"Viona! Bangun, Viona!" Anna berteriak memanggilku. Lalu ia mendorong tubuh Alex dariku.
"Kakak! Kau keterlaluan! Viona mate mu! Tidah seharusnya kau seperti ini! Lihat! Dia terluka karena ulahmu!" bentak Brianna keras.
Seketika mata Alex berubah menjadi seperti biasa. Ia terlihat sangat menyesal. Setelah itu, ia pergi meninggalkan aku dan Anna. Tubuhku sangat lemas.
"Viona, maafkan kakak," katanya sedih.
Aku belum bisa menjawab. Tubuhku tak bisa bergerak. Aku coba membuka mataku perlahan. Ahh.. Leherku sakit!
"Anna,"
"Vio, aku akan mengobatimu."
Ia menggigit tangannya sendiri sampai ada sedikit darah keluar. Ia mengpleskan darah itu ke leherku.
"Anna, terima kasih." kataku pelan. Aku sudah lebih baik sekarang.
"Iya, Vio. Sejak kau jadi mate kakakku. Aku sudah menganggapmu sebagai kakakku." katanya tersenyum.
"Anna, aku.."
"Ada apa, Vio?"
"Ada yang ingin aku tanyakan padamu, sebenarnya Alex makhluk apa?"
"Sebelumnya aku minta maaf. Aku sudah menyembunyikan ini padamu. Aku butuh waktu yang tepat untuk memberitahumu. Yah, mungkin sekarang waktu yang tepat. Sebenarnya kak Alex itu Vampire. Sama sepertiku."
What?! Aku tidak mengerti. Apa masih ada vampire di zaman modern seperti ini? Bahkan dulunya ku kira makhluk seperti ini tak akan pernah ada. Aku kira hanya sebuah dongeng belaka. Tapi sekarang? Apa aku kembali bermimpi? God!
"Kau tidak bermimpi, Viona. Ini kenyataan." ia kembali tersenyum.
"Tidak! Aku tidak percaya. Kau bohong padaku kan?" tanyaku serius.
"Aku berkata jujur padamu. Kau ingat yang kakak lakukan padamu tadi? Manusia tidak mungkin bisa menggigit dan menghisap darahmu. Aku dan kakakku seorang vampire. Dan kau ditakdirkan untuk menjadi mate seorang vampire."
Ya dia benar. Manusia tidak mungkin seperti itu. Apa mereka benar-benar vampire?
"No! A-aku.." aku melangkar mundur. Berusaha menjauh darinya. Ketakutan mulai merasuki tubuhku.
"Vio, jangan takut. Aku tidak akan menyakitimu."
"Tapi Alex menyakitiku!" jawabku ketus. Aku tidak percaya semua ini!
"Percayalah, Vio. Aku tidak akan menyakitimu. Kakak juga tidak bermaksud untuk menyakitimu. Dia hanya takut kehilanganmu. Maka dari itu dia melarangmu pergi dari sini." Anna terus mendekatiku.
"No! Jangan mendekatiku!"
"Vio, ku mohon,"
"Kau tahu, Anna. Aku masih punya keluarga! Dia tidak berhak melarangku untuk pergi dari sini!"
"Viona, dia mate mu. Saat kau mengatakan itu kepada kakak, kau tidak tahu kalau ia sakit hati kan? Dia marah sampai akhirnya ia menggigit lehermu. Kau tahu? Seorang vampire sangat mencintai mate nya. Bahkan cintanya lebih besar dari cinta manusia. Dia sangat mencintaimu Viona. Dia takut kehilanganmu."
"Tapi kenapa An? Kenapa dia seperti itu padaku?" aku mulai menangis tersedu-sedu.
Anna memelukku. Mencoba menenangkan hatiku.
"Ketahuilah Vio. Ada yang ingin merebutmu dari kak Alex. Makanya kak Alex terlalu menghawatirkanmu. Dia tak ingin lagi kehilangan orang yang sangat berharga. Sudah cukup ia kehilangan adiknya, adik kami Tania."
Aku terkejut setelah mendengar ucapannya.
"Kau pasti tahu saat kau bertemu dengannya pertama kali. Ia sangat dingin terhadapmu. Itu karena ia masih ingat dengan Tania. Tapi setelah ia mengenalmu, ia berubah menjadi hangat kembali." katanya tersenyum. Anna menghapus air mata yang mengalir di pipiku.
Yah, sekarang aku tahu. Aku mengerti kenapa Alex melakukan itu. Aku menyesal telah berkata kasar pada Alex dan Anna. Aku menyesal! Alex, maafkan aku!
"Di mana Alex?" kataku pelan.
"Kakak ada di depan rumah. Dia merasa bersalah karena melakukan ini padamu." katanya sedih.
"Terima kasih Anna, aku harus menemui Alex sekarang." aku melepas pelukan Anna dan tersenyum padanya.
"Pergilah." katanya.
***
Vomments teman :)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mate Is A Vampire
VampireTim Author : widiyheni #1 [25/03/17] #1 [02/04/17] #1 [18/04/17]