Hari ini di bandung panas nya lumayan buat bisa bikin ikan asin jadi mateng tanpa harus di goreng.
Di bus luar biasa panasnya, ditambah berdesak desakan. Aku ingin sekali berteriak tapi apalah daya papa sama mama masih belom memperbolehkan aku membawa mobil.
Tin tin
Suara klakson terdengar di belakang ku. Aku memang turun lebih awal dari rumah hanya untuk menghirup energi sebanyak banyak nya. Di bis tadi sumpah pengep banget.
Aku menoleh sesaat, melihat sebuah motor yamaha MT25 sedang berjalan pelan dibelakang ku, mungkin orang iseng gumamku masih tetap berjalan dengan langkah lunglai jujur aku haus benar benar haus. Aku mengutuki diri sendiri karena dengan sok kuat nya turun dari rumah yang masih sangat jauh. Nih motor mau nya apa sih ? Gak tau apa kalo lagi panas gini gue mau makan orang aja rasa nya. Ucapku dalam hati. Hehe kata kata terakhir jangan di gubris ya soalnya gak akan mungkin bisa bisa masuk penjara.
"Maaf anda si———" belum sempat aku melanjutkan bicara tiba tiba orang itu sudah menjulurkan air mineral yang ada di tangan dia, tanpa membuka helm. Buat aku makin penasaran siapa dia.
Karena melihat tidak ada respon dari orang di depan nya, dengan geram dia memberikan air itu dengan paksa ke arah cewek ini. Setelah memastikan air itu berpindah tangan dia melesat pergi meninggalkan dira.
"Eh, makasihhhhhh" teriak ku, orang itu hanya mengangkat jempol kiri nya. "Alhamdulillah, rezeki anak soleha" ucapku. Aku duduk sebentar sambil meminum air mineral yang tadi diberikan cowok misterius itu. Rasa nya kaya gak pernah dikasih air minum satu tahun. Segeeer banget. Tapi masih ada satu yang mengusik pikiran ku. Siapa ya dia ? Aku ga kenal dia. Yang satu aku tau, dia masih sekolah diliat dari celana abu abu nya. Nanti juga tau. Aku meyakinkan diri ku dan melanjutkan berjalan.
"Mamaaaaa dira pulang" ucapku langsung masuk tanpa mengucapkan salam. Aku langsung masuk ke kamar dan menyalahkan AC gede gede menghilangkan gerah di tubuhku. "Gak lagi lagi deh gue sok sok an kaya tadi" aku membuka baju ku dengan geram dan melemparnya ke sembarang tempat. Hanya menyisakan rok dan tantop. Aku tertidur.
Baru tidur sekitar 30 menit, aku dibangunkan dengan suara napas di depan muka ku. Aku menggeliat sebentar sebelum membuka mata. "AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA" teriak ku. Aku kaget sangat kaget, reflek langsung mendorong tubuh menjauh sampe terjatuh yang penting bisa jauh dulu sementara, pasalnya dia hanya memakai tantop dan yang ada di kamar ini hanya dia dan si cowok brengsek. "Sakit bego" "eh tolol, ngapain lo di kamar gue ? Main masuk aja. Mau mesum lo ? Keluar lo!" Aku benar benar geram dengan cowok yang sekarang sedang duduk di tempat tidur, aku melihat pelipis nya sedikit mengeluarkan darah. Eh, apa aku peduli ? Dia udah buat aku maluuu, malu banget. "Ish"rintih nya dia seperti menyadari kalo dia terluka. "Tunggu disini" aku berlari menuju meja rias mengambil sebuah benda dari laci paling bawah dan membawa nya ke pinggir tempat tidur. Samar samar rendy melihat kotak itu dalah kotak p3k. Dengan telaten aku mengobati luka karena perbuatan ku. Karena itu membuat jarak kami tidak terlalu jauh dan.
Cup
Rendy mendaratkan bibir nya singkat di bibir ku, singkat tapi aku bisa merasakan nya. Moccachino rasa bibir nya. mungkin dia abis minum kopi. "Ditungguin tante dibawah, makasih obat nya ampuh banget" ucapnya sambil mengelus lembut bibir ku. Entah apa yang ada di pikiran ku. Otak ku seperti berhenti. Jantungku berdetak sangat sangat kencang aku merasakan pipiku panas. Mungkin sudah berwarna merah. "Apa yang dia lakuin ? First kiss gue buat dia ?" Aku hanya bisa bergumam dalam hati.
Rendy POV
Melihat jarak nya yang sedekat ini buat jantung gue otak dan pikiran gak sinkron satu sama lain. Sampai akhir nya.
Cup
Sebuah ciuman singkat mendarat di bibir nya, mungkin tindakan bodoh. Sangat bodoh. "Ditungguin tante dibawah, makasih obat nya ampuh banget" ucapku sambil mengelus lembut bibir nya. Aku melihat wajah nya sudah merah padam. Ya, ini pasti karena ulah ku. Aku pergi meninggalkan dia. Yang masih membeku disana. Gemas rasa nya mau gue lumat aja itu bibir.
Aku terbangun dari bengong ku karena ulah rendy tadi. Aku segera berganti pakaian dan turun kebawah. "Hai sayang ayo sini. Ini ada papa sama mama nya lita dan rendy." Aku tersenyum manis kepada orang tua rendy dan lita. Mereka masih terlihat muda. Aku duduk di samping lita yang berhadapan langsung dengan rendy. OH MY GOD, JANTUNG GUE JANTUNG GUE. Teriak ku dalam hati.
Kami makan dalam diam hanya sesekali aku menangkap basah rendy sedang menatap ku, tatapan nya tidak bisa diartikan. Tatapan yang menggoda mungkin. Aku berkali kali mengigit bibir bawah ku merasa risih dengan tatapan rendy yang intens banget. Tiba tiba aku mendengar suara nada hp ku berbunyi
0857774536**
Jangan pernah ngelakuin hal itu lagi, atau abis ini bibir lo abis sama gue.Tampa harus nanya, aku sudah tau pasti rendy yang mengirim pesan chat itu.
0857774536**
Apa sih maksud lo ?RendyGila :
Gigit bibir bawah lo. Mau gue bantu ?Aku bergidik ngeri melihat tatapan nya. Aku menunduk kan kepala ku takut berhadapan dengan cowok stress satu ini.
Selesai makan malam kita melakukan kegiatan masing masing, aku mengambil tempat di taman belakang yang jauh dari keramaian aku duduk di ayunan bangku yang ada di taman, sedangkan mama dan tante airin sedang mengobrol di ruang penghangat. Aku tidak melihat rendy, kemana dia ? Ah udahlah ya. Gausah di pikirin. Aku sedang memainkan hp ku yang tiba tiba ada notifikasi masuk
RendyGila :
Keluar dari taman sekarang!Aku tidak menggubris nya. Meletakkan kembali dengan malas hp ku ke dan mulai memejamkan mata ku. Sampai aku terlelap tidur. Ya mungkin cuaca nya sangat mendukung. Aku merasa seperti ada yang menggedong ku, karena aku takut terjatuh aku mengeratkan tangan ku di leher nya. Dan kembali tidur.
Mama yang melihat kejadian "romantis" itu hanya bertanya melalui mata nya dengan rendy. Rendy tersenyum manis. Sangat manis. Kalo aku tidak tidur mungkin aku akan menyadari betapa tampan dan manis nya cowok ini.
Rendy membawa ku menuju kamar dan meletak kan ku dengan hati hati. Menarik selimut serta memandangi wajah ku sebentar. Mengecup pelan bibir ku dan pergi meninggalkan kamar untuk bergabung dengan mama dan mama dira. "Wah wah tante liat hanya kebetulan apa memang rendy naksir anak tante yah ?" Tanya nya dengan senyum mengembang. Tentu mama tau siapa rendy dan keluarga nya. Andai aja dira tau, pasti dia tidak akan sedingin ini dengan rendy.
***
Wahhh selesai, hihi mudah mudahan bisa buat para readers gak kecewa ya dengan part yang ini. Hehe terima kasih respon positif nya. Hehe salam hangat yah. Oia maaf kalo banyak typo senam tangan itu gak gampang ternyata. Hehehe maaf kan semoga kalian terhibur.😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU
FanfictionKetika sudah kutemukan kamu, tuhan mengambil mu. Ketika aku mulai melupakan mu. Tuhan memberikan wanita itu. Dan aku harus memulai nya dari awal. Bukan dengan mu tapi dengan nya.