Chapter 11

19.7K 1.3K 11
                                    

Sudah 2 hari aku tidak pulang ke rumah. Bagaimana keadaan Mommy?

Aku bangun pagi dengan Alex masih di sampingku. Ya, aku tidur dengan Alex semalam.

"Bangun, sayang," katanya pelan di telingaku.

"Hmm.." aku membuka mata dan meregangkan tubuhku.

"Pagi, sayang," ucapnya.

What?! Sayang?

"Pagi juga,"

"Hari ini berangkat sekolah denganku ya?"

Memangnya aku harus berangkat dengan siapa kalau tidak bersamamu Alex?! batinku.

"Iya, Alex." kataku pelan.

"Ya sudah, kau mandi dulu. Aku tunggu di luar." ia mencium keningku dan cepat-cepat keluar dari kamar.

"Iya iya, cerewet."

Selepas Alex pergi, aku cepat mandi dan bersiap-siap.
Hari ini aku masuk sekolah seperti biasa. Hanya bedanya, aku berangkat sekolah dengan Alex dan Anna.
Dalam waktu 30 menit aku sudah selesai bersiap-siap.
Tiba-tiba Alex sudah berada di depanku. Aku tersentak kaget.

"Astaga, Alex! Kau mengejutkanku." aku mengerutkan bibirku.

"Hehe maaf, aku hanya ingin mengajakmu ke ruang makan. Kita sarapan."

"Okay,"

Alex menggandeng tanganku sampai ke ruang makan. Para pelayan di rumahnya hanya memandang kami dan tersenyum. Salah satu dari mereka datang menyapaku.

"Selamat pagi, Tuan Putri," ucapnya sopan sambil membungkuk.

Aku menatapnya bingung. Apa katanya tadi? Tuan Putri? Aku tidak mengerti.

"Mereka semua tau kalau kau mate ku, Vio. Jadi mereka memanggilmu tuan putri." Alex tersenyum.

Aku masih tidak mengerti. Mate dan Tuan Putri? Lalu apa hubungannya?

"Kau belum paham ya? Aku seorang pangeran vampire. Jadi mereka menghormatimu sama seperti mereka menghormatiku."

Pelayan itu hanya mengangguk tanda setuju.

"Apa? Kau pangeran? Kenapa aku belum tau?"

"Iya, aku pangeran. Maaf aku belum sempat memberitahumu."

"Ohh it's okay."

"Silahkan duduk Tuan Putri. Mau saya ambilkan makanan?" tanyanya sopan. Alex hanya tersenyum melihatku.

"Ehh tidak usah. Aku bisa ambil sendiri. Oh iya, namamu siapa?"

"Nama saya Kathrine, Tuan Putri. Tuan Putri bisa panggil saya Kath, kalau begitu saya pergi ke belakang dulu. Permisi Pangeran, permisi Tuan Putri,"

Lagi-lagi ia memanggilku dengan sebutan Tuan Putri. Sebenarnya aku tidak nyaman dipanggil seperti itu. Tapi mau bagaimana lagi?

Aku dan Alex segera mengambil makanan yang ada di meja. Makanan ini terlihat mewah. Banyak sekali. Aku dan Alex pun mulai makan. Oh iya, Anna mana? Kenapa aku baru sadar ya?

"Alex, Anna di mana? Kenapa dia tidak ikut sarapan?" tanyaku heran.

"Ohh Anna sedang ke kastil istana. Dad menyuruhnya ke sana karena ada urusan penting. Jadi dia izin hari ini."

"Kastil istana? Dadmu? Ia raja vampire?"

"Iya, Dadku seorang raja. Kenapa?"

"Emm aku hanya heran saja. Kenapa kau tidak ikut dengan mereka?" tanyaku lagi.

"Aku tidak mungkin ikut mereka Anna. Terlalu berbahaya. Sekarang ada kau di sini. Aku tidak mungkin meninggalkanmu." katanya lembut.

"Berbahaya? Memangnya ada apa?"

"Sudahlah, Vio. Habiskan dulu makananmu. Nanti akan ku ceritakan padamu."

Aku menurut. Kemudian datang lagi seorang pelayan menghampiri kami berdua.

"Ini minumnya, Pangeran." ia meletakkan segelas jus jeruk dan segelas lagi berisi cairan berwarna merah pekat. Apa itu darah?

"Terima kasih."

"Sama-sama, Pangeran."

"Alex, itu apa?" tanganku menunjuk ke arah gelas yang dipegangnya.

Alex tidak menggubrisku. Ia cepat-cepat meneguk cairan itu. Seketika aku tau kalau cairan itu memang benar-benar darah. God!
Ada noda darah di sudut bibirnya. Menjijikan.

"Jangan takut, ini bukan darah manusia. Ini darah hewan. Setiap satu minggu sekali para pelayan di sini berburu hewan untuk mendapatkan darah."

"Ohh i-iya."

"Ayo kita berangkat. Sebentar lagi kita terlambat."

Aku mengangguk dan beranjak dari kursiku lalu berjalan keluar rumah. Alex berjalan di depan dan aku mengikutinya di belakang. Setelah sampai di depan rumah, terlihat sebuah mobil sport milik Alex. Ia segera membukakan pintu mobil untukku.

"Silahkan masuk Tuan Putri," candanya.

"Terima kasih, Pangeran." aku balas bercanda.

Alex masuk ke dalam mobil setelah aku duduk. Aku duduk di kursi depan. Tepat di sebelahnya. Ia pun segera melajukan mobil menuju sekolah.

***

Jangan lupa vote ya 😊😉

My Mate Is A VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang