"Kenapa aku harus menjawabmu?"
Wanita yang berdiri di depan Ying Mu Ming Cai itu pun tertawa sinis.
"Kau mencintai lelaki lain selain kaisar?! Beraninya kau?!"
Walau sedikit tergetar, Ying Mu Ming Cai memilih bertahan, ia tak ingin memperlihatkan wajahnya yang ketakutan.
"Lalu... apa hakmu?!" tanya Ying Mu Ming Cai yang kemudian membelakangi wanita itu.
"Aku tentu tidak ada hak... Ying Mu Ming Cai... menurutmu bila masalah ini sampai terdengar oleh kaisar... mungkinkah sesuatu terjadi?" ancamnya.
Ying Mu Ming Cai membalikkan tubuhnya menghadap wanita itu lagi. Wanita itu sedikit terlihat kesal, sebab Ying Mu Ming Cai tak menunjukkan ekspresi takut yang diharapkannya.
"Apapun yang terjadi di masa depan... siapa yang mampu mengetahuinya? Aku bukanlah seorang dewi... begitu juga denganmu, kau juga bukan seorang dewi... bila memang kau seorang dewi, kaisar tidak akan mencari perempuan lainnya untuk ia jadikan selir barunya..."
"Kau!!..."
Wanita itu semakin kesal. Ying Mu Ming Cai pun kembali membelakanginya dan tersenyum puas, maka ia pun melanjutkan apa yang ingin ia katakan dengan tuntas...
"...kau hanyalah wanita tua yang sudah dimakan oleh jaman, jadi jangan bertindak seolah kau seorang dewi di dalam kerajaan ini!"
"Kau sungguh keterlaluan!!" teriak wanita itu.
Ying Mu Ming Cai membalikkan tubuhnya dengan cepat dan mengusirnya pergi...
"Jadi sekarang, pergilah dari istanaku Mu Zhi Dan!"
Selir Mu terkejut mendengarnya menyebut namanya dengan berani seperti itu.
"Beraninya kau?! Biar bagaimanapun aku tetap lebih dulu menginjakkan kaki di kerajaan ini! Bahkan permaisuri pun memanggilku dengan hormat! Tidak sepantasnya kau bersikap seperti itu padaku!!!"
Ying Mu Ming Cai tersenyum samping dengan sinis dan berjalan mendekati selir Mu. Ia pun mendekatkan bibirnya ke telinga selir Mu dan berbisik...
"Sayangnya... aku bukanlah permaisuri... dan jangan lupa kalau kita ini memiliki kedudukan yang sama."
Mata selir Mu terbelalak mendengarnya. Dengan membawa perasaan kesal, selir Mu pergi dari istana dengan dekorasi seperti istana kerajaan timur.
Senyum penuh kemenangan yang terpapar di wajah Ying Mu Ming Cai seketika berubah menjadi muram.
"Aku... adalah seorang selir?"
...
Hujan berangsur mengecil... berganti menjadi rintik-rintik. Suara rintik hujan yang menetes menggema keseluruh penjuru goa kecil nan lembab. Bagian pijakan yang kering di dalam goa di pilih oleh sepasang kekasih yang beristirahat di dalamnya.
Pangeran Qi Long yang sedari tadi hanya memandangi Ling Er yang hanya di balut asal oleh pakaian miliknya sedang tertidur di dalam pelukannya, ia pun tersenyum sendiri.
"Kini kau milikku... selamanya 'kan menjadi milikku."
Sepasang mata indah itu mengerjap dan perlahan terbuka. Dengan sayu, ia memandang pria yang dengan lembut membelai dirinya selama ia tertidur.
"Pangeran?"
Tersadar kalau mereka berdua hanya memakai pakaian dengan asal, Ling Er terkejut dan membulatkan matanya. Namun teringatlah ia pada kejadian yang baru saja mereka lewati, wajahnya pun berubah menjadi merah, ia tersipu malu.
![](https://img.wattpad.com/cover/90576392-288-k499247.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Legend Of Wu Dinasty
RomansaDahulu kala, di zaman dinasty Wu sedang berjaya, hiduplah seorang kaisar yang tegas dan bijaksana. Ia adalah kaisar Wu Lun. Ia juga hebat dalam ilmu bela diri dan ilmu pedang. Ada seorang permaisuri cantik di sampingnya, selalu menyertainya. Begitu...