(7) INCIDENT

11.4K 447 36
                                    


(7)

INCIDENT





























   Reomrom Han Present^^














  Suara burung sudah terdengar berkicau saling bersahutan, cahaya matahari pun sudah menerobos melalui celah - celah jendela yang gordennya sedikit terbuka karena hembusan angin pagi dari luar melalui pentilasi udara yang terletak di atas jendela sehingga cahaya
matahari memaksa masuk dan menerpa wajah Jina yang sukses membuatnya mengerjapkan mata.

  Di dalam kamarnya yang tampak berantakan, Jina masih terbaring lemah di atas ranjang bigsize-nya itu, nyawanya belum terkumpul sempurna, kesadarannya masih mengambang, antara dunia nyata dan alam bawah sadarnya masih menyatu, Ia belum benar-benar terjaga dari tidurnya.

  Entah mengapa Jina merasa sangat nyaman dalam tidurnya kali ini, Ia bahkan enggan untuk sedikit membuka mata sekalipun, hangat, rasanya nyaman sekali, Ia tidak pernah merasa senyaman ini sebelumnya, perlahan Jina membuka matanya karena cahaya matahari begitu mengganggu dan memaksanya untuk terjaga.

  Hanbin, pria itu adalah orang pertama yang Jina lihat ketika membuka mata di pagi ini, wajahnya tepat di depan wajah Jina, mereka berbagi selimut yang sama dan tampak menutup rapat tubuh mereka, hanya kepala mereka saja yang keluar dari selimut putih itu, Jina tersenyum tipis, Ia berfikir pasti mimpinya belum berakhir, melihat wajah Hanbin sedamai itu membuat Jina tidak ingin berpaling sedikitpun, seakan jika Ia berpaling sedetik saja maka Hanbin tidak akan ada di hadapannya lagi.

  Jina masih menatap objek di depannya, tangannya keluar dari selimut itu dan terulur menyentuh garis wajah Hanbin yang terpahat sempurna di hadapannya, apa mimpi rasanya senyata ini, bagaimana bisa Ia mampu menyentuh sesuatu yang Ia anggap fatamorgana, pria itu mengerjap merasa risih karena sesuatu menyentuh wajahnya, mengusap alisnya, hidungnya, pipinya dan berakhir di bibirnya kemudian Ia membuka mata.

  Demi Tuhan Hanbin terkejut ketika membuka mata wajah Jina tepat di depannya, apa yang sudah terjadi?! Segera saja Hanbin menjauhkan jarak tubuh mereka yang begitu menempel membuat Jina terkejut dan tersadar bahwa Ia tidak sedang bermimpi, Hanbin benar-benar ada di hadapannya, pria itu melotot sempurna, tampak shock dengan apa yang terjadi di pagi ini.

  "Han Jina!!" ujar Hanbin terperanjat dan tampak menahan nafasnya saking kaget, Jina hanya melongo, demi apapun Ia juga bingung, apa yang terjadi? Apa mereka tidur bersama? Pertanyaan-pertanyaan mulai bermunculan di benaknya.

  "Apa yang terjadi?" tanya Jina bingung.

  "Harusnya aku yang bertanya, apa yang terjadi?!" tanya Hanbin terlihat kesal.

  "Hei demi Tuhan aku tidak tau!" jawab Jina karena Hanbin menatapnya seolah insiden ini adalah perbuatan Jina.

  Mereka tampak berfikir satu sama lain, mencoba mengingat apa saja yang terjadi semalam, Jina memijat pelipisnya pelan, rasanya pusing, ingatannya sungguh buruk, Ia tidak tahu jika mabuk akan membuatnya kehilanga ingatan seperti ini, terlebih ini adalah pertama kalinya Ia mabuk, sedangkan Hanbin terlihat mendesah berat, Ia ingat apa yang terjadi semalam, mereka mabuk, saling mencurahkan hati, berciuman, dan berakhir di ranjang, Hanbin ingat, tapi ada beberapa ingatan yang Ia sendiri tidak bisa mengingatnya dan membuat kepalanya pusing.

  "Apa aku melakukan sesuatu yang lebih?" tanya Hanbin pelan, menatap mata Jina mencoba mencari jawaban.

  "Lebih bagaimana?" tanya Jina bingung.

DESSERT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang