DESSERT ✔

(3) HORMONES

(3)

HORMONES

  Reomrom Han present^^

Hanbin pergi ke kampus seperti biasa, setelah mengikuti pelajaran, Ia memutuskan untuk mengerjakan tugas-tugas itu di perpustakaan kampus mereka.

"Hanbinnaa!! Aku merindukanmu.." saat berjalan di koridor, Hanbin di kejutkan oleh seorang gadis yang tiba-tiba memeluknya, membuat semua mata tertuju pada mereka.

Hanbin melepaskan paksa tubuh gadis itu dari tubuhnya, sial gadis ini lagi, bahkan mereka baru bertemu kemarin dan gadis ini mengatakan merindukannya, di depan banyak orang, memeluknya seperti itu, Hanbin benar-benar pusing memikirkan hal ini, Ia tidak biasa di perlakukan seperti ini, melakukan skinship berlebihan dengan seorang gadis, itu semua hal asing untuknya, dan secara bertubi-tubi hal asing itu terus menyerangnya.

"Are you okay?" tanya gadis itu.

Hanbin hanya diam tak mempedulikan gadis bermarga Han itu, Ia terlalu muak mengingat semua yang sudah dilakukan gadis itu padanya.

"Kau marah padaku?" diam, Hanbin tetap diam dan berlalu meninggalkannya.

"Hey maafkan aku," gadis itu belum menyerah, Ia tetap berbicara dan mengikuti langkah Hanbin.

"Hanbinaa aku minta maaf," gadis itu, Han Jina, terus merengek mengikuti Hanbin yang tentu saja tetap bergeming dengan permintaan maaf nya.

"Hanbin, aku akan mengatakan yang sebenarnya pada profesor Choi jika kau memaafkanku." Jina masih memelas mengikuti langkah Hanbin.

"Apa perlu aku menyabotase ruang siaran dan mengatakan pada semua orang bahwa akulah yang menyerangmu," kau gila Han Jina! Itu yang ingin di utarakan Hanbin, tapi laki-laki itu masih tahan untuk diam.

"Hanbin, aku tidak keberatan jika kau mau menciumku lagi, kau bisa melakukannya lebih kasar dari kemarin, sungguh!" perkataan Jina membuat para murid yg mendengarnya terkejut, jadi benar Hanbin menyerang gadis itu, uuhh mengecewakan sekali.

"Hanbinnnnnnn~~" Jina hampir putus asa, semua tawarannya benar-benar di abaikan oleh pria ini, lagi pula gadis itu menawarkan hal-hal yang tidak masuk akal bagi Hanbin.

"Kau boleh meminta apapun yang kau mau," ujar Jina dengan wajahnya yang penuh keputusasaan.

Bruk

Jina menabrak punggung Hanbin yang tiba-tiba berhenti di depannya, tanpa di duga pria itu menarik lengan Jina menjauh dari keramaian, Hanbin tidak tahan mendengar rengekan Jina yang tentu saja terdengar oleh para mahasiswa yang mereka lalui.

"Hey pelan-pelan, sakit tau!" erang Jina saat Hanbin mencengram lengannya kuat, bahkan Ia berlari kecil untuk menyeimbangkan langkahnya dengan Hanbin.

Hanbin berhenti di buritan kampus, melepaskan tangan Jina yang sejak tadi di tuntunnya.

Jina meringis mengusap lengannya yang memerah karna cengkraman Hanbin tadi.