"Dingin, kau benar-benar adalah pria yang berdarah dingin, aku sudah menyesal di hari pertama kita menikah, aku benar-benar tidak mengerti kenapa aku bisa menikah denganmu, apakah kau berpikir ada wanita di dunia ini yang akan mau mendampingi-mu?" kata seorang wanita yang berambut pirang, dengan wajah yang putih dan halus, mata besar berwarna biru laut, dia memiliki lekukan badan yang bisa membuat semua pria pangling.
Disudut ruangan itu, seorang anak laki-laki melihat ibunya yang berteriak seperti orang gila, dari wajah polosnya bisa terlihat sikap dewasa yang tidak cocok dengan umurnya.
Banyak lebam di badannya, dan ada bekas tamparan yang jelas juga di wajahnya.
Di depan pintu berdiri seorang pria yang disebut berdarah dingin tadi, dia memiliki wajah blasteran, dia memakai setelan jas, tatapannya datar, sama sekali tidak terlihat seperti suami yang mendapati istrinya berselingkuh dengan pria lain.
"Kau yang menyebabkan semua ini terjadi!"
"Aku sudah muak dengan sikap dinginmu, ekspresi jijikmu, aku sudah muak! Aku ini manusia, bukanlah barangmu, aku juga memerlukan seseorang yang bisa menemaniku, menyayangiku, bukan orang yang sama sekali tidak mau memperdulikanku dan meninggalkanku sendiri di rumah."
Pria itu bahkan tidak mengatakan apapun, wanita itu tidak puas dan dengan marah dia turun dari kasurnya sambil berteriak keras ke arah pria itu.
"Katakan sesuatu, katakan! Sebenarnya kau menganggap aku ini apa? Alat untuk melahirkan anak?"
"Tidak masalah biarpun kau menikahiku demi seorang anak, dan aku pun sudah melahirkannya untukmu, tapi kenapa kau masih saja bersikap dingin kepadaku?"
Apakah hanya aku yang menginginkan pernikahan ini?
Pria itu menatap dingin ke arahnya, sangat dingin. Dia lalu menoleh ke arah anak laki-laki yang sedang menyaksikan semua peristiwa ini.
Satu setengah jam yang lalu, anak laki-laki itu dikurung oleh ibunya di dalam lemari baju. Saat dia muncul di kamar, istrinya itu sedang melakukan adegan mesra dengan seorang pria asing. Dan dia, tidak memperdulikan pria asing dan istrinya itu. Dia berjalan lurus ke arah lemari baju dan membawa keluar anak laki-laki itu.
"Yu Ao, ayo kita pergi dari sini."
Ayah dan anak dengan raut muka dingin bergandengan tangan menuju pintu.
Wanita itu langsung menarik tangan pria itu, "Wen Fei, kenapa kau hanya diam setelah melihat aku mengkhianatimu? Apakah kau tidak melihat aku sedang tidur dengan pria lain? Kenapa kau tidak marah? Katakan sesuatu!"
Pria itu menoleh ke arahnya dengan pelan, dia memberikan senyuman untuk istrinya itu.
"Selamat tinggal." Dia langsung berjalan keluar setelah mengatakan kalimat perpisahan itu.
Wanita itu mengepalkan tangannya dan berteriak.
"Wen Fei, kau adalah iblis. Iblis kejam dan berdarah dingin."
"Meninggalkanku, tidak ada orang di dunia yang akan menerimamu, tidak akan ada orang yang mencintaimu, dan tidak akan ada wanita yang ingin bersama denganmu. Kau tidak memiliki hati, kau tidak berhak mendapat kebahagian, kau akan seorang diri seumur hidup, pergilah ke neraka bersama dengan anakmu..."
Sampai bayangan mereka hilang, wanita dengan tubuh telanjang itu baru jatuh berlutut di lantai dengan mulutnya yang masih berteriak memarahi kedua banyangan yang sudah hilang itu.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
**Akhirnya selesai juga part 1, hehe.. Mohon maaf jika ada penggunaan bahasa yang aneh. Semoga saja tidak mempengaruhi teman2 dalam membaca cerita ini yaa..
Kalo teman2 suka dengan ceritanya, tolong di VOTE yaaa.. Oh ya, dan juga jgn lupa memberikan comment, soalnya aku ingin tahu bagaimana pendapat teman2 untuk ceritanya..
Thank you buat teman2 yang sudah membaca😄.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Bride
RomanceRingkasan cerita: Menghangatkan kasur seperti inikah yang dimaksud olehnya? Baiklah kalau begitu, dia pasti akan menurutinya. Dia membungkus dirinya erat dan sangat menginginkan dia sesegera mungkin naik ke kasur. Tapi! Jahat sekali! Dia sama sekali...