"Kemarilah."
Ling Er pun mendekati pangeran Qi Long.
"Ling Er, aku tidak bisa memaksakan diriku untuk mengikuti perintahnya. Hatiku selalu mengatakan tidak pada setiap perintahnya." tunduk pangeran.
"Pangeran, hamba memang bukan berniat untuk mencampuri dalam permasalahan pangeran dan kaisar, tapi hamba hanya merasa kalau seharusnya... kita membantu orang sendiri. Terlebih kaisar adalah ayah pa-" ucapan Ling Er terpotong oleh pangeran yang mulai emosi.
"Jangan sebut bahwa ia adalah ayah di hadapanku!!" bentak pangeran yang berusaha kembali mengatur napasnya.
Sontak, Ling Er terkejut dan sedikit bergidik. Tapi, Ling Er tetap berdiri di tempatnya.
"Maaf Ling Er... aku hanya sedikit terlalu sensitif bila mendengar kata 'ayah'. Karena telah lama sekali aku melupakan kata itu."
Ling Er menunduk, ia merasa sedikit takut dan menyesal. Takut, takut kalau pangeran marah padanya dan takkan memaafkannya. Menyesal, menyesal karena telah memberi saran konyol seperti itu.
Melihat Ling Er tertunduk kaku dengan wajah takut, pangeran Qi Long jadi merasa bersalah dan menghampiri Ling Er yang berjarak tidak terlalu jauh darinya dan memeluknya.
"Ling Er... maaf... aku tidak bermaksud untuk membentakmu. Lain kali jangan kau ucapkan kata itu lagi, mengerti? Jangan takut padaku..." lirih sang pangeran yang telah mempercayakan seluruh hatinya pada Ling Er.
Ling Er yang mendengarnya pun merasa lega karena pangeran telah memaafkannya dan perlahan melingkarkan kedua tangannya pada pinggang pangeran gagah itu.
"Pangeran, hamba tidak takut pada pangeran. Hamba hanya takut bila pangeran benci dan tidak akan memaafkan Ling Er karena saran bodoh itu."
Pangeran pun mengeratkan pelukannya dan membelai pelan rambut gadis yang di cintainya.
"Ling Er, biar kuberitahu semua yang terjadi di antara aku dan kaisar."
Ling Er menengadahkan kepalanya menghadap pangeran Qi Long. Pangeran Qi Long pun menundukkan kepalanya, menatap Ling Er.
"Mari duduk disana dan akan kuceritakan padamu."
Pangeran dan Ling Er berjalan menghampiri kursi kayu coklat tua yang sedikit usang, namun bersih dari debu. Pangeran pun mendudukan Ling Er di kursi itu dan ia duduk di samping Ling Er.
"Dulu... ia sendiri yang melarangku memanggilnya ayah. Ia yang memulai semua ini. Dan setelah itu... begitu banyak kejadian yang terjadi hingga membuatku begitu membencinya."
Ling Er mendengarkan sembari menatap lurus pada pangeran yang tengah menatap ke lain arah.
"Aku masih ingat, saat itu aku yang baru berumur delapan tahun sedang mengejar kupu-kupu di koridor dengan riang gembira... dan ternyata terjadi hal buruk..."
...
Pangeran Qi Long kecil berlari-lari menyusuri koridor, mengejar kupu-kupu yang terus berterbangan. Pengasuh pangeran yang sudah tua itu pun berlari mengejar pangeran yang enggan menghentikan langkahnya.
Kaisar bersama rombongannya sedang berjalan menyusuri koridor dengan aura wibawa yang tinggi pada tiap langkahnya.
"Kupu-kupu! Kemarilah!!" pekik pangeran Qi Long yang berlari cepat seraya memperhatikan kupu-kupu yang tengah berterbangan tanpa menyadari adanya kaisar dan rombongannya yang berjalan dari arah yang berlawanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Legend Of Wu Dinasty
RomanceDahulu kala, di zaman dinasty Wu sedang berjaya, hiduplah seorang kaisar yang tegas dan bijaksana. Ia adalah kaisar Wu Lun. Ia juga hebat dalam ilmu bela diri dan ilmu pedang. Ada seorang permaisuri cantik di sampingnya, selalu menyertainya. Begitu...