Chapter 6

26.7K 1.7K 94
                                    

"Nanti kau akan tahu." kata itu lagi. Aku tahu pasti ada yang dia sembunyikan dariku.

"Yayaya, terserah kau An." jawabku kesal.

"Viona," katanya lirih.

"Apa An? Apa ada yang salah denganku?"

"Tidak. Aku hanya.. Ah lupakan!" katanya tak jelas. Aku mengerutkan dahi tak mengerti. Ia hanya tersenyum menatapku.

***

Alex POV

Aku tak tahu kenapa ini terjadi. Aku dulu tak peduli dengannya. Tapi sekarang apa? Aku malah tertarik dengan gadis yang membuatku kesal karena menabrakku dulu. Argh!

Aku tahu dia adalah sahabat dari adikku, Anna. Anna selalu menceritakan tentangnya padaku dulu. Sebagai kakak yang baik, aku hanya bisa mendengarkan ceritanya tanpa tahu siapa orang yang ia maksud.

Setelah aku tahu, ternyata memang dia, Viona Crystabella. Aku tak pernah seperti ini sebelumnya. Dia yang mengubahku. Dia yang mengubah hidupku. Apa aku menyukainya? Mungkin, tapi ini terlalu cepat menurutku. Ya, aku memang menyukainya!

Argghhh!!! Kenapa kau selalu mengganggu pikiranku?! Aku tak bisa jauh darimu, Vio!

***

Hari ini aku dan Anna merencanakan sesuatu agar aku bisa bertemu dengan Viona.

"Kakak!!" ia berlari memelukku.

"Anna lepas! Ini di sekolah!" kataku pelan sambil memandang sekeliling kelas.

"Hehe maaf. Bagaimana dengan Viona kak?"

"Aku tidak tahu." kataku dingin.

"Bagaimana kalau kau bertemu dengannya hari ini? Aku akan membantumu."

"Benarkah? Apa dia mau?"

"Serahkan saja pada adikmu yang cantik ini, kak. Aku jamin kalau kau tak bertemu dengannya hari ini, kau bisa memakanku nanti malam." candanya.

"Ok aku pegang janjimu. Sudah sana. Mengganggu saja!" dia mengerucutkan bibirnya dan menatapku. Haha. Adikku ini memang lucu.

"Kakak! Kalau begitu aku tidak mau membantumu!"

"Kau lupa ya? Kau sudah berjanji kalau aku tak bertemu dengannya hari ini, kau akan memberikan darahmu untukku!" aku tertawa menang.

"Ok ok. Aku pergi. Bye kak." dia mencium pipiku dan cepat-cepat pergi dari sini.

Aku tak sabar ingin segera bertemu dengan Viona.

***

Viona POV

Setelah Anna selesai dengan urusannya. Ia mengajakku pergi ke kantin.

"Vio, aku pesan makanan dulu. Kau tunggu di sini."

Aku mengangguk. Setelah itu aku melihat pria yang tak asing bagiku. Kenapa dia ada di sini? Batinku.

Kantin ini sudah penuh. Aku tidak melihat kursi kosong kecuali di meja pria itu. Bagaimana ini? Tiba-tiba dia memanggilku seakan mengerti kebingunganku.

"Viona!" aku menoleh ke sumber suara.

DEG!

"A.. Aku?" kataku gugup.

"Iya kau. Memangnya ada yang bernama Viona selain kau di sini huh?" dia tetap dingin.

Aku tak berani menghampirinya.
"Bodoh! Kau akan terus berdiri di situ? Ayo duduk denganku!" ia mendekat dan menarik tanganku ke meja yang ia tempati tadi.

God!! Kenapa aku ini?! Jantungku berdetak lebih cepat dari sebelumnya.

Semua orang yang melihatku hanya memandangku sinis. Sampai aku mendengar banyak orang yang membicarakanku.

"Kenapa Alex mengajak gadis itu? Padahal lebih cantik aku dibanding dia! "

"Ya, aku setuju. Beraninya dia mengambil Alex dariku!"

Aku hanya bergidik ngeri saat mereka mengatakan itu. Bagaimana nasibku nanti? Mereka pasti akan mencelakaiku. Huhh. Aku mendengus kesal. Kemana Anna? Kenapa dia lama sekali? Ayolah Anna, kau menyiksaku di sini!!

"Kau kenapa?" tanyanya mengagetkanku.

"Eh aku tidak apa-apa."

Tiba-tiba ia menggenggam tanganku lembut. Aku menatapnya terkejut. Oh my!! Aku melayang!

"Viona."

"I.. Iya, emm maaf aku belum tahu namamu sebelumnya." kataku sambil melepas tangannya tapi tak bisa.

"Ohh aku lupa. Namaku Alex." katanya sambil terus memandangku. Alex. Nama yang bagus, batinku.

"Viona." katanya lagi. Suaranya lembut. Tuhan!! Kenapa aku ini?!
"A.. Ada apa?" tanyaku gugup. Tanganku yang dipegangnya mungkin sudah bergetar di sana. Ia hanya tersenyum lalu diam.

Tak lama kemudian, Anna datang dengan makanan di tangannya. Fyuhh... Lega. Seketika itu Alex melepas genggamannya di tanganku.

"Hai Vio.. Eh hai kak Alex.." Anna tersenyum lebar kepada kami berdua. Apa maksudnya?

"Anna! Kau ini ya, dari mana saja kau?" tanyaku ketus tanpa menghiraukan Alex di depanku.

"Hihi. Maaf, aku tadi ada urusan sebentar. Oh iya, kak Alex sudah lama di sini?"

"Ya lumayan. Untung ada Vio di sini. Jadi aku tidak bosan duduk di sini."

"Kalian sudah saling kenal ya?" tanyaku bingung.

"Vio, kau lupa ya? Kak Alex dikenal banyak orang di sini. Tentu saja aku tahu. Oh iya, kenapa kalian bisa bersama di sini? Kalian dekat ya?"

"Ehh tidak-tidak. Hanya kebetulan." kataku gugup.

"Bukan kebetulan. Mungkin kita berjodoh."

What?! Apa katanya tadi?! Ya Tuhan!

"Haha mungkin saja kak."

Aku hanya bisa diam mendengar ucapan mereka tadi. Mungkin mukaku sudah merah seperti tomat sekarang. Aku malu. Awas saja kau Anna!

"Vio, ini makananmu. Emm, maaf aku harus ke kelas sekarang. Soal makananku ini biar kak Alex saja yang makan. Kau dengan kak Alex di sini ya. Aku pergi dulu."

"Tapi An. Aku ik-" Anna tidak menggubrisku. Malah dia cepat-cepat pergi meninggalkanku. Ada apa sebenarnya?

"Viona. Kau tidak makan?" katanya membuyarkan lamunanku.

"Emm nanti saja."

"Baiklah. Vio, ada yang ingin aku bicarakan padamu." katanya serius.

"Bicara tentang apa?"

"Begini, sebenarnya aku menyukaimu."

God! Apa aku tidak salah dengar?

"Kau bilang apa?"

"Tidak ada pengulangan." katanya seraya memegang tanganku erat.

"Maukah kau menjadi kekasihku?"

Syok. Aku hampir pingsan setelah mendengar kata yang dia ucapkan. Aku harus bagaimana Tuhan?! Aku bingung.

"Tidak apa kalau kau belum bisa menjawab. Aku beri waktu sampai besok. Aku pergi dulu." ucapnya sambil melepas tanganku. Lalu ia berdiri dan mencium pipiku. God! Ia berlalu pergi dari hadapanku. Mukaku memerah seketika. Apa aku bermimpi?! Aku mencubit pipiku dengan keras. Aww!  Sakit. Aku tidak bermimpi!

***

Terimakasih yang sudah membaca 😊 Jangan lupa vote ya :)

My Mate Is A VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang