(16) LOVE SCENARIO

5.3K 420 97
                                    



(16)

LOVE SCENARIO


































Reomrom Han present ^^






"Aku tidak hamil," ujar Jina dalam tangisnya, tangannya meremas baju santai Hanbin, untuk beberapa saat Hanbin terdiam, entah mengapa, Hanbin tidak terkejut.

Sejak awal semuanya memang aneh, banyak sekali kebetulan-kebetulan yang terjadi, seperti sebuah skenario yang sengaja di buat Tuhan untuk menyatukan mereka, namun apakah penyatuan ini akan abadi? Apakah mereka akan tetap bersama meskipun Jina ternyata tidak hamil.

"Lalu darah itu?" tanya Hanbin bersuara, pikirannya sudah pergi entah kemana.

"Aku menstruasi,"

"Tapi kau tidak menstruasi lebih dari tiga bulan?"

"Aku sudah terbiasa dengan itu, dari awal aku sudah mengatakan nya pada Jennie, tapi mereka tetap membawaku ke rumah sakit kandungan." Jina menghapus sisa-sisa airmata nya, sedikit takut dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Jina terus memikirkan pernikahannya dengan Hanbin, Jina tidak akan pernah lupa bahwa Hanbin menikahinya karena berpikir jika Jina tengah hamil anaknya atas insiden yang terjadi beberapa waktu lalu, dan sekarang semuanya sudah jelas, ternyata dalam insiden itu tidak terjadi apapun di antara mereka.

"Kau sudah ke rumah sakit?" tanya Hanbin membuyarkan pikiran Jina.

"Sudah, hasil pemeriksaan aku tidak hamil, surat pemeriksaan yang dulu itu tertukar dengan orang lain yang mempunyai nama yang sama denganku," Jina berusaha untuk bangun, darahnya menempel di lantai, bahkan ada beberapa tetesan yang menetes keluar dari hotpants nya, ia sendiri bahkan jijik melihatnya, hah siapa yang mau membersihkan ini.

"Aww!"

"Awas!" Jina hampir terhuyung, beruntung Hanbin cepat tanggap dan menahan tubuh Jina yang terlihat lemas.

"Mau kemana?" tanya Hanbin setelah Jina benar-benar terbangun.

"Kamar mandi," Jina berjalan dengan tertatih, merasa lemas sekaligus tidak nyaman dengan celananya yang berlumur darah.

"Kyaaaa.." Jina terkejut bukan main saat merasa tubuhnya mengapung, ia memejamkan matanya dengan rapat.

Setelah merasa tubuhnya ringan, perlahan mata Jina terbuka dan di lihatnya Hanbin tengah menggendongnya sekarang, demi Tuhan Jina sedang tidak bermimpi.

"Hanbin, aku kotor, kau baru saja selesai mandi." ujar Jina menatap Hanbin, celananya penuh darah, dan Hanbin malah menggendongnya sekarang.

"Kau akan mengotori lantai jika berjalan sendiri ke kamar mandi," sahut Hanbin cuek.

Diam-diam Jina menyimpan senyumnya, terserah Hanbin beralibi apa, yang Jina tau, Hanbin sangat manis sekarang.

DESSERT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang