DESSERT ✔

(2) KISSMARK?

(2)

KISSMARK?

  Reomrom Han present ^^

  Setelah insiden penyekapan Hanbin di Laboratorium yang dilakukan Jina, Hanbin berharap tak lagi melihat Jina barang sedetikpun, jangankan melihatnya, untuk sekedar meliriknya pun Hanbin tak mau, Hanbin akan menganggap gadis itu tak ada jika Jina masih mengganggunya.

  Bagaimana Hanbin tidak kesal, Jina bukan hanya membuat kepercayaan profesor Choi hilang padanya, tapi membuat semua mahasiswa menatapnya dengan tatapan yang berbeda dari biasanya, jika sebelumnya para gadis akan memandangnya dengan tatapan penuh cinta, namun tidak sekarang, mereka seolah kecewa dengan insiden beberapa waktu lalu yang tentu saja menyebar dengan fakta yang memutar, menyebar dengan title Hanbinlah yang menyekap Jina disana dan melakukan hal tak senonoh, pria idaman para siswi itu bukan hanya telah melanggar tata tertib kampus, tapi juga telah mematahkan hati semua fans nya.

Hanbin mencoba untuk tidak peduli, namun Ia merasa risih, Ia merasa namanya sudah sangat buruk, masih teringat jelas dalam benak Hanbin bagaimana keterlaluannya Jina saat mereka di bawa ke ruang profesor Choi. 

  "Jelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi," kata profesor Choi memijat kepalanya yang mendadak terasa pening, mungkin Ia tidak akan seterkejut ini jika pelakunya bukan Hanbin, mahasiswa yang selalu Ia banggakan di depan mahasiswa lain karna Hanbin memang luar biasa pintar dan tidak pernah membolos, selalu mengerjakan tugasnya dengan baik, tidak pernah terlambat, dan presentasinya yang selalu bagus, tapi kejadian ini benar-benar membuat kepalanya berputar.

  "Hanbin menyekapku dan semuanya terjadi begitu saja.." ujar Jina dengan mulusnya, jujur saja saat ini Ia tak ingin menatap Hanbin yang duduk di sebelahnya menghadap dosen Choi, Jina sudah membayangkan bagaimana ekspresi Hanbin sekarang, hanya saja Jina harus menyelamatkan dirinya, ini egois tapi Ia berfikir akan terdengar wajar jika laki-laki yang menyekap wanita, jadi Jina rasa ini keputusan yang tepat.

  "Bagaimana bisa kau melakukan ini Kim Hanbin.." tanya dosen Choi terdengar lirih karna kecewa.

  Hanbin hanya diam, Ia tidak tau harus berkata apa, karna walau bagaimanapun dosen Choi melihatnya yang memang kehilangan kontrol saat bersama Jina di ruang Lab itu, terlebih saat kunci laboratorium ada di tangannya, Hanbin benar-benar merasa tak ada peluang untuk menang meski Ia berdebat.

  "Untuk pertama kalinya kau membuatku kecewa Kim Hanbin, aku akan menyerahkanmu ke Tim Bimbingan Konseling," kata dosen Choi akhirnya karna tak ada sepatahkata pun yang keluar dari mulut Hanbin untuk sekedar membuat pembelaan. 

  Setelah keluar dari ruang dosen Choi, Hanbin dan Jina pergi ke ruang Bimbingan Konseling sesuai perintah dosen Choi untuk di jatuhkan hukuman, kemudian seorang konselor memberikan hukuman untuk Hanbin yaitu memberi tugas tambahan di antara tugas-tugas lainnya yang menumpuk.

  "Astaga, banyak sekali," gumam Jina terdengar sedih, Hanbin tidak mengerti jalan fikiran Jina, jelas-jelas Jina sendiri yang membuatnya seperti ini.

  "Kenapa? Kau keberatan?" tanya konselor yang sering di sapa profesor Kwon itu.

  "Sebenarnya Hanbin tidak salah, karna....kami melakukannya dengan cinta, lagi pula aku tidak keberatan jika Hanbin menyekapku disana." kata Jina di luar dugaan, untuk kesekian kalinya Hanbin melengos karna penuturan gadis aneh ini, kepalanya semakin berputar, Jina semakin berbahaya dimata Hanbin sekarang, apa katanya? Cinta? Yang benar saja!

  "Tapi walau bagaimana pun kalian melakukannya di area kampus dan itu jelas melanggar hukum universitas ini, jadi aku tetap harus memberikan hukuman." profesor Kwon bersikukuh tak ingin memberikan toleransi untuk Hanbin.