(18) KILLING ME

10.7K 461 77
                                    

  (18)

KILLING ME







































  Reomrom Han present^^

 



Kantor polisi cukup ramai malam ini, banyak wartawan juga reporter yang memadati area tersebut, Jina dengan panik menerobos keramaian itu dan mencari Hanbin yang juga ikut terseret kesana.

  Ddrrtt ddrrtt

  Ponsel Jina berdering, membuat langkahnya terhenti.

  "Hallo, appa." sapa Jina saat panggilan terhubung.

  "Apa Hanbin terlibat?" tanya ayahnya to the point dari ujung sana.

  "Aku belum tau, mereka masih melakukan penyelidikan di kantor, aku sedang di kantor polisi untuk menemui Hanbin." ujar Jina, kini matanya menangkap sosok Hanbin di kerumunan itu, ekspresinya datar, pria itu hanya menunduk tanpa beban.

  "Baiklah, kabari appa jika ada hal penting, appa percaya padamu, karena appa tidak bisa mengubungi pamanmu."

  "Ne appa,"

  Jina menemui Hanbin setelah sambungan telfon dengan ayahnya terputus.

  "Hanbin," sapa Jina pelan.

  Hanbin hanya menoleh sebentar lalu menunduk lagi, masih tanpa ekspresi.

  "Apa yang terjadi? Mengapa kau ikut terseret kesini?"

  "Polisi akan melakukan penyelidikan pada semua staff, termasuk aku."

  "Kau, tidak terlibat kan?" tanya Jina pelan.

  "Meskipun aku tidak terlibat, itu tidak akan menutup kemungkinan aku untuk ikut di tahan." ujar Hanbin tersenyum miring, teringat akan hal yang dulu pernah terjadi pada ayahnya.

  "Maksudmu?"

  "Orang pintar akan melakukan segala cara untuk memalsukan dokumen," ujarnya sarkas, "Ya, kau berdoa saja kali ini aku tidak di jebak."

  Kalimat-kalimat yang keluar dari mulut Hanbin membuat Jina mengernyit heran, otaknya tidak sampai atas apa yang di ucapkan Hanbin, Jina tidak mengerti.

 

  ***

  Penyelidikan terus di lakukan selama beberapa hari ini, setelah polisi selesai dengan tugasnya,  hasil penyelidikan akan keluar besok siang di persidangan, selama satu minggu ini, Jina merasa sikap Hanbin sedikit banyaknya berubah, Hanbin jadi lebih manis dari biasanya. Ralat, Hanbin jadi lebih manis tidak seperti biasanya.

  Apa Hanbin jadi terbiasa karena ketika Jina menstruasi ia selalu memanjakan Jina saat wanita itu merasa sakit atau butuh sesuatu.

  Tapi setahu Jina, Hanbin tidak akan melakukan apapun padanya tanpa ia minta, dan sekarang seolah kepekaannya mulai aktif, Hanbin jadi sering memanjakannya tanpa ia minta atau memberi kode-kode yang biasa Jina tunjukan.

  Jina merasa sedikit heran, namun ia tidak ingin berpikir buruk tentang Hanbin.

  "Jika aku terlibat, apa kau akan mempercayaiku bahwa aku tidak melakukannya?" tanya Hanbin bersuara, kepalanya berada di ceruk leher Jina, matanya terpejam, tangannya memeluk tubuh Jina. 

DESSERT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang