Chapter 26 : Peace In A Day Before War

187 11 14
                                    

Teriknya mata hari seolah menjadi penyemangat untuk rombongan. Sekali lagi, pintu utama Istana Tai Yang Feng terbuka lebar. Cahaya sinar surya pun menyusup masuk ke dalam istana. Keluarlah pangeran Bei Long, pangeran Qi Long, Ling Er, Zhi Peng dan juga You Peng.

Di depan gerbang istana Tai Yang Feng, kaisar, permaisuri, pangeran Xian Long, pangeran Ru Long dan selir Mu menunggu kehadiran mereka berlima.

Pangeran Qi Long yang sedang berjalan menuju gerbang istana menggenggam tangan Ling Er yang kecil dan lembut. Ling Er yang sedang berjalan menengadahkan kepalanya dan melempar senyuman pada pangeran Qi Long. Sesampainya di depan gerbang istana, semuanya yang hendak berangkat, pangeran ke-2, pangeran ke-3, pangeran ke-6, pangeran ke-7, Chen Zhi Peng, Su You Peng dan Zhou Ling Er, memberi penghormatan untuk kaisar.

"Hormat pada kaisar!!! Kaisar panjang umur dan selalu berjaya!!!" semuanya berlutut seraya menyatukan kedua tangan mereka secara bersamaan.

Dua pangeran lainnya dan putri Yan Lan yang kini memutuskan ikut dalam rombongan menunggu di depan gerbang istana Tai Yang Feng bersama kaisar. Kaisar tersenyum penuh wibawa dan memerintahkan rombongan untuk segera memulai perjalanan.

"Bangunlah! Lebih baik kalian segera berangkat saja."

Semua bangun dari berlutut dan segera menaiki kuda milik mereka masing-masing. Seperti sebelumnya, Ling Er dan pangeran Qi Long menaiki satu kuda bersama. Pangeran Qi Long meraih tali kekang, namun karena Ling Er duduk di depannya, tangan pangeran yang melingkar di pinggang Ling Er tampak seperti memeluknya. Pangeran pun menatap Ling Er yang wajahnya hanya berjarak beberapa inci darinya.

"Kau sudah siap?" tanya pangeran Qi Long seraya tersenyum lembut.

Ling Er pun memutar sedikit kepalanya, menatap pangeran Qi Long dengan tatapan lembut. Ling Er pun menganggukkan kepalanya. Pangeran Qi Long kembali fokus pada jalan dan bersiap...

"Bersiap..." teriak pangeran Qi Long memberi aba-aba.

Seluruh pasukan siap siaga dan bersiap untuk segera melaju menunggangi kuda mereka.

"Jalan!" teriak pangeran Qi Long, bersamaan dengan dirinya yang memacu kudanya untuk berlari meninggalkan kawasan kerajaan.

Para pasukan yang berbaris di belakang sang pangeran pun bergegas memacu kuda mereka dan dalam sekejap, mereka telah meninggalkan kawasan kerajaan.

...

Hari telah senja, pangeran pun menghentikan perjalanan di tengah hutan untuk bermalam disana. Seluruh pasukan menyetujui dan menuruti perintah pangeran, tak ada satu orang pun yang berani melawan perintahnya.

Maka mereka pun bermalam di hutan belantara yang gelap gulita bagaikan ruangan tanpa sinar lampu. Karena pepohonan rindang di sekeliling tak memberi celah bagi rembulan untuk menyinari area hutan.

...

Area hutan perlahan-lahan mulai dimasuki oleh cahaya mentari pagi yang baru saja akan terbit.

Fajar telah tiba, pasukan pun telah siap berangkat. Sepagi itulah mereka mulai berangkat melanjutkan perjalanan yang tertunda.

...

Setelah beberapa hari menempuh perjalanan jauh nan berbahaya, akhirnya, pada malam hari, mereka sampai di perbatasan barat dan utara. Semuanya turun dari kuda yang mereka tunggangi dan mulai membuat kemah. Butuh waktu yang cukup lama untuk membangun kemah. Ling Er ada disana membantu salah satu prajurit membangun kemah. Pangeran Qi Long pun menghampirinya.

Legend Of Wu DinastyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang