Aku segera pergi dari kamar untuk menemui Alex di depan rumah. Ia sedang duduk sambil memandangi langit yang tampak mendung. Tatapan matanya kosong. Entah dia sedang memikirkan apa. Aku tidak tahu.
"Alex," kataku pelan.
Ia menoleh ke arahku tapi ia kembali memandang langit itu.
"Alex," panggilku. Aku keraskan sedikit suaraku.
Ia menoleh lagi.
"Apa?" ucapnya dingin.
"A-aku.. Aku minta maaf." kataku gugup. Alex terkejut.
"Kau tak seharusnya berkata seperti itu padaku Viona, kau tidak perlu minta maaf." katanya tanpa melihatku.
"Tapi, ak-" ia menahan bicaraku. Jari telunjuknya menempel di bibirku lekat.
"Jangan katakan itu lagi. Aku yang harusnya minta maaf padamu. Aku terlalu egois." katanya sedih.
Aku coba melepas jarinya di bibirku."Tidak, Alex. Aku sudah tau semuanya. Kau hanya takut kehilanganku. Aku menyesal sudah berkata kasar padamu. Seharusnya aku lebih mengertimu. Aku minta maaf."
Alex menatapku dalam-dalam. Keningnya berkerut. Ia terlihat begitu sedih, aku tau dia mencoba menyembunyikan kesedihannya di depanku.
Setelah itu, ia memegang tangan kananku lalu mengecupnya lembut.
"Ketahuilah Viona, aku sudah memaafkanmu. Kau tidak salah. Kau benar. Aku hanya takut kau pergi."
"Aku tau, aku mengerti."
"Kau tau kan? Aku mencintaimu lebih dari apapun. Tak ada yang bisa melukiskan betapa besar cintaku padamu. I love you Viona."
Tiba-tiba Alex memeluk pinggangku erat. Aku menyandarkan kepalaku di bahunya. Nyaman sekali. Aku tak pernah sebahagia ini. Thanks God! Kau telah menghadirkan dia di hidupku.
"Aku juga mencintaimu Alex. Aku tau, cintaku tak lebih besar darimu. Tapi aku berusaha untuk tetap mencintaimu." ucapku tersenyum padanya. Ia balas tersenyum ke arahku. Tuhan! Kenapa Kau ciptakan makhluk setampan ini?
"Aku berjanji, aku akan menjagamu sekuat kemampuanku." ucapnya tulus sambil mengelus rambutku lembut.
"Kau sudah tau semuanya? Tentangku?" tanyanya serius.
"Ya aku tau kau vampir."
"Kau tidak takut padaku?" ia menatapkau serius.
Aku menggeleng pelan."Aku percaya padamu. Kau takkan menyakitiku,"
Alex mengangguk setuju.
"Aku tak menyangka akan mendapatkan mate sepertimu. Kau sangat cantik, Viona,"
Oh my God! Baru kali ini aku mendengar kata itu dari mulutnya. Sudah pasti mukaku merah merona sekarang. Aku malu! Uhh
"Mukamu kenapa?"
"Enghh.. Ak-u.."
Dia hanya tertawa melihatku.
"Kau lebih cantik seperti ini haha,"
Apa? Aku memukul lengannya pelan. Kenapa dia berubah menjadi menyebalkan seperti ini?! Huh
"Alex! Kau i-" belum selesai aku berucap dia menciumku.
Astaga! Dia mencium bibirku! Aku hanya diam mematung. Aku tak tahu, apa yang harus aku lakukan?!
Setelah beberapa detik, Alex melepas ciumannya di bibirku.
Ia menatapku lekat-lekat lalu mengelus bibirku sekilas."Kau sangat berharga bagiku, Viona. I love you," katanya lalu mencium keningku.
"I love you too, Alex,"
***
Pendek ya? Sekolah lagi banyak tugas jadi ya gini deh. Jangan lupa vomments ya sayang 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mate Is A Vampire
VampireTim Author : widiyheni #1 [25/03/17] #1 [02/04/17] #1 [18/04/17]