"lo gak akan bisa ngilangin rasa bersalah lo karena dira, inget itu dran" ucap rendy yang masih terus mencari cara untuk melumpuhkan rival nya ini. Memiting tangan nya tidak mempan, menendang dia lebih ahli dalam menakis. Perkelahian yang sangat lambat.
"gue gak peduli mau gimana diandra harus jadi milik gue" "percuma lo kalo berfikir kaya gitu, lo dateng tiba tiba tanpa aba aba dan bilang kalo diandra harus jadi milik lo. Gila." ya itu lah hebat nya mereka ketika mereka sedang berkelahi mereka juga mampu untuk berkomunikasi dalam waktu bersamaan. Luar biasa
"itu mereka bego atau apa sih ya? Lagi berantem masih bisa bertuker Pikiran gitu" ucap diandra yang sedang duduk di kursi, dia terlihat sangat lelah dan banyak luka di wajah nya.
Tapi tidak ada kebanggaan di diri nya karena dia tidak bisa mengalah kan rival nya. Ardandi wibowo, siapa lagi.
Sedangkan sahabat nya, ya jangan ditanya dia lagi ngapain sama kekasih nya. Udah mabok pake baju seksi, gausah di lanjut gaes. Ngerti sendiri pastinya. Yang diandra pikirin itu cuma si rendy, dia belum lama selesai operasi dia takut kenapa napa sama rendy. Ya walaupun dia itu bukan siapa siapa nya rendy tapi tetap saja ada perasaan khawatir di diri nya.
Adran tetap mecari celah untuk melumpuhkan rendy, tapi tetap tidak bisa. Dia terus memperhatikan gerakan rendy berharap ada keajaiban di diri nya. Dan ternyata keajaiban itu datang, dia melihat ada setitik darah di perut.
Apakah rendy baru baru ini habis menjalankan operasi? Ada apa dengan perut nya? Pertanyaan itu terus ada di benak adran. Akankan dengan cara ini dia bisa melumpuhkan rendy dan kabur dari sini? Dengan gerakan yang tiba tiba dia akhirnya bisa berlari menghampiri rendy dan segera tangan nya menuju ke bagian perut nya. Tapi seperti nya rencana ardan itu gak akan bisa berhasil karena diandra melihat gelagat ardan yang seperti nya ingin menyakiti rendy.
"hahaha goblok kalo lo mau bikin rencana kaya gitu mas bro, kebaca jelas banget." ucapnya dengan tangan yang sudah menakis tangan ardan.
Sontak rendy maupun ardan kaget bukan main atas tindakan tiba tiba diandra seperti itu. "shit, lo bisa tau gerakan gue? Lo bukan dira lo jauh banget sama dira." dengan cengiran setan akhirnya diandra mulai memutari mereka berdua dengan tangan ardan yang dia pegang otomatis tubuh nya ardan pun ikut memutar dengan sekali pukulan di kepala akhirnya ardan bisa dilumpuhkan tapi tentu saja ardan tidak sebodoh itu, diandra melupakan tangan ardan yang satunya yang sudah memegang pisau dan sudah mendaratkan pisau nya dengan sangat mulus ke perut diandra. Tentu tanpa dia sadari.
Setelah ardan tumbang diandra pun ikut tumbang tapi tangan sigap rendy yang mengambil tubuh diandra sehingga tubuh nya tidak mengenai lantai club yang saat itu sedang hujan dan lantai nya pun ikut terasa dingin. "gadis bodoh, rey bawa didi ke rumah sakit. bodoh banget dia sampe gak sadar perut nya di tusuk, gadis luar biasa emang. Lo gila di." "haha gu gue udah sadar kok kalo pe perut gue kena pi pisau, he he untung nya lo lo gak kenapa kenapa" ucap nya setelah itu diandra pinsan. Dengan darah yang lumayan banyak dan dengan jahitan yang sama seperti kaka nya dira, apakah ini takdir mereka? Hanya tuhan yang tau segala rencana nya.
Rumah sakit...
"hm, dalam satu bulan kalian berdua udah bulak balik ke rumah sakit. Hebat kalian luar biasa. Tempat kencan kalian disini rupa nya hehehe" ucap dokter arnold yang seperti nya sangat senang melihat dua orang ini yang sangat hebat masuk ke rumah sakit dalam waktu yang lumayan berdekatan.
Kalo kalian tau dokter arnold adalah dokter yang waktu itu ada di saat dira kaka diandra sedang di sandra oleh ardandi dan kaka nya ardio wibowo, ya dan mereka berdua tidak tau siapa dokter arnold hanya kakak adik itu yang tau.
"dia gak apa apa kok ren, untung nya tidak sampai ke bagian vital nya, hanya kekurangan darah sedikit. Kemungkinan nya 2 sampai 3 hari ke depan diandra sudah boleh pulang kok. Kamu gak mau ganti baju dulu ren? Itu darah semua lho, bau." ucap suster ami yang setia membantu diandra dari awal sampai sekarang.
Rendy hanya mengangguk kecil merasakan mata nya yang kelelahan akibat terus menjaga diandra yang sampai sekarang masih tertidur sehabis operasi itu.
"gak kuat banget mata gue sumpah" akhirnya rendy memejamkan mata nya terlelap di bangku samping diandra. Saking lelah nya.
Pelan pelan mata diandra membuka sambil membiasakan cahaya yang masuk ke dalam mata nya, dia merasakan sangat haus sampai rasanya ingin menghabiskan ber galon galon air, "emh" diandra hanya bisa bergumam pelan dan tangan nya sibuk ingin mengambil air putih di nakas sebelah kanan nya.
Ketika tangan nya sudah hampir menyentuh sedikit gelas tiba tiba luka nya menjadi sakit dan tanpa sengaja.
praaaannkkk
Ya, gelas itu sudah jatuh dengan suara yang nyaring, diandra hanya bisa meneteskan air mata nya. Dia merasa kesal dengan situasi dia saat ini yang terlihat sangat lemah, bukan seperti diandra pada umum nya. Pecicilan dan terlihat kuat, menyebalkan.
Hiks... Hiks.... Hiks...
Rendy perlahan lahan sadar dari tidur singkat nya ketika dia mendengar suara orang menangis dan mendengar suara benda seperti pecah.
Tatapan pertama yang dia lihat adalah melihat diandra sedang menangis, menangis karena apa? Dia kenapa? "di? Hei hei, lo kenapa? Diandra?" ucapnya panik karena diandra masih menangis. Perasaan rendy gak ngapa ngapain kok diandra nangis ya. "kesel gue kesel" "kenapa?" tanya rendy sangat sabar melihat diandra sedang di posisi terburuk nya.
"Tinggalin gue sendiri aja ren, gue bukan diandra yang lo kenal. Gue lemah" ucap diandra yang tidur sambil membelakangi rendy.
"Lo apaan sih di, lo itu gak boleh kaya gitu tau. Lo kuat lo strong. Lo cewek luar biasa, lo butuh apa ? Ngomong sama gue jangan diem aja. Lo udah nyelametin nyawa gue. Kalo gak ada lo gatau gimana nasib gue kedepan nya. Stop mikir kaya gitu, gak suka gue." Rendy yang terlihat kesal karena omongan diandra yang lemah seperti itu.
"Ada hal yang mau gue tanyain ren, boleh ?"
"Iya apa ?"
"Ardan itu siapa ?"
"Udah gue duga pasti lo bakalan nanya kaya gitu. Oke gue jawab semua pertanyaan lo."
Dan rendy mulai menceritakan semua nya, siapa ardan dan apa hubungan nya diandra dengan mereka semua.
"Sekarang lo ngerti kan kenapa kita semua jagain lo ? Dibalik usaha bisnis bokap lo. Ada dendam tersembunyi yang ardan dan kaka nya pendam selama ini sama gue dan keluarga gue, ber imbas ke lo. Karena mereka liat lo mirip banget sama dira." Diandra mulai meneteskan air mata, membayangkan betapa tersiksa nya kaka kembar nya selama ini.
"Em ren, gue boleh ketemu sama keluarga ka dira ?" Ucap diandra yang membuat rendy sangat kaget. Tapi detik kemudian dia mengangguk mantap. Tidak ada alasan lagi untuk nya menyembunyikan kebenaran. Babak baru dimulai.
*****
Terima kasih, wah maafkan aku low renspon banget. Karena ada kecelakaan sedikit. Jadi terhambat nya aku update kamu, mau minta pendapat kalian dong, judul yang bagus apa ya buat gantiin judul yang ini ? Dm ya kalo ada judul bagus.
Makasih yaaa,
Salam
Ken
![](https://img.wattpad.com/cover/97300380-288-k976865.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU
FanficKetika sudah kutemukan kamu, tuhan mengambil mu. Ketika aku mulai melupakan mu. Tuhan memberikan wanita itu. Dan aku harus memulai nya dari awal. Bukan dengan mu tapi dengan nya.