Pagi ini, aku terbangun dari tidur panjangku, perlahan aku mengerjapkan mata dan menyesuaikannya dengan cahaya di sekitar kamarku, rasanya kepalaku sangat berat.
Aku melihat ke arah gorden kamarku yang sedikit terbuka dan menampilkan keadaan luar di pagi hari ini.
Mataku melirik di sekitaran kamarku yang sepi, aku tidur sendiri seperti biasanya, aku memejamkan mataku kemudian mendesah lega.
Ternyata hanya mimpi.
Menikah dengan Kim Hanbin karena aku hamil? Mimpi konyol macam apa itu.
Aku terkekeh pelan, merasa semuanya benar-benar konyol, maksudku, aku memang suka menghayal dan imajinasiku sungguh luar biasa karena aku sering membayangkan hal-hal yang tidak mungkin terjadi, tapi bermimpi menikah dengan Hanbin karena kecelakaan benar-benar bukan hayalan yang bagus 'kan? Ck, yang benar saja.
Aku menyingkap selimut dan terduduk dengan menyandarkan kepalaku di headboard ranjang, kemudian melihat tubuhku terbalut piyama dengan rapi.
Sejenak, aku menatap perutku, lalu mengelusnya pelan, mimpi tadi luar biasa sekali, karena aku di diagnosa positif hamil oleh dokter dan itu anak Hanbin, tiba-tiba aku terkikik geli mengingat mimpi konyol itu.
"Sepertinya kau sangat bahagia." sebuah suara menyadarkanku dari segala ingatan mimpiku, suara yang berhasil membuatku merasa terlempar jauh ke angkasa dan merasakan atmorfir berbeda di kamarku.
"Hanbin?!!!" aku hampir saja berteriak melihatnya yang baru saja keluar dari kamar mandi.
Bahkan mataku hampir melompat karena pria itu hanya mengenakan handuk putih yang menutupi daerah sensitifnya saja.
Bayangkan, otot tangannya yang kekar, dada bidangnya dengan tatto tulisan di bawah bahu kirinya, oh jangan lupakan roti sobek kecoklatannya, ya Tuhan, aku jadi lapar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
He's fucking sexy.
Aku bersumpah!
Mengapa aku baru tau jika tubuhnya seindah itu, aku yakin jika dia menjadi idol, pasti Ia akan masuk nominasi idol pria dengan otot perut terseksi di urutan pertama, aku bertaruh untuk itu.
Tapi, Han Jina, hentikan!!
Apa yang terjadi padamu? Mengapa Hanbin ada di kamarmu.
"Berhenti menatap tubuhku seperti itu, liurmu hampir menetes." ujarnya membuatku menutup mulut dengan cepat, aku bahkan tidak sadar jika sejak tadi mulutku menganga, heuheu memalukan.
