"Iya dia perempuan yang aku mau nikahin 1 bulan lagi. Jadi jangan coba coba Papi ganggu aku sama dia," kata kak Johnny dan langsung pergi keluar dari rumahnya.
Tangan gue masih ditarik sampe keluar rumahnya kak Johnny, dan asal kalian tau ini sakit banget.
"Kamu kenapasih kak?" tanya gue dan sekarang udah di mobil, kak Johnny langsung nyalain mobilnya dan dia jalanin mobilnya udah kaya orang kesetanan.
Kejadian dulu pas dia panik gara gara Seulgi masuk rumah sakit dan bawa mobilnya macam pembalap pun sekarang terulang. Gue cuma bisa pegangan seatbelt dan berdoa semoga gaada apa apa sampe gue nikah.
Gue udah gatau sekarang dimana tapi yang gue tau ini tempat sepi dan kak Johnny langsung keluar dan teriak sekencang kencangnya seakan melampiaskan kemarahannya.
"AARRRGGHHHH" teriak dia sambil mengacak ngacak rambutnya dan menendangkan kakinya ke udara.
"Kak, kenapasih? ada apa?" tanya gue takut takut dan dia langsung meluk gue kenceng banget sampe gue susah nafas dan gue nepuk nepuk badannya, akhirnya dia ngurangin pelukannya.
"Kenapa sih? hm?" tanya gue dan dia cuma geleng geleng doang.
Ada kali gue pelukan gini 20 menit sambil berdiri, pegel bor.
"Kak, pegel." kata gue dan dia langsung ngelepasin dan nyium kening gue lamaaa banget.
Ini sebenernya kak Johnny ada apa sih?
"Kak," panggil gue dan sekarang kita udah duduk tapi dia gajawab.
"Kalau kamu diem mulu aku pulang deh ah." kata gue dan dia langsung narik tangan gue."Apa? kenapa? percuma aku disini daritadi ngajak kamu ngomong tapi kamunya gak nanggepin aku." kata gue.
"Maaf," kata kak Johnny pada akhirnya.
"Mau ngomong apa enggak? kalau enggak mending kita pulang."
"Gak tau aku harus mau ngomong ini sama kamu apa enggak hari ini. Yang jelas aku takut buat kehilangan kamu," katanya lirih.
"Aku gatau loh ini kamu kenapa kak," kata gue dan dia langusng berdiri.
"Yaudah yuk pulang," katanya dan gue sekarang penasaran banget maksud dia itu apa.
Jangan sampe gue mati penasaran aja.
...
Setelah kejadian malam itu kak Johnny langsung pulang, dan dia sih ngomongnya gapulang ke rumah, dia mau pulang kerumah bang Suho aja katanya.
Dikamar gue cuma diem nonton tv, dan bosen banget asli. Nikahan gue bakal terjadi 1 bulan lagi setelah gue wisuda. Sekarang gue udah tenang karena gue udah sidang dan tinggal nunggu wisuda.
Ngomongin tentang sidang, gue sehabis sidang langsung dikasih boneka teddy bear ala ala relationship anak gaul sekarang sama kak Johnny.
LINE!
Kak Johnny : aku masih dirumah Suho ya yang
Kak Johnny : kalau mami nyari ak bilang aja gapapa tapi kamu bilangnya aku lagi gamau diganggu dulu yaGue : kamu sebenernya kenapasih? kasian mami kamu kak
Kak Johnny : denger kata kata aku aja dulu kenapa sih yang?!
Gue : loh kok kamu jadi marah marah sih?!
Kak Johnny : udahlah aku gamau berantem dulu sama kamu, jangan lupa tuh katanya kamu main sama yuta haechan.
LAH INI KENAPASIH? GAJELAS BANGET MINTA DITENDANG NIH CALON LAKI GUE.
"WOY! SI TAI BUKANNYA MANDI LO NYET! ADA PANGERAN DATENG DISAMBUT SAMA GEMBEL KAYAK LO!" teriak Haechan yang ngagetin gue.
