Chapter 15

16.6K 1K 10
                                    

Ketemu lagi nih sama Author yang gak jelas banget 😂

Kangen gak? Kangen gak? Kayaknya sih gak ya, hah apaan?

Oke mau lanjut apa nggak nih? Kalo mau aku lanjutin, kalo nggak mau ya tetep aku lanjutin juga ceritanya hihi

Apaan sih? GAJE! Emang.
Oke lanjut ya

Happy reading sayang 😚😊

––––––––––––––––––––––––––––––

"Alex, apa yang ayahmu katakan tadi?" tanyaku bingung.

"Jangan tanyakan hal itu, aku akan menceritakan padamu nanti."

Aku diam, menuruti ucapannya.

***

Alex POV

Bagaimana ini? Apa yang harus ku katakan pada Viona? Apa aku berbohong saja? Ah, tidak tidak! Tapi bagaimana caranya agar Viona mau menikah denganku? Ya, dia memang bilang kalau dia mencintaiku, tapi apa ini tidak terburu-buru? Bagaimana kalau Dad terus saja memaksaku? Arggghh! Aku frustasi.
Aku mengacak rambutku kasar. Aku tidak tahu apa yang harus ku perbuat. Pikiranku sangat kacau!

"Alex, kau kenapa? Apa kau sakit?" Viona mendongak memandangku.

"Tidak, aku tidak apa-apa,"

"Kau berbohong padaku kan?"

"Tidak," jawabku singkat.

"Tapi, aku melihat di matamu. Ada yang kau sembunyikan dariku, katakan padaku Alex, ada apa sebenarnya?" wajahnya terlihat serius.

Aku menghela nafas berat.

"Baiklah, akan ku katakan padamu. Begini, Dad meminta kita untuk segera menikah karena sebentar lagi aku yang akan menggantikan posisi Dad sebagai raja. Dad pernah berkata kalau aku sudah menemukan mate ku maka aku harus segera menggantikannya sebagai raja. Akau tahu kau belum siap, oleh karena itu aku sebenarnya belum ingin mengatakan hal ini kepadamu."

"Tapi, A-lex. Aku memang belum siap, tapi bagaimana dengan ayahmu?" tanyanya takut.

"Entahlah, aku tidak tau. Menurutmu bagaimana?" lanjutku serius.

"Aku menurut saja apa katamu, kalau itu demi orang tua dan posisimu, aku mau menikah denganmu."

DEG!

"Tapi kita masih sekolah, Vio. Kau tahu itu kan?"

"Iya aku tahu, tapi tidak ada salahnya kan? Yang penting teman-teman di sekolah tidak boleh tahu kita menikah. Menurutmu bagaimana?"

"Sebenarnya aku ingin sekali menikah denganmu, tapi apa kau tak keberatan untuk menikah denganku? Kau tulus mencintaiku?" tanyaku ragu.

"Iya, Alex. Aku tak keberatan sama sekali. Aku mencintaimu. Aku akan menerimamu, apa adanya dirimu." ia tersenyum ke arahku.

Apa yang Viona katakan tadi? Ya Tuhan!

"Benarkah? Kau tidak sedang bercanda kan?"

"Tidak, aku tidak bercanda. Aku serius, Alex. Aku ingin menikah denganmu."

Aku tersenyum bahagia. Segera ku rengkuh tubuhnya dalam pelukanku. Aku mencintaimu. Sangat mencintaimu, Vio!

"Alex, lepas.. Aku tak bisa bernapas." ku lepas pelukanku di tubuhnya.

"Hehe maaf, Vio. Aku terlalu bahagia."

"Aku tahu." katanya tersenyum. Manis sekali.

"Terima kasih, Viona. Aku berjanji aku akan menjagamu."

Viona mengangguk mengerti. Aku tahu mungkin aku berlebihan. Tapi aku terlalu bahagia. Sangat bahagia!

"Ya sudah, lebih baik kita tidur sekarang. Ini sudah larut. Kita bicarakan masalah ini lagi besok."

Aku mengajak Viona berbaring di ranjang. Ku tarik selimut dan memeluknya pinggangnya erat. Viona yang membelakangiku segera berbalik dan semakin mendekat. Ia menempelkan kepalanya di dadaku. Kalian tahu? Hampir setiap malam aku selalu seperti ini dengan Viona. Tapi aku belum berani menyentuhnya. Aku masih ingat batasanku.

"Tidurlah sayang," aku mencium puncak kepalanya lembut.

Viona langsung tertidur di pelukanku. Aku selalu nyaman dengan posisi ini. Aku bisa memandang wajah cantiknya. Bisa mengelus rambutnya. Bisa mencium keningnya. Bisa memeluknya. Ah! Aku tidak tahan! Aku ingin segera menikah dengannya! Secepatnya!

***

Ini part yang gaje banget, sumpah. Authornya kehabisan ide nih. Hihi

Oke dilanjut lain waktu 😉

My Mate Is A VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang