"Apa?"
"Aku pernah nikah,"
Kata kak Johnny sambil megang tangan gue erat banget.
Gue cuma diem, kaget. Apa yang lo harapin gue dari sekarang selain kaget setengah mampus. Apa ini yang di bilang bang Sehun?
Gue masih diem sampai kak Johnny langsung meluk gue.
"Maaf, aku baru kasih tau kamu sekarang. Maafin aku, aku bener bener gamau ngelepasin kamu."
Gue masih diem, gatau harus ngapain.
"Anak?" tanya gue spontan.
"Aku yakin enggak"
"Maksud dari kata kamu yakin enggak itu apa?"
"Kenapa baru dikasih tau sekarang disaat aku sama kamu itu bakal nikah seminggu lagi?""Like i said before, aku bener bener gamau kehilangan kamu."
"Terus menurut kamu, aku harus gimana sekarang?" tanya gue dan kak Johnny lepasin pelukan dia.
"Kamu masih mau nikah sama aku kan? aku udah cerai kok," kata dia.
"Seulgi?" tanya gue dan dijawab anggukan sama kak Johnny.
"Kejadian beberapa hari yang kemarin Papi kamu itu?.." tanya gue dan takut takut."Aku disuruh rujuk sama Seulgi, tapi aku nolak. Karena emang awal pernikahan aku sama Seulgi bukan atas dasar cinta. Tapi melainkan melatar belakangi harta, aku juga gangerti tiba tiba Seulgi bilang dia udah melahirkan anak aku." kata dia dan gue makin speechless.
"Aku udah cerai yang, so there is nothing you to worry about. Kita bisa nikah."
"Kamu pikir Mama Papa aku bakal ngerestuin lagi setelah tau status kamu?"
"We can hide from them," katanya dan gue langsung ngeliat dia dengan tatapan ga percaya.
"What? inget ya kak, hubungan yang diawali kebohongan itu gabakal berjalan dengan baik atau bahkan bisa aja putus dijalan." kata gue dan kak Johnny terlihat bingung.
"Kalau emang kamu masih mau serius sama aku, kamu temuin orang tua aku dan bilang sejujurnya."
"Kalau kamunya? bisa nerima aku kan?"
"Aku? gatau. Aku butuh waktu sendiri," kata gue dan langsung ke luar dari mobil kak Johnny dan langsung buru buru berhentiin taksi.
...
Seharian gue itu dikamar dan juga beberapa hari kedepannya dan beberapa hari itu juga kak Johnny mencoba nemuin gue tapi belum mau, gue diem gatau apa yang harus gue lakuin.
"Apa gue harus ngelepasin seseorang lagi pada saat gue lagi bener bener sayang sama dia? sedih ya hidup gue." gumam gue dan untuk kesekian kalinya gue menangis.
Gak berapa lama setelah itu handphone gue bunyi dan setelah gue lliat notificationnya pasti ada kak Johnny dengan missed call sebanyak 45x, ada satu notification yang sangat bikin gue bahagia.
Livia : QILLILAAA! GUE DI INDO SEKARANG! KETEMU! GAMAU TAU! RIGHT NOW IM WAITING YOU DI TEMPAT CAFE BIASA YA SCHAYANKKK MWAHHH.
Setelah liat notif dari sahabat gue yang tinggal di belanda, gue langsung mandi dan setelah itu berangkat bawa mobil gue sendiri.
"Qil, kamu mau kemana? jangan macem macem loh sayang, kamu 2 hari lagi nikah." kata Mama.
"Apa gue bakal nikah 2 hari lagi dengan adanya masalah yang sekarang gue hadepin?" gumam gue dalam hati.
"Iya Maaa," jawab gue dan langsung pergi.
Sesampainya gue di cafe tempat biasa gue ketemu sama Livia, gue langsung nemuin Livia yang sekarang lagi melihat gue dengan senyuman sumringahnya dan tangan yang membuka lebar seakan mengisyaratkan gue untuk memeluk dia.
"Via!! anjing banget sih lo baru balik sekarang," kata gue dan tanpa sadar gue menangis, lagi.
"Ya elahhh gue ninggalin lo cuma setahun doang buat nyelesain urusan gue yang di Belanda, so calm down honey. Gue sekarang udah netep di Indonesia lagi," kata Livia yang masih setia untuk memeluk gue.
"Gue denger lo mau nikah? sahabat macam apa lo gak ngomong ke gue, sedangkan lo nikahnya beberapa hari lagi?" tanya Livia yang sekarang berusaha buat ngelepasin pelukan gue tapi gue masih enggan buat ngelepasin.
"Kangen banget lo sama gue? gue emang ngangenin sih orangnya," kata dia dengan pedenya. Padahal gue nangis meratapi masalah gue, dan tangisan gue makin kejer.
"Eh! eh! lo kenapa ih??"
"Viaaaaa hwaaa hiks hiks,"
Setelah itu gue ceritain semua masalah gue ke Livia.
"Anjir? baru dikasih tau sedangkan nikahan lo udah seminggu lagi?" tanya Livia gapercaya dan gue ngangguk.
"WAH ONBETROUWBAAR, ITS DOESNT MAKE SENSE." kata Livia.
"Lo ngomong apaan anjir gue gangerti?hiks"
"Ini gabisa dipercaya, kan tadi gue udah kasih tau bahasa inggrisnya. Kok lo jadi bego sih? oh iyakan lo lagi nangis,"
APA HUBUNGANNYA NYET.
"Gue harus gimana Vi? batalin aja kali ya?"
"Ih, si bego. Yakin mau batalin lo? yang malu tuh gak lo doang Nab, tapi keluarga lo juga apalagi lo tinggal beberapa hari lagi."
"Gue gatau harus gimana, beberapa hari ini sih kak Johnny dateng kerumah tapi gue belum mau nemuin, karena gue masih belum tau jawabannya."
"Lo cinta gak sama dia?"
"Iyalah, dulu emang susah tapi sekarang 100% my heart belongs to him, tau dah dia pake pelet apaan ke gue padahal dulu gue lagi cinta cintanya sama Taeyong,"
"Yaudah lanjutin, gausah ada kata pisah kalau emang kalian berdua sama sama cinta mah?"
"Daripada pusing mending kita belanja yuhuu~~""Banyak duit lo sekarang"
"Lo tau gak ini punya siapa?"
"Ya elo lah masa lo maling???"
"Ini punya abang lo," kata Livia dengan bangga.
Dan gue baru inget kalau si manusia tai ini itu pacaran sama abang gue.
"LAH? KOK ADA DI LO?!"
"Gatau katanya gue suruh pegang, ini juga gapernah gue pake. Ini pertama kalinya gue make biar lo ga pusing lagi. So? kuy gak?"
"KUY LAH YAKALI GAKUY BOSQU"
Akhirnya gue belanja sama Livia dengan memakai uang abang gue HEHE.
lilwizzle : its okay honey! i will always beside you. Shaqilaoooh
Lagi jalan jalan eh telfon gue bunyi dan galain gabukan kak Johnny tapi gue masih belum berani buat angkat. Untuk kesekian kalinya handphone gue bunyi, tadinya gue mau matiin tapi ternyata..
Taeyong : Qil, dimana? bisa ke rumah gak? Jisung, hari ini ulang tahun tapi katanya dia mau ada kamu dirumah. Gimana? Bisa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Lovely Lecturer; Johnny ✔️
FanfictionDosen ganteng bikin hati dag dig dug ser ga karuan. Siapa sangka Dosen ganteng nan menggiurkan nge gantiin Dosen bujang lapuk? WARN! BEBERAPA CHAPTER DI PRIVATE, TQ! Copyright©2017.Jaelips