Chapter 3 : 7th Prince, Wu Qi Long

421 46 29
                                    

Melihat Ling Er tidur dengan lelapnya, pangeran berjalan menghampirinya.

"Ling Er... Ling Er..." panggilnya.

Namun Ling Er tak kunjung bangun. Ia terlalu lelap. Pangeran berjongkok dan menatap wajahnya dari jarak yang cukup dekat. Wajahnya amat manis bagai gadis kecil. Pangeran Qi Long tersenyum sendiri.

"Lucu sekali, gadis yang entah dari mana bisa semudah ini masuk ke dalam istana dan menjadi pelayan tanpa melewati ujian terlebih dahulu."

You Peng menarik Zhi Peng kembali ke istana.

"Lama sekali kau mengambil arak saja! Aku sudah menunggumu dari tadi, sampai Ling Er sudah ti-"

Zhi Peng menepuk bahu Alec.

"Lihat!" tunjuk Zhi Peng.

Zhi Peng dan You Peng melihat pangeran yang berjongkok melihat Ling Er tidur.

"Lebih baik, nanti baru kembali lagi saja." usul Zhi Peng.

You Peng mengangguk. Zhi Peng dan You Peng batal kembali ke Tai Yang Feng dan pergi meninggalkan pangeran Qi Long dan Ling Er.

Pangeran berdiri. Ia menunggu dua pengawalnya kembali. Namun keduanya tak kunjung kembali, bahkan terlihat pun tidak. Pangeran Qi Long berbalik melihat Ling Er yang terlihat kedinginan. Suasana semakin dingin, pangeran merasa tidak tega bila harus membiarkan Ling Er tertidur diambang pintu seperti ini. Pangeran pun menggendong Ling Er, layaknya mempelai pria yang menggendong mempelai perempuannya. Ling Er tersadar dari tidurnya dan terkejut.

"Ah! Pangeran?!"

"Jangan bergerak, atau kau akan jatuh."

Ling Er terpaksa hanya menuruti perkataan pangeran. Ia melingkarkan tangannya di leher sang pangeran. Wajahnya memerah, Ling Er tidak berani menatap pangeran secara langsung. Jadi ia hanya melirik sedikit. Tiba-tiba pangeran menghentikan langkahnya di tengah koridor.

"Jangan mencuri-curi pandang seperti itu! Bila ingin memandang, pandanglah dengan berani."

Ling Er menatap pangeran Qi Long dengan tatapan kesal.

"Sekalinya menatapku, tatapanmu sungguh berani."

Ling Er memalingkan wajahnya. Rasanya, ia tak sudi menatap pangeran yang angkuh ini. Pangeran Qi Long melanjutkan langkahnya, membawa Ling Er ke kamarnya. Dan meletakannya di atas ranjang. Ling Er merapikan dirinya.

"Terima kasih pangeran."

Pangeran tidak menjawab. Hanya saja, wajah pangeran Qi Long semakin dekat dengan Ling Er.

"Apakah ia akan menciumku? " batin Ling Er.

Semakin dekat lagi, kini jaraknya hanya berselisih beberapa centimeter saja. Ling Er terus mundur sedangkan pangeran terus maju mendekatinya. Ling Er memejamkan matanya dengan erat. Kemudian pangeran meniup kening Ling Er dengan lembut.

"Sudah malam, kau tidurlah. Besok masih harus belajar."

Ling Er merasa lega pangeran hanya meniup keningnya, bukan menciumnya. Tapi ada rasa penasaran juga dibenaknya, seperti apa berciuman itu? Ling Er yakin, suatu saat nanti ia pasti melewati masa ciuman pertamanya. Tapi yang pasti, bukan dengan seorang pangeran, apalagi pangeran ke-7 ini.

"Hamba mengantar pangeran Qi Long..."

Ling Er beranjak dari ranjang dan berlutut, bermaksud mengantar kepergian pangeran. Pangeran yang tadinya sudah berjalan keluar, berbalik dan menatap Ling Er yang berlutut.

"Kau panggil aku apa?" tanyanya.

"Pa... pa-pangeran Qi... Qi Long." ucap Ling Er terbata-bata.

"Pangeran ke-7." pangeran membetulkan panggilan yang seharusnya.

Legend Of Wu DinastyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang