(26) NEW LIFE

1.4K 120 24
                                    




(26)

NEW LIFE

































  Reomrom Han present ^^






5 tahun kemudian..

Senja sangat indah di sore itu, berwarna pink dengan paduan warna lain seperti jingga dan violet, Jina lupa kapan terakhir ia memperhatikan senja dengan begitu intens, menyadari jika semesta masih ingin menunjukan keindahannya, sampai Jina berpikir; ini adalah senja terindah dari pada seribu empat ratus enam puluh hari lainnya yang sudah ia lewati.

Jina menaruh buket bunga yang ia bawa di atas baru nisan itu, berharap dia selalu memiliki hari terbaik disana, di tempat lain yang berbeda dengannya. 

*** 

  Siang itu, setelah selesai mandi, Jina segera membereskan tempat tidurnya yang tampak berantakan, suasana hatinya tidak begitu baik akibat beberapa ingatan buruk yang kadang masih menghantuinya, terlebih dia baru saja kembali dari Korea, --mengunjungi makam Jinny dan juga makam anaknya, membuat Jina mau tak mau merasakan kesedihan itu lagi.

  Setelah selesai membereskan semuanya, Ia mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil, bathrobe babyblue masih melekat di tubuhnya, Jina menikmati hidupnya yang sekarang sudah banyak berubah.

  Pengobatan yang di jalaninya paska kejadian beberapa tahun yang lalu memang cukup membuahkan hasil, kondisi Jina jadi lebih baik, kini ia bisa menerima semuanya dengan baik, dan menjalani kesehariannya dengan normal. Meski begitu, ingatan itu tetap ada, termasuk rasa bersalahnya pada Hanbin, Jina nyaris membunuhnya saat itu.

  Tok tok tok

  Jina berjengit sejenak, kemudian melihat jam dan matanya melotot sempurna, ia melupakan sesuatu.

  "Mommyyyy~~" seorang anak laki-laki berusia sekitar 5 tahun berteriak dari luar apartementnya, Jina segera berlari karena Ia tahu anak itu pasti akan mengambek padanya.

  Cklek

  Jina membuka pintu, dilihatnya seorang anak yang masih berseragam lengkap, bahkan Ia masih mengenakan topinya, tasnya, dan tentu saja sepatunya.

  "Luxio.." ujar Jina pelan, Ia ingin tertawa saat di lihatnya anak laki-laki bernama Luxio itu tengah menyilangkan tangannya di dada seperti orang dewasa, bahkan wajahnya mengembung sempurna, mencoba menunjukan bahwa Ia sedang marah pada wanita yang di panggilnya mommy itu.

  "Mommy!!" teriak Luxio lagi karena Jina hanya terkekeh melihatnya seperti itu.

  "Why?" tanya Jina menahan tawa, Luxio sangat menggemaskan saat marah seperti itu.

  "Why didn't you pick me up? Do you want someone to kill me on the way? I'm too handsome to die."  kata Luxio semakin membuat Jina ingin melotot lebar, Ia mempunyai percaya diri yang begitu tinggi, meskipun faktanya Luxio memang tampan.

  "Don't be childish, the distance between your school and my apartment is only 10 minutes." kata Jina seolah tidak peduli, dan itu membuat Luxio semakin kesal. 

  "Hhssss what is that, she really don't care about me.." gerutu Luxio dan masuk kedalam apartement yang cukup besar itu dengan menghentak-hentakkan kakinya ke lantai.

DESSERT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang