Chapter 20

15.2K 904 14
                                    

Viona POV

Hari ini aku pulang ke rumah. Alex yang akan mengantarku. Aku bahagia sekali. Sudah lama aku tak bertemu dengan Mommy.

"Kau sudah siap, sayang?" tanya Alex padaku.

"Ya, aku sudah siap." jawabku.

Senyumku mengembang. Akhirnya Alex mengertiku. Bahkan ia ingin mengantarku pulang. Dia cemas dan takut jika ada sesuatu hal yang terjadi padaku. Dia juga bilang kalau dia ingin berkenalan dengan Mommy. Betapa bahagianya aku! God!

"Ok, kita berangkat sekarang. Tapi sebelum itu, maukah kau berjanji padaku?" tanyanya serius.

"Berjanji tentang apa?"

"Kau harus berjanji kalau kau tidak akan meninggalkanku. Satu lagi, jauhi laki-laki itu. Aku tidak suka kau dekat dengan dia. Aku takut kehilanganmu. Kau berjanji?"

"Iya, Alex. Aku berjanji tidak akan meninggalkanmu." kataku tersenyum.

Ya, aku tau siapa laki-laki yang dimaksud Alex. Pasti Dinand. Aku harus bisa menjauhinya.

"Baiklah. Kita harus masuk mobil sekarang."

Aku mengangguk. Lalu Alex membukakan pintu mobil untukku. Sebelum aku melangkah masuk, tiba-tiba Anna datang menghampiriku.

"Viona!" Anna memelukku erat.

"Brianna! Kau ini kenapa?" bentak Alex.

Anna tak menggubrisnya. Dia semakin mempererat pelukannya di tubuhku.

"Kau kenapa Anna?" tanyaku heran.

"Vio, aku pasti akan merindukanmu." katanya sedih.

"Ya ampun, Anna. Kita masih bisa bertemu di sekolah." jawabku.

Sontak Anna melepas pelukannya. Dia tertawa kecil. Sementara itu, Alex hanya mengeleng-gelengkan kepalanya.

"Hehe iya iya. Aku hanya terlalu terbawa suasana."

"Ya sudah, lebih baik kita segera berangkat." kata Alex padaku.

"Baiklah,"

"Ohh iya, Vio. Sampaikan salamku pada Mommy mu."

"Iya, aku akan sampaikan nanti. Ya sudah aku pergi dulu."

Aku menutup pintu mobil perlahan. Segera saja mobil melaju meninggalkan rumah Alex.

"Hati-hati di jalan, Viona!" Anna berteriak sambil melambaikan tangannya ke arahku. Aku hanya tersenyum. Aku sudah mulai menjauh dari tempatnya berdiri.

"Alex, terima kasih." ucapku pelan.

"Untuk apa?" tanyanya. Aku menoleh, mencoba memandangnya.

"Untuk semuanya. Terima kasih kau sudah mengerti keaadanku. Aku bersyukur bisa memilikimu." aku tersenyum bahagia.

"Aku juga, Vio. Apapun akan ku lakukan untukmu." Alex tersenyum. Matanya berbinar.

***

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, akhirnya kami sampai di depan rumahku. Aku baru sadar kalau jarak rumah kami sangat jauh.
Aku tersenyum lebar setelah turun dari mobil. Aku tidak sabar ingin bertemu Mommy.
Ku ketuk pintu secara perlahan. Pintu pun terbuka. Muncullah sosok yang sangat aku rindukan.

"Mommy!" aku berteriak sambil memeluknya erat. Alex hanya diam melihat tingkahku.

"Vio, kau kemana saja? Mommy sangat mencemaskanmu sayang," ucapnya.

Sontak aku terkejut. Ku lepas pelukanku. Ya Tuhan! Aku harus jawab apa? Bingung. Seketika aku diam. Hingga akhirnya Alex angkat bicara.

"Maaf tante, Vio selama ini menginap di rumah saya. Tadinya dia hanya menginap sehari, tapi Anna mengajaknya berlibur ke suatu tempat. Jadi Vio baru bisa pulang sekarang. Tenang saja tante, Viona aman bersama kami." Alex tersenyum ramah.
Mommy menoleh ke arahnya. Terlihat ekspresi bingung di wajahnya.

"Ohh iya Mom, ini Alex. Kakaknya Brianna."

"Jadi ini kakaknya Anna. Oh iya, silahkan masuk. Maaf, rumah kami sederhana seperti ini."

Alex duduk di sofa. Diikuti Mommy yang duduk di depannya.

"Omong-omong, namamu siapa tadi? Maaf tante lupa."

"Nama saya Alexander Steve, tante. Panggil saja Alex."

"Baiklah Alex, tante ingin mengucapkan terima kasih karena sudah menjaga Viona. Tante sangat khawatir bila terjadi apa-apa dengan Viona."

"Sama-sama tante. Sudah menjadi kewajiban saya." ucapnya tersenyum.

"Astaga, Mommy hampir lupa. Vio, cepat ambilkan minum untuk Alex." perintahnya.

"Iya, Mom." segera saja aku berjalan ke dapur, membuat minuman untuk Alex.

***

Alex POV

"Kalau tante boleh tahu, sebenarnya ada hubungan apa nak Alex dengan Viona?"

"Sebenarnya saya kekasih Viona, tante. Maaf kalau saya lancang. Semoga tante menyukai saya." ucapku tersenyum.

"Tidak apa-apa. Tante senang mendengarnya. Tante percaya kalau nak Alex ini laki-laki yang baik. Satu pesan saya, tolong jaga Viona baik-baik."

"Baik, tante. Saya berjanji akan menjaga Viona dengan baik."

"Oh iya, jangan panggil saya tante. Sekarang, panggil Mom saja ya. Jangan sungkan." katanya.

"Baiklah tan- eh Mom."

Tak berapa lama kemudian, Vio datang membawa sebuah nampan berisi minuman. Asal kalian tahu saja, aku memang vampire. Tapi aku masih bisa meminum dan memakan makanan seperti halnya manusia biasa.

"Silahkan diminum ya, Mom pergi ke kamar dulu." ucapnya tersenyum simpul.

Aku hanya mengangguk meng-iyakan.

"Kau bicara apa dengan Mommy?" selidik Viona.

"Tidak, aku hanya berkenalan dengan Mommy mu saja. Lebih baik aku pulang sekarang. Jaga dirimu baik-baik Viona. Sampaikan salamku pada Mommy."

"Baiklah,"

Viona mengantarku sampai depan. Sebelum aku pergi, aku mencium bibirnya sekilas. Lalu mencium keningnya lembut.

"Sampai jumpa besok di sekolah sayang,"

"Iya, Alex."

Aku segera masuk dan menyalakan mesin mobilku. Ku lajukan mobil dengan tenang. Hari yang mengesankan, batinku.

*****

Cukup ya, jangan lupa vote dan comment :) 😚

My Mate Is A VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang