapan nya masih kosong.
Drrtdrrrtt
Terdengar suara hp rendy berbunyi. Rendy masih dengan tatapan nya. Lita yang mengambilkan hp milik kaka nya dan menjawab panggilan nya.
"Ya hallo ?"
"..............."
"Oke terima kasih. Oh kakak saya baik baik saja"
Klik
Lita menarik tangan kaka nya memaksa nya untuk berdiri. Rendy melihat adik kesayangan nya dalam sendu. Dia ikut berdiri dan mengikuti adik nya seperti anak kecil. Aku yang melihat kejadian itu hanya terbengong. Rendy gak seperti yang aku kenal. Aku menatap kedua sahabat nya menuntut penjelasan.
"Jangan tanya kita. Kita gak punya hak buat ngejelasin. Ini terlalu privasi." Ucap axcel diangguk oleh sahabatnya jono.
Aku diantar pulang oleh axcel dan jono. "Makasih ya" ucapku, mereka mengangguk dan segera pergi meninggalkan rumah ku. Aku menatap rumah yang hanya berjarak 2 rumah dari rumah ku. Aku memberanikan diri menuju rumah rendy.
Tok tok tok
Terdengar suara membuka pintu dan dengan senyum mengembang mama nya rendy menyapa ku. "Halo calon menantu tante, hem pasti kesini mau cari calon suami yah" aku mengangguk. Tante menyuruh ku masuk dan langsung membawa ku ke depan pintu. Terlihat di depan pintu ada sebuah tulisan
Hanya aku yang dapat merasakan cinta
Cinta
Hanya itu yang saat ini bisa aku rasakan
Cinta
Hanya itu perasaan yang dapat aku ungkapkan
Cinta
Mengapa kau mengubah hidup ku
Cinta
Ada apa dengan mu ?
Cinta
Jika tuhan berkehendak akankah aku akan mendapatkan mu ?
Cinta
Dan cintaR ♡ V
Jakarta 11 maret 2004
Yang selalu merindu mu
RENDYAku meneteskan air mata melihat seulas puisi di depan kamar yang bertuliskan rendy ini. Dengan langkah pasti aku mengetuk pelan pintu di depan ku.
1menit
2menit
8menit
25menit
Aku menunggu tidak membuka kan pintu dengan langkah pasti aku masuk ke dalam kamar rendy. Kamar yang sejuk dengan warna putih hitam abu abu yang dominan. Sangat maskulin. Aku melihat laki laki itu sedang berdiri di depan jendela.. dengan tatapan kosong dan sendu.
"Re.. rendy"
".........."
"Ren" panggil ku sekali lagi. Namun tetap tidak ada jawaban apapun. Ishhhhh aku frustasi. Dengan spontan aku memeluk rendy dari belakang. Aku merasakan tubuh rendy menegang dan kaget. Aku merasakan nafas nya naik turun seperti.. Ya, menangis. Ah ada apa dengan laki laki ini. "Nangis aja ren. Luapin semua nya. Abis itu lo hutang penjelasan ke gue." Rendy hanya mengangguk dan melanjutkan nangis nya. Setelah 30 menit rendy menangis. Akhirnya dia bisa tenang. Dengan cekatan aku mengelap air mata di pipi nya dengan tissue yang aku bawa. "Kalo lagi nangis ini, lo kaya bayi gede tau gak ren" ucapku mencubit hidung nya gemas. Rendy menyunggingkan senyum tipis. Dia kembali memeluk dan menyandarkan pipi nya di pundak ku.
![](https://img.wattpad.com/cover/97300380-288-k976865.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU
FanfictionKetika sudah kutemukan kamu, tuhan mengambil mu. Ketika aku mulai melupakan mu. Tuhan memberikan wanita itu. Dan aku harus memulai nya dari awal. Bukan dengan mu tapi dengan nya.