Aku hanya termenung melihat ucapan ka ardan. Apa dia benar benar menembak ku ? Ap apa kita harus jadia ? Aku hanya bergumam dan bergumam.
"Lo gapapa dir ?" "Ehh eng engga ka." "Jadi dir ?" "Em, aku belum bisa ngasih jawaban apa apa ka. Maaf" "it's okay, gue tunggu jawaban lo. Udah masuk sana bentar lagi masuk, gue masih mau duduk disini bentar lagi ada tamu yang mau ngobrol sama gue" ucapnya dengan menekan kan kata tamu di ucapan nya. Aku mengangguk dan pergi berlalu. Kalau sebentar lagi akan ada masalah baru yang akan menimpa ku.
Dirumah. Mama,papa,bang afan, ka ana sedang berunding "papa yakin ?" Tanya ka ana yang sangat bingung. "Mau ga mau, kalian tau tante kalian itu seperti apa. Tidak ada yang bisa melawan nya." "Kasian ade pa" ucap bang afan yang dia terlihat sangat berfikir keras. "Kita bicara pelan pelan yah. Na, kamu kesana duluan" ucap mama menyuruh anak gadis nya untuk pergi sekarang ke tempat itu. Ana mengangguk tanda mengerti dan segera pergi. "Ayo kita jemput adik kamu fan" mereke bertiga pergi ke sekolah ku.
Jam pelajaran terakhir selesai, aku hanya bisa bernafas lega. "Gue balik duluan yah nat, bang afan udah jemput." Natalia hanya mengangkat jempol kanan nya lalu kembali menyibuk kan diri nya.
"Abaaaaanggggg" teriak ku. Bang afan hanya bisa menggeleng keras melihat kelakuan adik nya. "Laper ga ? Yuk makan dulu abang laper" aku mengangguk, sebenarnya aku laper juga. Kami berjalan ke salah satu cafe di deket sekolah ku. "Tumben abang jemput, emm ka ana mana bang ?" "Ke bandung sama mama papa" "bandung ? Ke rumah bibi ami ?" "Iya. De abang mau bicara serius." "Apa bang ?" "Lu lusa kita semua pindah ke bandung." Ucap bang afan yang membuat fikiran ku berada di tempat lain. Mengejutkan, tiba tiba. Sebenarnya ada apa ? Tanya ku dalam hati. Tanpa jawaban tentu nya. "Ke kenapa bang ? Ada apa sama bibi ami ?" "Engga, cuma mama sama papa ada tugas penting disana jadi kita semua harus menetap disana" "te terus sekolah aku disini bang ?" Tanya ku, dengan air mata yang mulai mengalir deras. "Udah di urus papa tadi de. Besok kita semua pindah" aku hanya tertunduk lemah dengan air mata yang terus mengalir. Terlalu sakit meninggal kan semua disini, natalia dan ka ardan. Melihat itu bang afan memajukan bangku nya dan mulai memeluk adik nya, menenangkan.
KEESOKAN HARI NYA..
"Udah siap ?" Aku tidak menjawab hanya mengangguk lirih. Aku pergi meninggalkan jakarta. Bye natalia, bye adhiyaksa, bye ka ardan kekasih singkat ku.
***
Hai hai hai hehe maaf yah part ini dibikin pendek banget. Soalnya fell nya di part selanjut nya, vote dan comment nya jangan lupa yah. Terima kasih banyak😘😘

KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU
FanfictionKetika sudah kutemukan kamu, tuhan mengambil mu. Ketika aku mulai melupakan mu. Tuhan memberikan wanita itu. Dan aku harus memulai nya dari awal. Bukan dengan mu tapi dengan nya.