Part 3

1K 56 3
                                        

"Woi!" Xiang Yu Ao berjalan ke arahnya, lalu mengangkat kakinya dan dengan tidak segan mengarahkannya ke arah badan wanita itu.

"To...Tolong"

Mendengar adanya suara, Hua Jun Tong dengan susah payah membuka matanya.

"Kau begitu gendut, sedangkan aku baru berumur 6 tahun, aku tidak akan sanggup mengangkatmu." kata Xiang Yu Ao dengan tatapan yang dingin.

"E..Enam tahun?"

Hua Jun Tong yang sangat kelaparan itu dengan kesulitan memfokuskan penglihatannya, pandangannya jatuh di sepasang mata hijau yang dingin milik anak itu.

Anak asing yang dapat mengatakan bahasa mandarin dengan bagus ini baru berumur 6 tahun?

Tapi... Ini bukanlah tatapan seorang anak yang berusia 6 tahun.

Di matanya terpancar tatapan kesepian dan dingin, yang sudah pernah merasakan kesakitan dan keputusasaan dalam hidup, sama dengan anak-anak di panti asuhan yang ditinggal ayah ibunya, terlihat sangat tertutup dan sangat melindungi diri.

"Aku.. Aku bukan gendut, orang gendut tidak mungkin kekurangan gizi."

"Aku tidak bisa menolongmu."

Xiang Yu Ao tidak memperdulikannya, lagipula dia juga tidak berencana untuk membantunya.

Karena dia bukan hantu, Xiang Yu Ao sama sekali tidak tertarik lagi dengannya, dan bersiap untuk beranjak dari tempat itu.

"Tu... Tunggu..." dengan semua tenaganya, Hua Jun Tong menarik kaki anak itu.

Xiang Yu Ao menatap ke arah kakinya, lalu menatap tajam ke arah wanita itu.

"Kalau begitu.. Tolong bantu aku meneriakkan tolong... Bukan, berikanlah aku sepotong paha ayam, dengan begitu kau tidak perlu membantuku untuk berteriak minta tolong." Jika dia sudah memiliki tenaga, dia pun bisa pergi dari sini.

"Aku tidak mempunyai paha ayam."

Dasar orang gila, mana ada orang yang membawa paha ayam kemana-mana?

"Ah, tidak ada? Kalau begitu... Bantulah aku untuk meminta tolong."

"Tidak mau, aku tidak mengenalmu."

Bisa saja wanita ini adalah orang jahat... Bukan, semua wanita di dunia ini adalah orang jahat.

"Jika kau tidak menolongku, maka aku akan terus mengganggumu kalau aku mati dan menjadi hantu." Hua Jun Tong sengaja menakutinya karena dia takut anak itu akan meninggalkannya begitu saja.

"Baik, akan kutunggu."

Xiang Yu Ao sama sekali tidak memperdulikannya.

Kebetulan dirinya sangat tertarik dengan "hantu", kalau wanita menyebalkan ini mati dan menjadi hantu maka dengan itu semua rasa keingintahuan dia akan terpecahkan, kenapa tidak?

Hiks, ada apa dengan anak-anak sekarang? Talina merasa dirinya sangat menyedihkan.

Belum ada 24 jam sejak dia meninggalkan panti asuhan, bukan hanya kopernya saja yang dicuri bahkan tas selempangnya pun hilang saat dia mengejar pencuri itu.

Dia sekarang sudah tidak memiliki uang dan tenaga untuk kembali ke panti asuhan.

"Tolong jangan begitu, aku bersedia melakukan apapun untuk membalasmu."

Mau tidak mau dia harus memohon pada anak kecil ini. Sudah 3 jam dia terbaring disini dan baru satu orang yang menemukannya. Bisa-bisa dia harus menunggu 3 jam lagi agar ada orang lain yang bisa menemukannya.

"Gila."

Xiang Yu Ao melepaskan tangan yang sedang menarik kakinya itu dan berbalik pergi, meninggalkan Hua Jun Tong berteriak di belakangnya.

Dasar wanita!

Dia paling benci dengan wanita, kenapa dia harus membantunya?

Lagipula, dia sudah mempunyai sebuah impian yang hebat. Dia ingin menjadi seorang ilmuwan dan menciptakan sebuah racun yang bisa memusnahkan semua wanita di bumi ini.

Dia pergi mengambil pesawat remote controlnya. Wanita itu sudah merusak suasana hatinya untuk bermain.

"Sudahlah, sebaiknya aku pulang saja." Sekali lagi matanya mengarah ke anak-anak yang sedang bermain dengan senangnya.

Dengan cepat dia berlari ke arah rumahnya.

Dia sama sekali tidak ingin bermain dengan anak-anak lain, lagipula pasti membosankan.

Dia tidak ingin ditemani oleh siapapun, lagipula pasti semua adalah wanita-wanita menyebalkan.

Dia tidak kesepian, lagipula kamarnya penuh dengan buku dan mainan.

Dia tidak...

Sesampainya dia di depan pos satpam ternyata wanita-wanita itu masih berdiri di depan rumahnya.

Dia tiba-tiba mengingat alasan kenapa dia tidak ingin berada di rumah dan pergi bermain di tanah kosong.

"Jijik sekali, apa sebenarnya yang mereka pakai di badan mereka? Kenapa bau busuk mereka tercium sampai disini?" Dia mengerutkan alisnya sebagai tanda benci.

Tidak, dia tidak mau dijaga oleh mereka, apalagi mencium bau busuk mereka.

"Aku pasti akan mati terkejut karena dandanan mereka yang seperti hantu itu."

Daripada mereka, dia malah merasa wanita yang hampir mati kelaparan tadi lebih nyaman.

Aku bersedia melakukan apa saja untuk membalasmu.. Bersedia melakukan apa saja? Kalau begitu, berarti dia adalah pelayanku dong?

He..he..he..

To be continued...

---------------------------------------------------------

**Part 3 finished✌ Hahaha..

Teman2 semua pada kemana ya? kenapa ya story aku sampe skrg yg baca dikit banget? Agak sedih sih, tapi aku akan berusaha untuk tetap update biar teman2 yang sudah membaca story aku bisa tetap ngikutin ceritanyaaa..

Minta comment n votenya ya teman2

Thank you

melodyrhein8

My Lovely BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang