Chapter 7

2.6K 322 39
                                    

Kepala gadis itu terasa berdenyut . Pandangannya berubah menjadi sedikit buram . Nafanya tersenggal karena pasokan oksigen yang kurang . Sinb menutup matanya . Kepalanya masih bersandar di bahu Jungkook .

" Aku ingin bilang kalau ...."

" Aku mencintaimu Jeon Jungkook "

*******

Kedua mata gelap Jungkook membulat sempurna karena terkejut . Tidak ada yang terucap dari bibir Jungkook setelah Sinb selesai bicara . Pria itu diam . Berusaha meyakinkan dirinya sendiri jika telinganya tidak bermasalah . Membuat sunyi seketika melingkupi mereka berdua .

Jeon Jungkook menyandarkan tubuhnya pada dinding dingin lift .Kepalanya terasa berdenyut . Jungkook tidak bisa berpikir jernih sekarang . Jantungnya masih belum berdetak dengan baik . Nafasnya masih terasa tercekat , ditambah lagi dengan pasokan oksigen yang kurang di tempat itu .

Kepalanya menoleh ke arah Sinb . Memandang nanar mata gadis itu yang tertutup , ditambah dengan wajah pucatnya . Jungkook meremas pelan jemari dingin gadis itu . Tangan kanannya menyusup ke belakang punggung Sinb . Merengkuh tubuh lemah Sinb dan mendekatkannya nya ke arah tubuhnya . Tangannya megelus surai kecoklatan gadis itu lembut . Perasaan bersalah serasa mencekik Jungkook .

Jungkook merutuki dirinya sendiri . Bagaimana bisa ia tidak meyadarinyanya.  Meyadari jika selama ini Hwang Sinb selalu memandangnya dengan tatapan memuja . Mencintai dirinya secara diam-diam . Mengharapkannya , lebih dari sekedar ikatan pertemanan .

Ingatannya berputar , pada saat ia meceritakan jika dirinya menyukai Choi Yuju . Dengan tanpa bersalahnya dirinya memuji habis-habisan gadis itu di depan Sinb . Tanpa pernah tau bagaimana perasaanya .

Gadis itu terluka . Hwang Sinb terluka . Dan itu semua disebabkan olehnya .

" Maaf " ucapnya lirih .

Jungkook mempererat pelukannya di tubuh Sinb .Tubuhya terasa semakin melemah . Pandangan matanya mulai memburam .

Brakk....

Sayup-sayup suara terdengar . Beberapa orang terlihat menghampirinya . Menggoncangkan tubuhnya . Kemudian semua berubah menjadi gelap .

***************

Hwang Sinb perlahan membuka kedua matanya . Mecoba membiasakan penglihatannya dengan sinar matahari yang muncul melewati celah-celah tirai putih ruangan itu . Aroma khas obat-obatan tercium tajam pada organ penciumannya begitu ia membuka matanya .

" Bau rumah sakit . "

Sentuhan lembut dan hangat dapat ia rasakan di tangan kanannya . Gadis itupun menengokkan kepalanya . Medapati seseorang tertidur sambil menggegam tangan kanannya .

" Jimin oppa " ucapnya .

Pria itu menggeliat . Sayup-sayup suara terdengar mengusik tidurnya . Ia pun membuka matanya .

Menolehkan kepalanya ke arah Sinb . Park Jimin membulatkan matanya . Senyum lebar meghiasi wajah tampanya begitu menyadari jika gadis itu sudah sadar .

" Sinb-ya " ucap Jimin .

Sinb tersenyum . Gadis itupun berusaha bangun dan mendudukkan tubuhnya . Melihat itu , Jimin tak tinggal diam . Tangan kokohya membantu gadis itu untuk duduk dan menyandarkannya pada ranjang .

" Terima kasih oppa " ucap Sinb .

Jimin mengangguk sebagai jawaban .

" Kau sudah tak apa-apa kan ? " tanya Jimin .

Raut wajahnya menujukkan kekhawatiran yang teramat dalam . Tidak ada yang bisa membayangkan bagaimana paniknya Park Jimin  . Saat tau jika Jungkook terjebak di lift dan harus dilarikan ke rumah sakit . Namun yang lebih mengejutkan baginya adalah saat tau jika Sinb juga ikut terjebak dalam kejadian itu .

Last Dance ; Sinkook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang