Chapter 14

18.6K 1.1K 14
                                    


Hai hai.. Readers yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng 😊

Hari ini update lagi nih, rencananya mau sampe chapter berapa ya? 100? Wow bisa gak ya? Dicoba dulu deh 😁
Ini nextnya, selamat membaca!

Aku mencintaimu, Vio! Kau milikku seutuhnya!

***

Aku terus saja mendekap tubuh mungilnya. Tak akan ku lepaskan kali ini.

"Enghhh ..."

Viona mencoba melepaskan bibirnya dari bibirku. Ia berusaha mendorong tubuhku. Seketika aku memundurkan wajahku. Bibir kami terlepas. Napasnya tersengal-sengal, begitu juga aku.
Bibirnya selalu membuatku tidak tahan, hampir saja aku akan menggigit lehernya. Namun, ku urungkan niatku. Aku tak mau menyakiti Vio lagi.

"Vio," ucapku lembut.

"I-iya Alex," Vio terlihat sangat gugup. Apa karena tadi?

"Kau belum sempat makan, kan?"

"Iya, aku belum makan,"

"Baiklah, aku akan menyuruh Kath membawakan makanan untukmu ke sini,"

Aku beranjak dari tempat tidur hendak memanggil pelayan.

"Kenapa tidak makan di ruang makan saja?" tanyanya bingung.

"Ya ampun sayang, kau masih butuh istirahat. Kau pasti lelah, aku akan segera kembali."

Selang beberapa detik, aku kembali ke kamar. Setelah itu muncul Kath, pelayanku masuk membawa nampan berisi makanan untuk Viona.

"Ini makanan untukmu, Tuan Putri." ucapnya sopan.

"Terima kasih, Kath." jawab Viona tersenyum.

"Sama-sama, Tuan Putri. Kalau begitu saya permisi."

Kami mengangguk bersamaan. Setelah itu, Kath membalikkan tubuhnya dan pergi dari kamar kami.

"Makanlah, Viona,"

"Alex, kau tidak makan?"

"Nanti saja, aku ingin melihatmu makan di sini."

"Baiklah,"

Viona makan dengan lahap. Aku hanya tersenyum melihatnya. Dia terlihat cantik sekali. Aku terus memandangnya tanpa henti.
Tiba-tiba, Dad ku dengar memanggilku.

"Alex,"

"Iya, Dad. Ada apa?"

"Dad dan Mom akan datang besok,"

"Apa?! Kenapa mendadak seperti ini? Apakah ada hal yang penting?"

"Tidak, kami hanya ingin bertemu dengan Viona, matemu."

"Baiklah, aku akan memberitahunya nanti,"

"Ya,"

Viona telah selesai memakan makanannya. Ia terus saja memandangku dengan tatapan aneh.

"Kenapa, Viona?"

"Tidak apa, tatapanmu terlihat kosong sejak tadi, ada apa?" ia serius.

"Oh itu tadi, Dad memanggilku. Dia hanya memberitahu kalau dia dan Mom akan datang besok."

"What?" Viona terkejut mendengar ucapanku.

"Memangnya kenapa? Kau tidak suka?"

"Bukan begitu, Alex. Hanya saja aku.."

"Apa?"

"Aku belum siap bertemu dengan orang tuamu. Mereka orang terhormat, sedangkan aku hanya manusia biasa. A-aku malu,"

My Mate Is A VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang