Di atas ranjang, sang pangeran gagah nan rupawan terbaring lemah dengan wajah memucat. Ling Er yang duduk tepat di sebelahnya terus menyeka keringat yang kerap bercucuran. Seraya menyeka, Ling Er menatap sepasang mata yang tertutup rapat itu.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" ratap Ling Er.
Tiba-tiba saja tubuh pangeran Qi Long tersentak dan kembali mengeluarkan darah segar dari bibirnya.
"Pangeran?!!" teriak Ling Er yang teramat panik.
Namun di tengah kepanikan yang sedang melanda benak Ling Er yang seorang diri bersama sang pangeran, pintu kamar terbuka dan seseorang masuk dengan tenang tanpa Ling Er menyadarinya.
"Jangan panik, aku bisa menolongnya." orang itu berujar.
Sedikit terkejut, Ling Er berbalik dan melihat Yu Min, kakaknya, berdiri disana dengan mimik datar.
"Kakak?!"
Yu Min kemudian berjalan maju menghampiri sang pangeran. Saat ia akan mendudukkan sang pangeran di atas ranjang, Yu Min menoleh ke arah Ling Er.
"Ling Er, kau bisa membantuku?" panggil Yu Min yang kemudian tersenyum pada Ling Er.
Ling Er segera bergegas membantu Yu Min. Setelahnya, Yu Min mulai melepas pakaian bagian atas yang dikenakan pangeran Qi Long saat ini. Kemudian, setelah pakaian tertanggalkan, Yu Min memposisikan dirinya di belakang sang pangeran dan mulai memejamkan matanya dengan perlahan. Ia mulai mengatur setiap hembusan napasnya. Yu Min mulai beraksi. Setiap gerakan tangannya terasa begitu gemulai, namun memiliki kekuatan yang begitu besar. Setelah beberapa gerakan, Yu Min menghempaskan tangannya pada punggung pangeran Qi Long. Walau sebenarnya tangan Yu Min sama sekali tidak mengenai punggung sang pangeran, akan tetapi ia telah mengerahkan sebagian tenaga dalamnya untuk pangeran Qi Long. Setelah beberapa saat, wajah sang pangeran kembali memerah dan urat-urat biru halus mulai nampak di wajahnya. Ling Er hanya mampu menyaksikan apa yang tengah dilakukan kakaknya pada pria yang dicintainya itu dengan tatapan penuh kekhawatiran. Ekspresi yang sangat khawatir terpancar pada wajah manis Ling Er, namun ia percaya, Yu Min tidak mungkin melukai pangeran Qi Long. Yu Min yang terpejam, terus fokus pada satu titik dalam dirinya. Ia memusatkan seluruh kekuatannya pada kedua tangannya. Wajah sang pangeran semakin memerah dan urat-urat biru halus itu semakin jelas terlihat. Hingga akhirnya Yu Min menghempaskan tangannya mengenai punggung pangeran Qi Long. Darah yang nyaris berwarna hitam dan juga sangat kental tersembur keluar dari mulut pangeran Qi Long.
"Pangeran!! " batin Ling Er berteriak memanggil sang pangeran, akan tetapi bibirnya tidak mampu mengeluarkan suara.
Cemas dan gusar, itulah yang dirasakan Ling Er saat ini. Yu Min berdiri dari duduknya dan membaringkan pangeran Qi Long kembali ke ranjangnya. Yu Min kemudian menyeka darah yang masih membekas di tepi bibir pangeran dengan lembut. Lalu, ia pun menghampiri Ling Er.
"Ia akan baik-baik saja... percaya padaku." tutur Yu Min menenangkan Ling Er seraya memegang pundaknya.
Ling Er hanya mampu mengangguk seraya menatap kakaknya yang terlihat sedikit kelelahan.
"Aku lebih baik cepat keluar dari sini... aku merasa kurang nyaman berada disini terlalu lama." gumam Yu Min.
"Terima kasih atas bantuan kakak!" Ling Er berterima kasih.
Yu Min tersenyum dan segera meninggalkan Ling Er, juga pangeran Qi Long. Ling Er berjalan mendekat dan duduk di tepi ranjang pangeran. Tangan kanannya membelai wajah pangeran Qi Long dengan lembut, kemudian bibir kecilnya mengecup lembut kening sang pangeran. Namun tepat saat Ling Er tengah mengecup kening pangeran Qi Long, seseorang masuk ke dalam kamar dan melihatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Legend Of Wu Dinasty
Lãng mạnDahulu kala, di zaman dinasty Wu sedang berjaya, hiduplah seorang kaisar yang tegas dan bijaksana. Ia adalah kaisar Wu Lun. Ia juga hebat dalam ilmu bela diri dan ilmu pedang. Ada seorang permaisuri cantik di sampingnya, selalu menyertainya. Begitu...