Matahari tenggelam sudah, maka bulan pun mulai menggantikan perannya...
"Fiuhh..." Ling Er melenguh, melepas seluruh kepenatan yang ia rasakan saat ia menyandarkan dirinya pada kursi panjang di halaman belakang itu.
Ia masih memikirkan yang dilihatnya tadi sore.
"Jadi... sebenarnya... siapa yang kemarin bersamaku itu?"
...
Langit telah berubah menjadi oranye, menandakan hari telah senja. Rombongan pangeran Bei Long dan pangeran Qi Long baru saja kembali dari istana utama Da Tian Wang Feng. Ling Er berlarian dengan antusias menemui kedua pangeran itu. Ia sungguh ingin mengetahui siapa yang bersamanya semalam.
"Lukanya... ya lukanya..." Ling Er merapal.
Sesampainya di depan pintu utama istana Tai Yang Feng, Ling Er melihat pangeran Bei Long dan pangeran Qi Long memasuki istana Tai Yang Feng. Ling Er menunggu di ambang pintu bersama para pelayan dan sida-sida. Kedua pangeran melangkah masuk, lalu apakah yang dilihat oleh Ling Er? Kedua pangeran sama-sama mempunyai luka di ujung bibir mereka. Kenapa bisa seperti ini?
"Lalu... siapa yang menciumku semalam?"
...
Ling Er menggelengkan kepalanya. Memikirkannya malah semakin membuat kepala Ling Er terasa pening. Ling Er pun menggeser posisi duduknya menjadi menyamping dan menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi itu.
"Hidup di istana itu sulit dan rumit. Tapi, hidup bersama orang yang tidak kucintai... sama saja seperti mati." gumam Ling Er seraya menghela napasnya.
Perlahan, Ling Er pun memejamkan matanya. Ia bermaksud untuk bersantai sesaat, namun tak disangka ia malah tertidur.
Sinar rembulan begitu terang menyinari halaman istana Tai Yang Feng. Dibawah sinar rembulan itu, salah seorang pengawal setia pangeran Qi Long, Su You Peng sedang sibuk menghapalkan sajak.
"Buatlah diriku menjadi milikmu... maka selamanya daku kan menemanimu... buatlah dirimu menjadi milikku... maka selamanya kita kan selalu bersama... inginkan hatiku... inginkan cintaku... janganlah takut untuk... untuk... apa kelanjutannya?!"
You Peng tidak dapat melanjutkan sajaknya. Ia melupakan beberapa kata lagi. Ia terus berusaha mengingatnya seraya berjalan perlahan di halaman belakang istana.
"Untuk... untuk apa sebenarnya?! Aku sungguh tidak bisa mengingatnya sedikitpun... dasar bodoh! Bodoh! Bodoh!" You Peng memarahi dan memukuli dirinya sendiri.
You Peng lalu melihat Ling Er tertidur dengan lelap di kursi panjang. Ia menghampiri Ling Er dan memperhatikannya.
"Wajahnya sangat manis." batin You Peng yang tersenyum sendiri.
Seekor kepik datang. Kepik itu hinggap di wajah You Peng sesaat dan kembali terbang lalu hinggap di wajah Ling Er. You Peng bermaksud menangkap kepik itu atau setidaknya mengusir kepik itu dari wajah Ling Er. Namun ternyata, belaian halus You Peng membangunkan Ling Er. Ling Er mengusap matanya yang masih terasa berat. You Peng yang tidak sengaja telah membangunkan Ling Er merasa bersalah.
"Ling Er, jangan marahi aku... aku sungguh tidak sengaja menyentuh wajahmu. Tadi ada kepik yang hinggap di wajahmu." jelas You Peng dengan gugup dan kalut.
![](https://img.wattpad.com/cover/90576392-288-k499247.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Legend Of Wu Dinasty
RomanceDahulu kala, di zaman dinasty Wu sedang berjaya, hiduplah seorang kaisar yang tegas dan bijaksana. Ia adalah kaisar Wu Lun. Ia juga hebat dalam ilmu bela diri dan ilmu pedang. Ada seorang permaisuri cantik di sampingnya, selalu menyertainya. Begitu...