"Bacot bangsat!" kesel gue.
"Lo sih Hae, geblek banget. Masih pagi kerjaanya ngajak ribut mulu." kata Yuta dan dia langsung tiduran di sebelah gue.
Yuta sama Haechan gatau kalau gue mau nikah, jahat? sebenernya gak tau sih jahat apa enggak. Tapi ya emang gue gatau belum berani aja, dan sekarang gue mau kasih tau mereka.
Gue keluarin baju yang bakal mereka pas nanti gue nikahan, mereka berdua bakal jadi groomsman gue.
"Nih," gue lempar jas buat mereka.
"Ha? buat apaan in? jas? wisuda kan pake toga," kata Yuta.
"Buat nikahan," jawab gue sambil ganti channel tv.
"Lah? siapa yang nikah bang Sehun? kapan?" tanya Haechan.
"Bukan"
"Terus? siapa? ga mungkin lo kan?"
"Iya, gue pengen nikah." jawab gue santai sambil makan cemilan.
"HA?! DEMI APA? SAMA SIAPA ANJIRRRRR?! CAH GEBLEKKK KOK ADA YANG MAU AMA LO?!!"
"Si Haechan goblok dipelihara gue bingung," kesel gue.
"Sama siapa jir Qil?" tanya Yuta.
"Sama Taeyong,"
"LAH ANJING?!" jawab mereka barengan.
"Kagaklah gobs, waktu kak Johnny ngelamar gue kan lo pada ada. Sumpah brain lo pada ditaro dimana sih?"
"Ye si tai, kapan? jahat amat sih kita baru dikasih tau sekarang tai." kata Haechan.
"Sebulan kurang."
"Udah beres semua Qil?" tanya Yuta.
"75% lah Yut, makanya gue gak sering ketemu kalian kesayangan aku:(" kata gue menye menye.
"Geli sumpah, lo kira lo lucu?" tanya Haechan dan langsung gue tabok palanya.
Setelah gue ngomong sama mereka, mereka langsung main taken di kamar gue dan gue cuma tiduran.
"Hae, Yut" panggil gue sekarang di tepi kasur dan dibawahnya da Yuta sama Haechan lagi main ps.
"Hm?" kata mereka dan gue langsung meluk kedua sahabat gue ini dan gak sadar gue nangis.
"Ih, kenapa anjing?" tanya Haechan panik.
"Gue bukang anjing, nyet" kata gue masih meluk leher mereka dan mereka langsung matiin psnya dan balik kearah gue.
"Kenapa? hm?" tanya Yuta sambil ngehapus air mata gue.
"Makasih ya kalian udah nemenin gue selama ini, gakerasa gue bentar lagi nikah hiiks." kata gue dan mereka berdua langsung meluk gue balik.
"Jangan nangis elah hiks kan gue jadi sedih ih hiks" kata Haechan sambil nangis juga.
"Ya kan baper bego, hiks. Pokoknya walaupun gue udah nikah, gue minta sama kalian untuk selalu ada buat gue hiks karena gue gatau gimana jadinya kalau hidup gue ga bareng kalian hiks HUWAAAA" tangis gue makin kejer begitu dengan Haechan kalau Yuta cuma ngelus punggung gue sama nitihin air mata sedikit doang.
"Kita akan selalu ada buat kok lo neng, bener deh. Haechan juga gatau kalau gaada kalian selama ini," katanya.
"Mau lo udah nikah terus janda lagi juga gue siap kok jadi tempat lo bersandar kapanpun, there are always spot for you in my heart and never will be change for a long time," kata Yuta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Lovely Lecturer; Johnny ✔️
FanfictionDosen ganteng bikin hati dag dig dug ser ga karuan. Siapa sangka Dosen ganteng nan menggiurkan nge gantiin Dosen bujang lapuk? WARN! BEBERAPA CHAPTER DI PRIVATE, TQ! Copyright©2017.Jaelips