Melewati pepohonan yang begitu rimbun, Zhi Peng dan Guo Rong sama-sama membawa seseorang yang tengah terluka.
"Zhi Peng! Letakkan mereka disini saja... kurasa disini sudah cukup jauh dari perperangan..." ujar Guo Rong pada Zhi Peng yang terus menggendong pangeran Qi Long di pundaknya.
Pangeran Qi Long pun di geletakkan ke tanah dengan posisi menyandar pada pohon besar itu. Sama dengan sang pangeran, gadis itupun di geletakkan dengan menyandar pada pohon yang sama.
"Kakak, dari mana gadis ini berasal?" Zhi Peng menanyakan pada Guo Rong, karena saat ia pergi membawa sang pangeran, ia tidak melihat ada seorang gadis disana.
Guo Rong tidak menjawab, ia hanya fokus menyelamatkan gadis itu. Ia pun mengambil sebuah serbuk di dalam kertas yang terlipat dari sabuknya. Guo Rong pun membubuhkan serbuk itu pada luka gadis itu yang terletak pada punggungnya. Gadis itu meringis kesakitan dalam ketidak sadarannya. Setelah membubuhkannya pada gadis itu, Guo Rong memberikannya pada Zhi Peng untuk diberikan pada sang pangeran.
"Obat apa ini?" tanya Zhi Peng seraya meraih obat itu.
"Jangan banyak bertanya, bila mau ia selamat, pakaikan saja pada luka pangeran kecil itu!" jawab Guo Rong sekenannya.
Tak menunggu lagi, Zhi Peng segera membubuhkannya pada luka di pinggang sang pangeran. Ia tak peduli obat apa itu, Zhi Peng hanya dapat percaya pada Kakaknya. Sama seperti ekspresi yang di tampakkan pada gadis itu sebelumnya, pangeran Qi Long pun meringis kesakitan dalam ketidak sadarannya. Zhi Peng kemudian menyeka keringat pangeran Qi Long yang terus bercucuran.
"Mengapa kau begitu mengabdi padanya?" tanya Guo Rong tiba-tiba.
Zhi Peng menoleh pada kakaknya yang tengah memperhatikannya.
"Karena ia sangat memperhatikanku... karena ia sangat menghormatiku... menghormatiku sebagai seorang manusia dan sahabatnya, bukan sebagai pengawalnya." jawab Zhi Peng dengan mantap seraya terus menyeka keringat pangeran Qi Long.
Guo Rong berdehem, seolah ia tidak mempercayainya.
"Suatu saat nanti... kau akan mati di tangannya bila sedikit berbuat salah atau pun mati karenanya. Seperti sebelumnya yang telah terjadi." ucap Guo Rong seraya tersenyum sinis.
Zhi Peng pun tersenyum, namun senyumannya berbeda dengan senyuman Guo Rong, ia tersenyum penuh kebanggaan.
"Yang sebelumnya... ia datang ke sana, ke tempat eksekusi karena ingin menghentikannya. Walau ia tak mampu, aku sudah sangat puas. Kalau mati karenanya... aku rela." ujar Zhi Peng dengan lugas.
Mendengar penuturan adiknya, Guo Rong hanya mampu menggelengkan kepalanya.
"Adikku yang bodoh."
Perlahan, gadis itu membuka sepasang mata yang lentik itu.
"Kau sudah sadar?"
...
"Jadi, kurang lebih seperti itulah kejadiannya, ayah. Akhirnya aku pun menjadi pelayan untuk kerajaan barat."
Hari sudah petang, Ling Er menjelaskan semuanya pada ayahnya dengan sangat jelas. You Peng yang duduk di sebelah Ling Er mendengar sesuatu dan memutuskan untuk berdiri di belakang Ling Er. Agar ia lebih mudah memantau melalui jendela kecil disana.
"You Peng, mengapa Kau berdiri? Ayo duduk!" panggil Ling Er.
You Peng yang tidak begitu fokus pada Ling Er pun hanya menjawab sekenanya...
"Eh? Iya, Ling Er... duduk saja... aku sedang ingin berdiri saja... terima kasih."
Ling Er menjadi sedikit kebingungan, tetapi ia memilih untuk tidak menghiraukannya. Tak seberapa lama, You Peng melihat bayangan hitam di dinding depan rumah Ayah Ling Er. Ia pun diam-diam segera memberitahu Ling Er dengan cara berbisik di telinganya.
![](https://img.wattpad.com/cover/90576392-288-k499247.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Legend Of Wu Dinasty
RomanceDahulu kala, di zaman dinasty Wu sedang berjaya, hiduplah seorang kaisar yang tegas dan bijaksana. Ia adalah kaisar Wu Lun. Ia juga hebat dalam ilmu bela diri dan ilmu pedang. Ada seorang permaisuri cantik di sampingnya, selalu menyertainya. Begitu...